Satu jam semua orang menunggui Nayya yang pingsan dan karena gak kunjung sadar, akhirnya mereka meninggalkan Nayya, namun sebelum itu Rahma dibantu oleh ibunya mengganti pakaian nikah Nayya dengan pakaian tidur agar Nayya merasa enakan namun kesulitan menggapus make Upnya jadi Rahma dan ibunya membiarkan hal itu.
Tiga jam kemudian akhirnya Nayya sadarkan diri, Nayya langsung pergi ke dapur meminum segelas air putih untuk menyegarkan kerongkongan nya yang terasa kering, namun saat dia meminum air tersebut tiba-tiba Xavier muncul dihadapanya, karena reflek Nayya memuncratkan air yang ada di dalam mulutnya tetap di wajah Xavier.
" ke-kenapa kakak bisa ada disini?" bingung Nayya karena memang dia masih belum ingat dengan apa yang sebelumnya terjadi.
" kenapa sih kak? Kagetnya kok gitu amat?" ujar Liana adek perempuan Nayya yang paling bungsu yang baru saja datang
" Ana kamu kenal dia?" tanya Nayya kepada adeknya karena dia masih bingung kenapa tetangga Rival ada dalam rumahnya
" jangan kak ana, aku juga kenal kak" sekarang giliran Riski adek bungsu Nayya yang buka mulut.
" gimana bisa?" gumam Nayya
" Kak Nay, senyum" seru Rival yang juga baru datang dengan ponsel lalu memfoto Nayya dan Xavier
" ya bisalah kak, kan kak Ahmad ini bagian keluarga kita sejak tadi pagi" jawab Rival lalu berjalan ke arah Nayya memperlihatkan hasil jepretan di hpnya.
Nayya makin bingung dengan jawaban adek-adeknya
" kalian ini bicara apaan sih?" tanya Nayya" kak Nay, kasian tu kak Xavier udah di sembur nggak dibantu ngelab gitu?" saran Liana namun tak do respon oleh Nayya karena sekarang dia melihat ke arah Rival yang dekat dengannya
" Rival?"
" Kak apa segitu kaget sampai kakak hilang ingatan gini?" Yeah semuanya seperti sudah diatur karena yang biacara semua anak kecil jika tadi yang biacara Adek-adek nya yang bicara sekarang adalah adeknya Xavier, Dena.
" apa nggak ada yang akan ngasih tau aku apa yang terjadi?" tanya Nayya
"Ini ibu sama ayah mana sih? Setidaknya Rahmalah yang punya lebih dikit dari kalian" lanjut NayyaMerasa namanya disebut Rahma datang dengan anaknya digendongannya "dia itu suami kakak, masak itu aja nggak ingat sih" akhirnya meskipun bukan yang lebih tua tapi yang lebih dewasa muncul juga siapa lagi kalau bukan Rahma sang adek yang lebih dulu menikah dari dirinya
" kalau gak percaya, lihat nih foto yang aku ambil barusan. Ini adalah satu-satunya kenangan-kenangan yang ada. Lihat noh wajah kakak masih kayak badut" jelas Rival memaksa Nayya memeperhatikan wajahnya yang ada difoto dan benar kalau masih ada make up diwajahnya. Dan dia juga ingat kalau dia memang di make up in karena mau nikah. Tapi yang jadi pertanyaan Nayya kenapa Xavier.. Ah dia ingat kalau tadi Xavier yang membawanya keluar dari kamar. Dan sekarang arah pandangnya berpindah ke arah Xavier
" jadi semua itu bukan mimpi? "
" udah ingat sekarang?" kali ini Xavier yang bicara dan itu membuat Nayya malu apalagi dengan apa yang dia lakukan barusan
" ini akan jadi hot news dimana-dimana, sang pengantin perempuan pingsan setelah akad nikah dilaksanakan" ejek Rival dengan wajah santai dan Pastinya dengan persiapan akan kabur sebelum kakaknya itu menyerang nya, tak menunggu Nayya marah mereka semua sudah pergi meninggalkan Nayya dan Xavier di dapur
"gimana keadaan kamu?"
" hm,, aku.... Kak aku... Aku ke kamar dulu" izin Nayya gugup dan langsung berlalu dari dapur sedangkan Xavier hanya dapat tersenyum melihat tingkah istrinya
Saat Nayya sudah tak terlihat lagi, ibunya Nayya datang dari arah yang berbeda
" ibu dengar tadi adek kamu ngejek Nayya, apa Nayya udah bangun?" tanya Ibu Nayya yang baru saja masuk ke dapur dengan tante karin
" udah bu, barusan dia balik ke kamarnya" jawab Xavier sopan
" ya kamu susul lah Xavier, kamu gak mau apa bicara sama dia? minta maaf atau apa?" saran Karin
" kalau gitu aku nyusul Nayya ke kamar dulu bu, tante" izin Xavier dan pergi ke kamarnya dan saat sampai di kamar dia melihat Nayya bersembunyi dalam selimut
Xavier tersenyum melihat tingkah Nayya, memang sebenarnya dia sering melihat Nayya ngambek dan itu pada Rival yang sering menganggunya
" Nayya keluar dong, aku mau bicara" ujar Xavier yang duduk di bibir ranjang sambil mencoba menarik selimut yang menutupi kepala Nayya namun ditahan oleh Nayya." kamu marah sama aku? Aku minta maaf, aku gak maksud buat nyakitin kamu, aku hanya ingin kamu, makanya aku nekat nemuin orang tua kamu kesini, namun sebelum itu aku udah bicara sama om dan tante kamu dan mereka nyarin aku buat langsung kesini karena jika bilang ke kamu akan percuma" ucap Xavier mencoba menjelaskan kepada Nayya, Xavier tau kalau Nayya dapat mendengar apa yang dia katakan tapi dia tidak tau apakah Nayya akan meresponnya.
Nayya menurunkan sedikit selimutnya dimana hanya matanya saja yang terlihat
" jadi om sama tante udah tau?" tanya Nayya tanpa melihat ke arah Xavier. Rasanya sulit bagi Nayya melihat ke arah Xavier, meskipun sekarang Xavier adalah suaminya. Sejak awal bertemu dengan Xavier Nayya sudah takut menatap mata tajam Xavier itu dan itu terjadi sampai saat ini" hm," jawab Xavier singkat
" Rival?" lanjut Nayya
" kamu tenang aja dia dan Dena gak tau tentang ini semua" jawab Xavier sambil menatap Nayya dan Nayyapun melengah secepat yang dia bisa
" oh" giliran Nayya yang menjawab singkat dan Xavier tidak suka itu
" hanya oh? kamu gak marah sama aku?" selidik Xavier, sejak Nayya pingsan, Rival, Dena dan Rizki tak henti-hentinya menakut-nakuti dirinya, Nayya inilah, Nayya itulah dan itu membuat dia sedikit takut, gak mungkinkan baru nikah gak disapa sama istri.
" kakak ingin tau apa yang aku rasakan?" tanya Nayya yang sekarang sudah berani keluar dari selimut dan duduk berhadapan dengan Xavier
" marah, kesal, bingung, aneh, aku merasakan semua itu"lanjut Nayya tanpa menunggu respon dari XavierXavier bungkam mendengar ucapan Nayy, aku dia tidak tau harus mengatakan apa. Jawaban dari Nayya membuat semua jelas, dia tidak menginginkan pernikahan ini
" kenapa kakak diam?"
" sepertinya kamu butuh waktu. Aku akan keluar" ucap Xavier. Nayya yang melihat hal itu bingung dan tak dapat menangkap apa maksud ucapan Xavier tentang memberi dia waktu meskipun begitu Nayya membiarkan Xavier pergi karena dia masih canggung berada di dekat Xavier.
Sebelum-benar keluar dari kamar, Xavier sekilas melihat ke arah Nayya yang terlihat tak ada niat untuk menghalangi dirinya untuk pergi. Dan itu membuat hati Xavier tercubit. Istrinya tak mengingikan dirinya dan emang itu karena salahnya karena telah membohongi Nayya.
@Chie_Vaichy
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku (End) Proses Revisi
EspiritualBagi peminat baca cerita jodohku. Sabar ya, karena aku sekarang lagi merevisi cerita ini. Dan akan mengusahakan agar ada terjemahan bahasa Padang nya * * * Jodoh, tak ada yang tau siapa dia? dan kapan ia akan datang?. Begitu juga dengan Nayya, gadis...