Chapter 66

1.9K 118 4
                                    

Setelah mengirim pesan kepada Xavier Nayya langsung tidur, dan di kamarnya yang ada di rumah Rival. Entah kenapa Nayya enggan untuk pulang dab bertemu dengan Xavier.

Tadi siang, saat Abel menceritakan tentang Aisyah, dan Nayya teringat akan nasibnya apakah dirinya akan seperti Aisyah yang berpisah dengan suaminya. Karena mengingat hal itu Nayya menangis tanpa memberitaukan kepada Abel apa penyebab dia menangis.

" apa kamu tetap tidak akan bicara sama tante?" tanya Karin saat masuk kedalam jamar Nayya

" aku hanya tak ingin tante memberi tau ayah dan ibu"

" baiklah, kalau gitu tante tidak akan memberitau ayah dan ibu kamu kalau bisa juga om kamu"

" maafkan Nayya kalau seandainya Nayya tidak bisa mempertahankan hubungan Nayya dengan kak Xavier"

" apa maksud kamu?"

" sejak awal hubungan aku sama kak Xavier tak pernah berjalan lancar, dan akhir-akhir ini hubungan kita semakin jauh dari kata baik-baik aja"

" apa penyebabnya, apa karena hati kamu yang masih belum bisa menerima Xavier sepenuhnya"

" aku sudah mulai menerima kak Xavier tante, tapi belakangan ini aku selalu mendapatkan ini" jelas Nayya yang mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Karin yang melihat apa yang di keluarkan Nayya dari dalam tasnya membuat dia kaget karena apa yang dia lihat sama sekali gak mungkin terjadi

" selain foto ini aku juga pernah, ah bukan pernah lagi tapi sering melihat mereka berduaan seperti yang ada di foto, apa yang harus aku lakukan tante?, aku gak kuat lagi tante, sekarang apa yang aku takutkan terjadi, dan sakit ini begitu menyiksa"

" menurut tante kamu bicara baik-baik sama Xavier dan tanyakan tentang kebenaran ini"

" aku takut tante, aku takut jika dia membenarkan semua ini, dan aku.. " jawab Nayya namun ucapannya tidak bisa dia lanjutkan lagi karena menangis, dan Karin selaku tante Nayya hanya bisa memeluk Nayya dan berharap bisa mengurangi rasa sakit Nayya.

" kamu yang sabar, setiap hubungan pasti akan ada cobaannya, kamu tau sendirikan kalau Allah tidak akan menguji melebihi batasan umatnya, Allah yakin kalau kamu sanggub menjalaninya" nasehat Karin. Nayya tak menjawab perkataan Karin dia memilih diam diperlukan Karin.

Malam berganti siang, matahari trlah menampakan dirinya sebagai istri yang berbakti kepada suami, Nayya menyiapkan pakaian dan juga sarapan untuk Xavier. Tadi setelah sholat subuh Nayya kembali ke rumah Xavier.

" aku sudah menyiapkan pakaian dan juga sarapan untuk kakak" seru Nayya kepada Xavier saat Xavier baru saja selesai sholat subuh. Xavier tidak menjawab dia hanya berlalu masuk ke dalam kamar mandi.

" hufftt.." deru nafas Nayya.

Tak lama Xavier keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Saat itu Nayya pura-pura memainkan HPnya sedikitpun dia tidak melihat ke arah Xavier. Xavier pun begitu dia langsung memakai pakaian yang disediakan oleh Nayya.

" apa hari ini kamu ada jadwal ketemuan sama teman-teman kamu"

" hm.. "

" iya atau tidak"

" emangnya kenapa?"

" kalau kamu mau, ikut ke studio"

" gak usah, aku di rumah aja" tolak Nayya. Dia gak mau cukup sekali saja dia datang ke tempat itu dan mendapatkan bisikan yang membuat dia tak senang.

" kenapa?, apa karena kamu punya janji dengan salah seoarang laki-laki" tuduh Xavier. Disaat dia mencoba untuk berbaikan tapi Nayya malah menolak. Dan itu membuat dia marah.

Jodohku (End) Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang