Chapter 69

2K 125 1
                                    

Selama di perjalan Nayya memilih untuk diam karena sudah 2 kali dia bertanya tapi dijawab oleh Danil dan juga Nadia.

" apakah masih lama?"

" sabar napa sih?"

" aku udah sabar dari tadi Danil, tadi aku bertanya kemana kita akan pergi gak satupun dari kalian yang menjawab, dan sekarang saat aku bertanya berapa lama lagi apa kalian tidak menjawab, kalian benar-benar kelewatan, kalian memang berjodoh, kalian sama-sama pintar membuat kepalaku rasanya mau pecah"

" emang kalau jodoh itu banyak kemiripan ya?" tanya Nadia polos. Nayya yang mendengar pertanyaan polos dari mulut Nadia membuat Nayya rasanya ingin berteriak keras. Baru beberapa jam kenal dengan Nadia sudah membuat Nayya sadar kalau Nadia adalah tipe orang yang asyik namun polos dan kepolosan Nadia membuat orang mati kesal.

" Danil"

" apa?"

" apa yang kamu lihat dari Nadia?"

" kepolosannya"

" santai benar jawabnya, jangan sampai kamu memanfaatkan kepolosan dia"

" sesuatu itu harus dimanfaatkan Nayya cantik"

" serah"

" gue suka kok dimanfaatkan Danil"

" sepasang kekasih yang menyebalkan" gumam Nayya.

Dilain tempat setelah kepergian Nayya, Xavier dan mamanya tak bertegur sapa karena rasa kesal mamanya kepada anaknya yang telah menyakiti Nayya.

" kak, apa kakak tak berniat mencari kakak ipar?" tanya Dena yang kasihan dengan hubungan kakak dan mamanya

" dia yang minta waktu untuk sendiri Den, kakak gak ingin dia marah bahkan benci sama kakak jika kakak memutuskan untuk mencarinya"

" aku harap kak Nayya tak pergi dalam waktu lama"

" kakak juga berharap seperti itu, dan tapi perasaan kakak mengatakan hal lain, hati kecil kakak mengatakan kalau Nayyanya kakak akan pergi dalam waktu yang sangat lama"

" apapun yang terjadi aku pasti akan mendukung kakak, dan berdoa semoga kak Nayya cepat pulang"

" makasih" respon Xavier. Tak jauh dari tempat Xavier dan Dena berbicara mama mereka mendengarkan pembicaraan mereka. Sebenarnya dia tak mediamnkan Xavier tapi dia harus memberikan pelajaran kepada Xavier dan dia harus bertindak untuk menyelidiki apa kemauan Mutia sehingga dia mendekati putranya dan membuat hubungan rumah tangga putranya jadi seperti saat ini.

...

Nayya bingung ke rumah siapa Danil membawanya, dan rumah ini begitu mewah bahkan memiliki penjaga rumah dan penjaga tersebut tersenyum menyapa Danil seolah-olah Danil adalah bagian dari dalam rumah ini. Sedangkan Nadia lebih dulu masuk ke dalam rumah tersebut Nayya menyimpulkan kalau rumah ini adalah rumah Nadia.

" kita sekarang berada di jakarta. Ini adalah rumah orang tua aku. Aku telah memberitau orangtua aku kalau kamu juga akan datang, oh ya aku tidak memberitau mereka kalau kamu ini sudah menikah jadi aku harap kamu bisa bekerja sama" jelas Danil yang membuat Nayya ingin membedah kepala Danil dan ingin tau apa maksud membawa Nayya datang ke rumah orangtua mereka.

" apa kamu berniat mengenalkan aku kepada orangtua sebagai calon menantu mereka?" bukannya maksud menggoda Danil tapi hanya pertanyaan itu yang terlintas di kelala Nayya apalagi Danil tidak mengatakan statusnya kepada orangtua nya.

"jangan Gila Nay, kamu tau kalah aku itu mencintai Nadia dan kamu lupa kalau kamu itu sudah menikah, jadi jangan makin gila"

" yeah hanya itu yang terlintas di kepala aku, kenapa gak kamu jelaskan saja maksud kamu membawa aku ke rumah ini?"

Jodohku (End) Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang