Extra Part 2

3.1K 145 3
                                    

Setelah mendapatkan telpon dari Danil yang mengabarkan Nayya masuk rumah sakit tanpa bertanya banyak Xavier meninggalkan pekerjaan dan memacu mobilnya menuju rumah sakit.

Saat sampai di rumah sakit, Xavier merasa kalau dia sangat bodoh. Saat mendengar kabar Nayya masuk rumah sakit membuat pikiran Nayya hanya kepada Nayya. Dan lupa menanyakan di mana kamar Nayya di rawat.

Xavier mencoba menghubungi Danil namun pada panggilan pertama tidak ada yang mengangkat. Xavier mencoba kembali dan Alhamdulillah panggilan darinya di angkat

" Danil dimana kamar Nayya"

"..."

" apa?, kenapa kalian bisa disana?"

"..."

" ini yang sakit istri gue apa istri loe"

"..."

" Ok Ok, gue kesana sekarang" jawab Xavier.

Xavier berlari menuju tempat yang disebutkan Danil. Saat sampai di tempat itu dia melihat Nayya tengan duduk dengan sebuah kertas kecil di tangannya. sedangkan Danil dan Nayya duduk di seberang Nayya

" sayang" panggil Xavier pelan berlutut di hadapan Nayya

" bang, abang sudah datang?"

" hm.. Sayang baik-baik ajakan. Tadi Danil menelpon, dia bilang kamu masuk rumah sakit. Apa yang terjadi, kamu sakit?, ngapain duduk disini?"

" abang, lihat" suruh Nayya yang memberikan kertas yang dia pegang kepada Xavier

" apa ini?" tanya Xavier dengan nada suara yang sedikit keras membuat Nayya kaget, Nadia dan Danil berjalan ke arah mereka takut sesuatu yang tak diinginkan terjadi.

" abang" cicit Nayya takut. Karena respon Xavier tak sesuai dengan apa yang dia pikirkan

" Kita pulang sekarang!" ajak Xavier datar

" Xavier, loe mau kemana?"

" jangan ikut campur" respon Xavier yang sudah mengenggam tangan Nayya. Lalu pergi meninggalkan Danil dan Nadia hanya bisa melihat Nayya sedikit ditarik Xavier.

Selama di perjalan bahkan sekarang saat mereka telah sampai di rumah Xavier belum mengatakan sepatah katapun. Nayya tak tau harus berbuat apa. Jadi dia juga ikut diam dan menyibukan dirinya dengan kegiatan rumah dan juga membaca beberapa kasus yang tengah dia tangani.

Malam telah datang. Nayya sudah siap dengan pakaiannya akan pergi dari rumah tersebut.

" mau kemana?" tanya Xavier yang baru saja terbangun. Bahkan Nayya dapat melihat mata Xavier yang belum terbuka sempurna

" sudah kembali suaranya?"

" jangan jawab pertanyaanku dengan pertanyaan Nayya!"

" bosan di rumah. Punya suami kayak hidup sendiri"

" jangan pernah keluar dari rumah ini Nayya"

" jangan melarang... "

" jangan membantah!" potong Xavier.

" aku gak akan pergi. Tapi abang harus jelasin, kenapa dari tadi abang diam saja, apa abang tidak suka dengan kehamilan aku?. Kalau benar maka aku akan.. "

" jangan Gila Nayya. Aku gak akan biarin kamu lakukan hal itu. Aku gak akan biarin kamu lenyapin anak aku. Anak pertama aku. Dia harus tetap hidup dan lahir"

" apa maksud abang?"

" Nayya, aku bahagia mendengar kabar ini. Tapi aku kecewa sama kamu karena aku bukan orang pertama yang mengetahuinya. Dan lebih parah Danil menjadi yang pertama.. Kamu kenapa tertawa?" tanya Xavier yang bingung karena melihat istringa tertawa disaat dia lagi curhat.

Jodohku (End) Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang