Extra Part 3

4.5K 157 5
                                    

Maaf kalau banyak terdapat Typo

S
E
L
A
M
A
T

M
E
M
B
A
C
A

1 bulan Pasca Nayya melahirkam secara prematur karena Nayya melahirkan saat kehamilan masih berusia 8 bulan. Dan selama ini itu yang membuat Xavier banyak murung karena kasihan melihat anaknya yang tak dapat melihat ibunya tersenyum, mengendongnya, dan menyusuinya bermain dengan putra yang saat ini masih berada dalam inkubator. Xavier hanya melihat dan tak dapat menyentuh anaknya itu. Tapi itu juga membuatnya bahagia karena anak telah berjuang 1 minggu lamanya dan anaknya sudah banyak berkembang dan semakin membaik. Mamanya mengatakan kalau anaknya baik-baik saja dan sebentar lagi bisa keluar dari kotak kaca yang membuat anaknya tak bebas itu

" hai anaknya Daddy.. " sapa Xavier diluar kotak

" jadilah putri yang dapat membanggakan Daddy dan Mommy sayang. Cepatlah sehat sayang agar Mommy mu bahagia melihatmu" lanjut Xavier yang asyik berbicara sendiri. Dan Xavier gak peduli orang-orang menganggabnya gila sama seperti dirinya dulu menganggab orang yang berbicara dengan anak kecil itu sedikit gila

" sayang, sepertinya sekarang Daddy yang sudah gila" ujar Xavier sambil tertawa kecil

" loe gak gila" seru seseoarang yang baru saja menghampiri Xavier

" Ngapain loe disini?"

" masih aja jutek. Berapa kali gue katakan, gue bukan saingan loe"

" hm.. Karena Nayya sudah.. "

" hentikan Xavier. Cobalah menajadikan hidup loe jauh lebih baik dan buktikan sama Nayya kalau loe akan baik-baik saja"

" loe benar"

" oh ya mana Nadia dan keponakan gue?"

" gue gak izinin mereka datang kesini, kalau loe kangen silahkan temui mereka. Karena gue bukan loe yang akan cemburu saat laki-laki lain menemui istri gue" ucap Danil yang sedikit meledek Xavier. Bukan maksud jahat namun Danil hanya ingin menghibur Xavier agar Xavier melupakan sejenak masalah yang tengah dia hadapi

" karena istri gue bukan untuk ditemui oleh laki-laki seperti loe"

" kalau loe gak izinin gue lihat Nayya. Loe masukin aja ke lemari agar gue gak bisa lihat"

" bisa aja loh"

"gimana keadaan ni bocah?"

" jauh lebih baik. Karena dia sama seperti ibunya"

" gue percaya itu karena Nayya gue"

" istri gue"

" Huff sabar Danil. Susah punya teman yang suaminya pencemburu akut" gerutu Danil

" kalau gak suka silahkan putuskan hubungan pertemanan kalian"

" perteman tak bisa diputuskan Xavier namun berbeda dengan pernikahan yang ada percerain"

" apa maksudnya, loe ada niat ingin menceraikan mamanya Alvin?"

" selamanya itu tak akan terjadi Xavier Ahmad Pratama"

" setidaknya hanya itu yang dapat gue tangkap"

" jodoh memang cerminan diri. Nayya bikin kesal. Loe bikin hasrat membunuh gue bangkit" gerutu Danil yang berjalan keluar dari ruangan tersebut dan diikuti oleh Xavier.

" loe ngapain ngikutin gue?" tanya Danil karena saat ini Xavier berada di mobil Danil yang sudah melajukan bahkan Xavier menjadikannya seperti seorang supir

" hanya ingin menghilangkan jenuh dengan menemui calon menantu gue"

" loe bicara seperti teman yang merangkup adek ipar loe"

Jodohku (End) Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang