Ainayya Fathiayaturrahma seorang perempuan yang lahir di Padang Sumatra Barat atau bisa disebut Nayya adalah gadis keturunan minang. Sedari kecil dia selalu diajarkan oleh ibunya untuk selalu menutup aurat dan Nayya mulai terbiasa menutup aurat saat dia sudah duduk di kelas 9 Madrasah tsanawiyah karena selalu dituntut oleh pihak sekolah untuk selalu menutup aurat. Untuk tahun pertama dan kedua Nayya memang terpaksa melakukannya namun keterpaksaannya itu membuat dia terbiasa. Dan lama kelamaan ketika Nayya telah memperdalam ilmu agamanya di Madrasah Aliyah dan Universitas Islam. Nayya mulai melonggarkan pakaiannya dan mengulurkan jilbab ke dadanya.
Nayya bukanlah anak tunggal. Dia memiliki 4 saudara lainnya, 2 laki-laki dan 2 perempuan. Dan Nayya adalah anak sulung dalam keluarganya. Sebagai anak sulung Nayya dituntut untuk bisa melakukan apapun.
Sewaktu kuliah Nayya juga bekerja paruh waktu. Dengan keahlian memasak yang Nayya punya dia diterima bekerja di cafe anak muda yang berada tak jauh dari kampusnya.
Sikap baik yang dimiliki Nayya membuat pemilik cafe itu mempercayakan cafenya kepada Nayya. Bahkan Nayya bisa mempekerjakan bahkan memberhentikan karyawan. Dan karyawan yang paling dekatnya adalah Danil, karyawan yang diangkatnya sendiri karena rasa kasihan. Banyak yang tidak suka dengan hubungan pertemanannya dengan Danil karena perbedaan jenis kelamin yang mereka miliki dan penampilan Nayya yang muslimah. Nayya tidak peduli karena mereka tak melakukan kesalahan dan juga tidak menjalin hubungan.Di umur Nayya yang ke 23 dia mendapakan gelar sarjana dalam bidang hukum di Universitas Islam yang ada di kota padang. Orang-orang disekitarnya mengatakan kalau dia bodoh karena tidak memutuskan untuk mencari pekerjaan saat dia telah lulus. Nayya hanya mendengarkan tanpa merespon ejekan semua orang. Biarlah dirinya dan keluarganya saja yang tau alasan dia tidak mencari kerja. Sebenarnya dia jenuh bergelut dengan study karena dia membutuh waktu yang lebih menyelesaikan kuliahnya dari waktu yang ditentukan. Dan ketika itu juga omnya adek dari ayahnya yang merantau menawarkan liburan ke tempatnya. Tanpa rasa malu Nayya menerima tawaran tersebut dengan izin kedua orangtuanya.
10 hari setelah tawaran dari sang om yang langsung diterima oleh Nayya. Nayya langsung berangkat ke bandung tempat omnya merantau.
Nayya menerimanya karena hubungan dia dengan tante, istri omnya juga sudah dekat. Apalagi sama anaknya Rival.Sudah tiga hari Nayya berada di tempat ini tinggal di rumah omnya. Tiga hari adalah waktu yang sangat lama dan pastinya membosankan karena hari-hari terasa sepi karena hanya sendiriian di rumah yang besar sampai sepupunya pulang sekolah, dan meskipun sepupunya sudah pulang dia tidak bisa dijadikan teman becanda apalagi curhat karena adek itu laki-laki yang berumur 14 tahun. Namun Nayya bersyukur karena dia tetap punya teman untuk berantem.
" Val" panggil Nayya kepada adek sepupunya yang bernama Teungku Rival Aulia dan biasa di panggil Rival, dan Nayya adalah sepupu perempuan yang paling dekat dengan dia, meskipun umur mereka berpaut jauh.
"hm. " bukan, Rival bukan seseorang yang dingin, cool, cuek, jutek atau lainnya, melainkan Rival lagi fokus main game yang lagi buming. Mobile Legend
" Rival"
" paan"
" jutek amat sih jadi cowok, jomblo seumur hidup tau rasa"
" sadar fakta woi, kakak lupa disini yang jomblo siapa? udah tua juga" balas Rival yang mengatakan fakta yang tak begitu menyakitkan bagi Naya, karena Nayya bukan orang yang suka dengan pacaran
" suka-suka aku,"
"..."
" val.. "
" paan lagi sih?"
" bosan"
" noh nonton!" ujar rival setelah dia menghidupkan TV dengan remot yang kebetulan ada di dekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku (End) Proses Revisi
SpiritualBagi peminat baca cerita jodohku. Sabar ya, karena aku sekarang lagi merevisi cerita ini. Dan akan mengusahakan agar ada terjemahan bahasa Padang nya * * * Jodoh, tak ada yang tau siapa dia? dan kapan ia akan datang?. Begitu juga dengan Nayya, gadis...