Chapter 61

2.4K 127 4
                                    

" Ebi mana alamat kamu, kenapa sampai sekarang masih belum dikirim?" teriak Nila yang lagi-lagi membangunkan dirinya dari tidur lelap karena deringan hpnya yang begitu keras apalagi kali ini hp tepat terletak di telinganya.

" emangnya kamu mau datang sekarang?, mau ketemu siapa?, mama mertua aku?, atau adek ipar aku?"

" emangnya kamu sama Ahmad kamu dimana?"

" Ahmad?, ah suami aku?, kita lagi diluar, kalau mau datang besok aja, nanti aku kirim alamatnya" jelas Nayya yang terpaksa bangkit dari tidurnya

" jangan sampai gak dikirim aku kangen banget sama kamu,"

" kangen tu bukan sama aku, tapi sama jodoh kamu yang gak datang-datang" canda Nayya yang langsung mendapatlan dengusan kesal dari Nilam.

" dia pasti akan datang, udah ah jangan bahas jodoh aku, ingat jangan lupa besok pagi aku datang ke rumah kamu" tekan Nila disetiap kata yang dia ucapkan

" kamu tenang aja, nanti aku pasti akan ngirim alamat aku sama kamu, udah dulu aku mau mandi dulu"

" nggak ubah-ubahnya, Bi kamu itu udah nikah masih aja kesiangan"

" nikah tak harus mengubah kita keseluruhan kan, kita tetap kita dan akan selalu menjadi kita"

" serah deh, ya udah sana mandi!" seru Nila yang langsung memutuskan panggilannya. Nayya hanya bisa mendengus kesal namun bahagia karena disaat dia karena Nila datang di waktu yang tepat meskipun selama ini dia tak ada kabar.

Komplek pelangi Indah no 19.

Setelah mengirim alamatnya Nayya meletakan Hpnya dan langsung pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya karena gak mungkin bagi dirinya untuk mandi karena dia tak membawa pakaian lain selain yang dia pakai kemarin. Setelah rapi Nayya memutuskan untuk keluar dari hotel dan memilih untuk pulang ke rumah. Seperti biasa kalau siang hari yanh ada di rumah hanya pembantu karena yang lain sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Nayya masuk rumah Nayya bersyukur karena tak bertemu dengan pembantu yang sudah begitu dekat dengannya itu karena kalau sampai bertemu pasti orang yang dipanggil bibi itu akan melontarkan banyak pertanyaan saat melihat matanya yang bekak.

Menghabisan waktu dengan cara tertidur disaat begitu banyak masalah yang terjadi adalah hal yang sering dilakukan oleh Nayya. Contohnya saja saat masuk kamar tadi Nayya langsung merebahkan badannya di atas ranjangnya dan baru terbangun saat di bangunkan Dena untuk makan malam.

Setelah makan malam Nayya kembali ke kamarnya. Entah kenapa dia ingin sendiri. Jika dia bergabung dengan keluarga suaminya itu banyak sedikit tentang kejadian antara dia dengan Xavier pasti akan terbongkar.

Pagi hari menjemput setelah mendapatkan panggilan dari Nila yang akan datang pagi ini membuat Nayya memilih untuk tidak tidur lagi setelah salat subuh. Setelah selesai siap-siap Nayya keluar dari kamarnya dan bergabung dengan mertunya dan Dena sarapan pagi. Pada saat makan malam sebelumnya Nayya ditanya dimana Xavier dan untung saja kedua insan yang berbeda umur tersebut percaya kepada dirinya yang mengatakan kalau Xavier ada pekerjaan lagi di luar kota.

" pagi ma, Dena"

" senang ya, ditinggal kakak aku kakak kerjaannya tidur aja sampai mata jadi bengkak gitu" canda Dena yang berfikiran kalau mata Nayya bengkak karena banyak tidur

" ya terus mau ngapain lagi?, semua pekerjaan juga udah dikerjakan sama bibi"

" Nayya, kamu gak ada gitu niat buat nyari kerja sesuai jurusan kamu, bukan maksud mama buat nyuruh kamu nyari uang akan tetapi dari pada kamu mati bosan di rumah" saran mama Xavier

Jodohku (End) Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang