" bos, mana ibu negara?" tanya Fik kepada Xavier. Xavier lebih memilih diam karena gak mungkin dia mengatakan kalau tadi pagi Nayya ngambek dan gak mau ikut dengan dirinya.Xavier bisa apa jika Nayya gak mau ikut. Lagian apa yang dikatakan Nayya tadi pagi ada benarnya, apa yang akan dia lakukan disini, selain mereka bukan kenalan Nayya, mereka juga gak ngundang Nayya untuk datang. Jadi Nayya memilih untuk diam di kamar hotel dan menunggu kepulangan.
Sedangkan Nayya sekarang asyik dengan HPnya di kamar yang disewa Xavier untuk mereka berdua. Sedikitpun gak ada niat pergi keluar untuk urusan apapun. Namun pada jam makan siang Nayya terpaksa untuk pergi keluar karena kalau dia meminta pelayan hotel untuk mengantarkan dia tidak dapat memilih mau memakan apa.
Nayya sudah siap dengan pakaian yang menutup aurat seperti biasanya. Nayya memilih untuk makan di luar hotel. Satu hal yang dilupakan oleh Nayya yaitu meminta izin kepada Xavier. Karena yang diajarkan oleh ibunya kemanapun pergi seoarang istri harus meminta izin dari suaminya.
Nayya langsung mengambil Hpnya di tas dan menelpon Xavier namun belum terhubung, matanya melihat seseorang yang sangat dia kenal. Dia melihat suaminya dengan eanita yang juga ia kenal. Wanita yang pagi kemarin datang ke kamar suaminya. Dan apa yang mereka lakukan?
" iya sayang, ada apa?" panggil Xavier dari seberang
" sayang, hallo" ulang Xavier kareka tak juga mendapat respon dari Nayya. Sedangkan Nayya fokus melihat gerak-gerik Xavier yang memang terlihat biasa namun hatinya terlanjur sakit saat melihat Xavier dengan wanita yang keganjenan meminta perhatian Xavier
" eh.. Gak ada, ini.. Nayya cuma mau minta izin,, iya minta izin nyari makan keluar, boleh kan?"
" ada apa?, hai kenapa diam?"
" gak ada, aku hanya mau minta izin aja, abang udah selesai kerjanya" tanya Nayya dengan nada seperti biasa meskipun rasanya dia ingin menangis menahan rasa sakit yang sudah mulai tumbuh di hatinya
" sayang kamu ini gimana sih?, pasti abang akan izinin sayang. Kenapa nanya abang udah selesai kerja?, sayang kangen ya sama abang?" balas Xavier dengan sedikit gurauan
" haha.. Emangnya Nayya punya hak untuk kangen sama abang?, udah dulu ya bang, Nayya mau siap-siap udah lapar" jawab Nayya yang langsung memutuskan panggilan tanpa mendengarkan respon dari Xavier.
Bukannya mencari makan, Nayya memilih untuk kembali ke hotel dan langsung memasukan barangnya ke dalam big nya dan memutuskan untuk kembali pulang tanpa memberikan kabar terlebih dahulu.
Xavier dengan wajah bahagia membuka pintu kamarnya langsung mencari Nayya karena telah di landa rindu namun telah dipanggil tak ada sahutan dari Nayya. Sambil memanggil Nayya Xavier juga mencari ke semua ruangan namun tak ia temukan. Hingga akhirnya Xavier melihat lemari dan tebakannya benar, dia tak melihat big dan juga pakaian milik Nayya.
Satu-satunya yang ada dalam kepala Xavier adalah mencari Hpnya dan menghubungi Nayya namun tak dapat dihubungi dan berkali-kali hal itu dia ulangi tapi hal yang sama terjadi. Saat menelpon ke rumah, orang rumah juga mengatakan kalau Nayya gak ada di rumah.
Apakah Nayya belum sampai rumah?
Atau Nayya gak pulang ke rumah?
Mau menyusul Xavier gak bisa karena besok dia terlanjur berjanji dengan Nani sang pengantin. Setiap pergantian jam Xavier selalu menelpon mamanya menanyakan kedatangan Nayya. Tapi hasilnya tetap sama Nayya nya tidak pulang ke rumahnya.
Dengan berat hati Xavier menyelesaikan pekerjaannya dan dengan cepat pulang ke rumah mencari istrinya yang entah alasan apa membuatnya kabur. Saat pekerjaan Xavier dia langsung memutuskan untuk pulang. Saat memasuki kamar mata Xavier langsung menemukam seseoarang yang begitu ia khawatirkan. Namun di sela senang ada rasa marah di hatinya karena Nayya pergi begitu saja. Dengan langkah santai Xavier menghampiri Nayya yang sibuk dengan laptop miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku (End) Proses Revisi
EspiritualBagi peminat baca cerita jodohku. Sabar ya, karena aku sekarang lagi merevisi cerita ini. Dan akan mengusahakan agar ada terjemahan bahasa Padang nya * * * Jodoh, tak ada yang tau siapa dia? dan kapan ia akan datang?. Begitu juga dengan Nayya, gadis...