Didalam sebuah kamar..Kamar dengan bernuansa biru dan dengan pepohonan kecil di dalam pot yang terletak di dekat jendel kamar nya, raina masih sibuk dengan alam bawah sadar nya, padahal jam sudah menunjukan pukul 5.45.
Sehingga akhir nya suara lengkingan khas milik ibu-ibu itu terdengar ke segala penjuru rumah raina
"Rainaaaaaaaaaaaa kamu mau bangun jam berapa? Cepat bangun!! Atau mamah dobrak pintu kamarmu buat guyur kamu sekalian" teriak ibu raina di depan pintu kamar raina.
"iyah mahhhh ini udah otw kamar mandi ko" ucap raina berbohong,padahal ia masih memeluk guling nya.
"15 menit mamah tunggu dibawah, buat sarapan" balas mamah raina.
"kenapa sekolah ga libur aja sih saat gua lagi ngantuk banget kaya ginih" ucap raina di sela-sela perjalanan nya menuju kamar mandi.
•••
Setelah selesai mandi dan memakai seragam putih abu nya raina menuruni tangga dirumah nya dengan cepat karena jam sudah menunjukan pukul 6.15.
Dan hari ini adalah hari senin!!!."pelan-pelan raina nanti kamu jatuh,udah sering jatuh tapi ga pernah kapok" ucap mamah raina.
" ga ada waktu mah, nanti raina telat sekarang kan hari senin." ucap raina sambil meminum susu yang sudah mamah nya sediakan,serta tak lupa mengambil kotak makan yang berisi roti sambil menyalami mamah nya.
"maa raina berangkat dulu yah" ucap raina sambil berlari menenteng topi nya.
RAINA POV
Raina terus mengayuh sepedah gunung nya dengan bersemangat, dengan mamakai topi bertulis kan
"Go Green". Iyah, raina mungkin adalah satu-satu nya orang di jakarta yang masih menggunakan sepedah.Dengan satu alasan yaitu
"mengurangi polusi udara" padahal ia mungkin hanya mengurangi sekitar 1% polusi udara di jakarta.
"lah mampus nih gua gerbang sekolah udah di tutup, gimana coba gua masuk? Ini si bapa yanto kemana lagi" umpat raina sendiri saat sampai di depan gerbanh sekolah nya
SAMUDRA POV
Samudra mengendarai motor ninja merah milik nya dengan santai, menurut nya untuk apa ngebut toh dia sudah pasti telat. Lalu ini juga bukan pertama kali nya ia telat dan dia sudah sangat profesional dan ia juga sudah sangat hafal jalan-jalan untuk masuk ke kelas tanpa di hukum.
Sesampai samudra di depan gerbang ia melihat seorang perempuan dengan rok abu selutut nya serta topi berwarna putih dan yang lebih membuat samudra agak sedikit aneh adalah perempuan itu sedang memegangi sepeda gunung, bukan nya apa-apa dia hanya sedikit kagum ketika zaman sekarang 2018 masih ada anak muda yang mau ke sekolah dengan menggunakan sepedah perempuan lagi, padahal seperti kebanyakan orang tau kalau perempuan itu identik dengan sifat manja-nya.
Akhir nya samudra berhenti tepat di samping perempuan bersepedah itu, samudra sempat melirik ke arah perempuan itu sekilas ia seperti tidak pernah melihat perempuan di samping nya ini.
Samudra berjalan ke arah samping menuju ke bekalang sekolah untuk masuk melalui jalan pintas yang biasanya samudra dan ke empat teman nya lalui ketika sedang telat.
Ngomong-ngomong tentang ke tiga teman nya, mungkin mereka berempat sedang mendapatkan hidayah sehingga mereka tidak telat bersama samudra.
****
Raina melihat cowo yang tadi disamping nya mulai berjalan ke arah samping belakang sekolahnya, ia mengikuti laki-laki yang ia ketahui bernama SAMUDRA tadi Raina sempat melihat name tag di baju milik lelaki tadi.
Raina dengan tergesa-gesa segera menjatuhkan sepeda begitu saja ke motor milik Samudra
Samudra yang belum jauh berjalan mendengar suara seperti ada benda yang berbenturan samudra langsung berhenti dan berbalik arah dan ia langsung melongo melihat motor kesayangan nya di tindih sepedah dengan kasar seperti itu, selama ini samudra selalu merawat motor nya dengan baik, ia selalu marah jika ada yang melecetkan sedikit saja body motor nya.
Samudra menatap datar ke arah mata raina, menatap lekat mata coklat milik raina.
Bukan nya hendak marah malah ia terhipnotis dengan mata coklat milik raina, padahal tadi ia ingin sekali memarahi perempuan di depan nya ini."Setelah ini jauhi sepada lo dari motor gua". Ucap samudra dingin sambil kembali berjalan meninggalkan raina.
Raina hanya menaikan kedua bahunya tanda tak peduli ,ia malah kembali mengikuti samudra berjalan
"Kenapa ngikutin gua? Tanya samudra tanpa menoleh
"gua mau ikut masuk ke sekolah, lo pasti tau jalan masuk lain kan?" . Tegas Raina dengan santai
"lo anak baru?" tanya samudra ketika sampai di depan tembok yang lumayan besar dan tinggi.
"anak lama, tapi lumayan baru sih"
Balas raina ngaco"maksudnya" ucap samudra sambil mengerutkan kening nya
"gua anak baru yang lumayan udah lama" jelas raina
"oh" ucap samudra singkat.
Tiba-tiba samudra berjongkok di depan raina.
"lah mau ngapain jongkok? " tanya raina bingung.
"lo mau masuk atau mau disinih sampe pulang?" jawab samudra datar
"buruan naik ke punggung gua,sekalian bawain tas gua terus lo lempar duluan,terus lu buka pintu samping gerbang " tambah samudra menjelaskan
Raina hanya ber "oh" ria, tapi sebelum ia menaiki punggung samudra ia diam sejenak sambil berkata
"tapi lo ga boleh liat ke atas yah, harus liat ke samping atau ke bawah" jelas raina.
Samudra hanya memutar bola mata nya malas dan bergumam "hemm"
Setelah raina sampai di puncak tembok dia menjatuhkan terlebih dahulu tas nya dan tas samudra ke dalam sekolah dan barulah ia turun dan mengendap-ngendap ke arah pintu yang samudra maksud .
"kalo tiap hari gua telat apa jantung gua sehat kaya nya terpompa dengan cepat ginih" ucap raina pada diri nya sendiri di sela-sela jalan nya menuju ke arah pintu berwarna hitam itu.*****
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA(SUDAH TERBIT)
Teen Fiction'Bagaimana bisa?' Disaat yang lain seolah bersikap hangat Kamu malah sedingin bongkahan es Saat yang lain berusaha menjadi pusat perhatian,kamu malah tidak ingin keberadaan mu ditemukan. Kamu terlihat seperti gunung es yang susah dihancurkan dan saa...