"Apapun itu asal kamu bahagia aku selalu ikut dengan mu, termasuk perihal harus melepaskan mu"
-Raina-
*****
Raina masih termenung di kamar nya,memikirkan apa yang akan terjadi selanjut nya pada hubungan nya dengan Samudra, semua terasa begitu cepat, sampai ia merasa sama sekali tidak siap dengan perubahan sikap Samudra.
Suara knop pintu kamar Raina terdengar ada yang membuka dari luar.
Dan terlihat mamah nya yang membawa kue ulang tahun yang penuh coklat sambil bernyanyi riang bersama papah nya dan tentu nya teman-teman nya. Seperti Bela,ibel dan Athala dan ada Azka di sana yang memakai topi kerucut khas untuk pesta ulang tahun
"Selamat ulang tahun sayang" ucap mamah nya Raina sambil memeluk dan mencium pipi Raina
Ia pun langsung memeluk kedua orang tua nya secara bergantian
"makasih yah,mah pah" ucap Raina dengan nada suara yang sudah bergetar
"Tiup dong lilin nya". Ucap Azka menimpali
Raina menutup mata nya untuk berdoa terlebih dahulu
"Terimkasih tuhan untuk semua nya yang telah engkau berikan, keluarga dan teman-teman yang sangat luar biasa. Dan untuk Samudra semoga hubungan kami baik-baik saja" ucap Raina dalam hati
Tak terasa air mata nya menetes begitu saja ketika mengingat hubungan nya dengan Samudra yang sedang sangat kacau
"kamu kenapa nangis sayang?". Tanya mamah nya Raina
"gapapa mah,nana cuman terharu aja sama semua nya yang Raina punya sampe saat ini". Jawab Raina sambil menyeka air mata nya
Acara makan-makan dirumah Raina pun berlangsung dengan meriah dengan canda tawa keluarga besar nya, serta teman-teman nya.
Tapi Raina seperti kehilangan separuh diri nya, ia merasakan sepi dalam keramaian."mah Raina ke belakang dulu yah" ucap Raina pada mamah nya
Raina pergi ke taman belakang rumah nya, ia hanya memilih duduk di ayunan yang dulu sewaktu kecil sering ia naiki bersama dengan Samudra
Tatapan nya kosong menerawang semua sikap Samudra kepada nya beberapa hari belakang ini,bahkan sampai detik ini Samudra tidak menghubungi nya sama sekali atau hanya sekedar untuk mengucapkan 'selamat ulang tahun kepada nya'.
Tanpa Raina sadari air mata nya menetes begitu saja di pipi nya"Lo kenapa na?" tanya seseorang yang kini sudah berlutut di depan Raina yang masih duduk di ayunan
Raina langsung menyeka air mata nya dan tersenyum tipis kearah Azka
"gapapa ko cuman kelilipan doang tadi". Elak Raina sambil tersenyum
Azka merubah posisi nya menjadi duduk di ayunan di samping Raina
"Samudra yah?". Ucap Azka
"iyah nih". Jawab Raina lesu
"kenapa emang nya dia?". Tanya Azka
"dia ga ada hubungin aku sama sekali ka, bahkan aku ulang tahun pun mungkin ga inget yah". Ucap Raina sambil tertawa miris
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA(SUDAH TERBIT)
Novela Juvenil'Bagaimana bisa?' Disaat yang lain seolah bersikap hangat Kamu malah sedingin bongkahan es Saat yang lain berusaha menjadi pusat perhatian,kamu malah tidak ingin keberadaan mu ditemukan. Kamu terlihat seperti gunung es yang susah dihancurkan dan saa...