Samudra 65

2.8K 143 26
                                    

"padaku,kau pernah singgah.
padamu,aku pernah sungguh."

-Raina-

****

Raina terus memejamkan mata nya sambil mengepal tangan nya, hati nya terus-terusan merapal semua doa untuk Samudra.

"Operasi nya berjalan dengan lancar,namun kita belum dapat memastikan apakah berjalan lancar 100% atau tidak, kita harus menunggu respon pasien beberapa menit nanti. Saya harap kalian semua terus berdoa untuk kesembuhan nya". Ucap dokter tersebut

Semua orang menghela nafas mereka dengan gusar, semua nya masih menjadi abu-abu.

"Mamah udah ga kuat lagi pah". Ucap mamah Samudra sambil terisak pada ayah Samudra.

"Kita harus kuat mah buat Samudra". Ucap ayah Samudra sambil memeluk nya

"Tapi pah kasian Samudra,dia kesiksa sama semua ini".

"Kita harus tunggu dulu respon tubuh Samudra nanti". Jawab ayah Samudra

Semua orang cemas,semua orang sedih dan menanti kepulangan Samudra.

"Raina kamu mau pulang dulu atau ngga sayang?". Tanya mamah Samudra

"ngga tante, aku disini aja temenin Samudra". Jawab Raina sambil tersenyum

Mamah Samudra hanya membalas nya dengan senyuman tipis, satu-satu nya orang yang paling optimis adalah Raina.

"Na kita ke kanti bentar yah, lo mau titip apa?". Tanya Bela

"ngga deh Bel, gua belum laper". Jawab Raina

Bela hanya menganggukan kepala nya dan berlalu pergi

"Gua tau lo kuat ko na". Ucap Azka sambil memeluk Raina, memberikan gadis itu kekuatan

"Makasih ka, udah selalu ada"

"sama-sama, itu udah tugas gua". Jawab Azka sambil mengelus rambut Raina

"Gua susul anak-anak dulu yah laper soal nya". Ucap Azka sambil cengegesan

"dasar,gembul!". Umpat Raina

Azka hanya tersenyum lebar menampilkan deretan gigi putih nya dan berlalu pergi.

Raina pergi menyusul orang tua Samudra memasuki kamar rawat Samudra.

"Raina,kamu tolong jagain Samudra dulu yah, tante harus pulang dulu sama om. Kita harus selesaikan administrasi pengobatan Samudra". Ucap mamah Samudra

"Iyah tante, hati-hati dijalan"

"kalo Samudra ada respon sesuatu langsung hubungi dokter yah". Ucap mamah Samudra lagi.

Raina hanya tersenyum getir, sesungguh nya ia pun sudah hampir putus aja akan hal itu.

"makasih sayang". Ucap mamah Samudra sambil memeluk Raina

Sekarang tinggal lah Raina dan Samudra berdua di kamar ini, Raina memandangi lamat-lamat wajah teduh Samudra yang mulai tirus

SAMUDRA(SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang