Tidak menyapa,bukan berarti rindu berhenti di ekspresikan. Namun, hanya berhenti menjadi terlihat lemah karena selalu merindukan
sendirian.
******
Pagi ini raina bangun lebih
pagi,karena ia ingin menghindari bertemu dengan samudra. Walaupun ia masih suka berangkat dan pulang sekolah bersama. Ia merasa sedikit canggung bersama samudra setelah kejadian itu. Seperti ada jarak yang sangat jauh walaupun mereka bersama.Raina menyiapkan sarapan dan membuat bekal untuk diri nya dan samudra, walaupun ia sangat kesal pada samudra, namun ia tidak bisa berhenti peduli pada laki-laki berhati es-balok itu. Raina menyisakan satu piring nasi gorong dengan telur mata sapi di atas meja makan dan satu tempat makan yang sudah ia masukan roti isi kesukaan samudra yang sudah ia siap kan tadi.
Ia pun bergegas mandi dan bersiap-siap pergi meninggalkan samudra yang seperti nya masih tidur. Raina tau kalo semalam samudra begadang dan bermain ps sendirian dia kamar nya, jika saja ia tidak kesal pada samudra sudah di pastikan kuping samudra akan di jewer
Raina mengirimkan beberapa pesan untuk seseorang menjemput nya, untung nya orang itu menyetujui untuk menjemput raina hari itu.
"maaf yah ka azka udah ngerepotin jemput aku pagi-pagi" ucap raina sambil memasuki mobil azka
"santai aja, gua suka ko direpotin sama mantan tersayang" ucap azka sambil tersenyum
Entah mengapa perasaan raina biasa saja, padahal dahulu saat azka masih menjadi segala nya dalam hidup raina . Senyum azka yang tipis pun dapat membuat nya kejang-kejang dan insom malam nya
Disenyumin sedikit,insom berabad-abad.
Apa perasaan nya pada azka sudah berhenti? Dan sudah sepenuh nya pada samudra? Entahlah raina pun bingung saat ini.
****
Samudra terbangun dari tidur nya,karena sinar matahari mulai menyorot melalui celah jendal kamar nya.
"shit gua kesiangan!" ucap samudra langsung bergegas bangun dari tempat tidur nya.
Ia langsung pergi mandi dan merapihkan secara asal pakaian yang akan ia pakai,dan langsung memasukan nya ke dalam tas ransel nya.
Ia hanya menggunakan kaos putih dan celana jins berwarna senada dengan sepatu sneakers nya ia berjalan menuruni tangga. Ia tidak melihat raina di sana sebelum keluar dari kamar pun ia sudah mengecek kamar raina dan ia tidak ada di sana.
Ia pun berjalan ke arah meja makan dan melihat sudah ada segelas air putih lengkap dengan nasi goreng dan satu tempat makan yang sudah terisi roti kesukaan nya.
Ia membaca notes yang terletak di samping nasi goreng "aku berangkat duluan ka" begitulah isi nya.
****
Raina menatap cemas ke arah luar jendela bis nya ia merasa sangat bersalah karena tadi ia tak membangunkan samudra terlebih dahulu.
"boleh duduk di sinih na?" tanya azka yang tiba-tiba sudah berada di samping raina sambil menunjuk kearah kursi kosong di samping raina.
Raina menatap azka sekilas, ia merasa seharus nya ia merasa senang karena bisa dekat-dekat dengan azka. Mungkin kalau ini terjadi sebelum semua perasaan raina hilang akan berbeda cerita. Entah apa yang terjadi saat ini raina hanya ingin samudra.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA(SUDAH TERBIT)
Teen Fiction'Bagaimana bisa?' Disaat yang lain seolah bersikap hangat Kamu malah sedingin bongkahan es Saat yang lain berusaha menjadi pusat perhatian,kamu malah tidak ingin keberadaan mu ditemukan. Kamu terlihat seperti gunung es yang susah dihancurkan dan saa...