"Kita sebenar nya tidak benar-benar saling melupakan, hanya memberi jarak untuk tidak saling merindukan"
-Samudra-
Raina langsung berlari menuju toilet untuk membersihkan muka nya, karena ia tidak ingin menjadi pusat perhatian teman-teman nya nanti
Ia memandangi lamat-lamat wajah nya di cermin lalu menangis kembali mengingat semua yang terjadi tadi
"maafin aku, tapi aku yakin yang terbaik selalu tau kemana dia harus pulang. Walaupun kita berpisah, bahkan untuk waktu yang lama sekali pun, ia akan pulang di waktu yang tepat" ucap Raina pada diri nya sendiri
"lama amat lu na,kantor guru pindah ke Arab saudi" ucap Athala sambil memakan batagor nya di
Raina tadi memilih langsung pergi ke kantin karena bel istirahat sudah berbunyi sejak tadi pasti teman-teman nya sudah menunggu di kantin dan benar saja batin Raina
"lo ko kaya abis nangis si na" tanya Bela. Memang, saat-saat seperti ini hanya Bela yang dapat menebak dengan sempurna seorang Raina
Raina hanya menggelengkan kepala nya perlahan
"ngga ko, tadi gua cuman kelilipan aka" elak Raina
Raian memilih tidak menceritakan dahulu pada teman-teman nya karena memang sekarang mereka sedang di tempat umum dan sudah dapat di pastikan mereka semua akan heboh terlebih lagi Bela yang mulut nya seperti toa musolah
"Na ka Samudra no" ucap Bela sambil menyikut lengan Raina
Raina menarik nafas nya perlahan
"gua ke kelas duluan yah, mau makan bekel sambil baca novel" ucap Raina
Sebener nya ia sangat ingin menghindari Samudra saat ini
"Na kita bisa ngomong sebentar, kita omongin ini baik-baik yah. Gua tau ko lo emosi" ucap Samudra sambil menahan pergelangan tangan Raina saat ingin pergi dari kantin
"Udah ka aku males ngomong apa-apa lagi. Kita saling intropeksi diri aja" jawab Raina sambil berlalu pergi
"Tapi na"
"udah ka, aku ga mau jadi pusat perhatian orang-orang"
Raina pergi ke kelas nya dan memilih menidurkan kepala nya di atas meja sambil mendengarkan musik di earphone nya sambil menutup wajah nya dengan novel
Tiba-tiba saja seseorang memasuki kelas Raina
"Cepet-cepet baik lagi yah na, gua takut lo galak-galak terus mah" ucap Samudra, Samudra memang sedari tadi mengikuti Raina walaupun dari ke jauhan
Samudra mengambil novel di atas wajah Raina dan mengangkat wajah Raina perlahan dan menjadikan novel itu sebagai alas tidur Raina
"mentang-mentang pipi gede,seenak nya aja di jadiin bantal" ucap Samudra dan langsung meninggalkan kelas Raina
***
"Woy na bangun kali, lo ada niatan ngekos di sekolahan emang" ucap Bela
Raina pun menggerjapkan mata nya beberapa kali menetralisir sinar yang masuk ke mata nya
"gua tau ko na kalo di rumah susah tidur, tapi kalo di kelas malah susah bangun yah. Gua saranin nih yah na kamar lo dekor aja suasa nya jadi kaya ruang kelas" oceh Athala
Yang langsung di sambut oleh toyoran dari Ibel dan Bela
Athala pun hanya meringis kesakitan
"udahlah jangan dengerin si Athla, ayo balik na" ucap Bela lagi

KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA(SUDAH TERBIT)
ספרות נוער'Bagaimana bisa?' Disaat yang lain seolah bersikap hangat Kamu malah sedingin bongkahan es Saat yang lain berusaha menjadi pusat perhatian,kamu malah tidak ingin keberadaan mu ditemukan. Kamu terlihat seperti gunung es yang susah dihancurkan dan saa...