"kamu tau rasa nya nano-nano ga?. Deket sama kamu itu rasa nya sama kaya pas makan nano-nano. Kalo di tanya pas deket kamu itu rasa nya apa, aku jawab aja kaya nano-nano. Soal nya, rasa sama kamu mah ga jelas. Tapi ko bikin kecanduan yah mau deket terus bawaan nya?"
-Raina-
"bantuin gua lepasin lagi kertas-kertas nya nih" ucap samudra
"ih lagian sok banget kaya ginian, nyusahin ujung-ujung kan" jawab raina kesal sambil membantu samudra mencabut kertas-kertas di tembok kamar nya
"kan biar lo maafin gua"
"lo mah kan keras kepala,harus gua cairan pake cinta terus" goda samudra
"apaan sih ka bucin terus" omel raina
"benar-benar cinta maksud lo?"
"serah deh" ucap raina lagi.
"emang kenapa kalo aku ga maafin ka?" tanya raina
"dosa lo tambah banyak, kasian gua mana bada kecil tapi kebanyakan dosa" jawab samudra
Samudra memang benar-benar laki-laki yang sangat sulit di tebak
Setelah selesai merapihkan kembali kamar raina yang sempat berantakan oleh samudra, samudra mengajak raina untuk ke luar melihat cerah nya malam hari
"ka samudra pernah ga sih coba ngitung ada berapa bintang dalam semalem" tanya raina saat mereka sudah duduk di balkon kamar raina yang langsung terhampar indah nya langit malam
"ngga lah, emang nya hidup gua sesia-sia hidup lo yang ga ada kerjaan itungin bintang-bintang di langit"
"ih kan takut nya aja gituh pernah, aku dari tk sampe sekarang tiap ngitung bintang belum selesai pasti udah ke tiduran jadi nya ga selesai-selesai deh" oceh raina pada samudra.
Samudra hanya diam saja mendengarkan keluh kesah anak tk yang berevolusi sebagai anak SMK di samping nya ini
"yah sebanyak itu lah cinta gua sama lo" ucap samudra sambil menaik turunkan alis nya
"yah dikit dong ka, orang aku ngitung aja paling baru sampe 15 udah ketiduran" ucap raina polos
"shit gagal savege" batin samudra
Samudra jadi kesal sendiri dan jadi malu sendiri juga, berharap bisa romantis malah jadi seperti orang bego seperti sekarang ini.
"iyah tapi kan yang penting ga pernah ilang" ucap samudra
"tapi kaya nya kalo abis ujan suka ga ada bintang deh" ucap raina lagi dengan wajah tanpa dosa
"iyah na suka-suka lo aja"
Samudra hanya memijit kening nya sebentar dan mulai memainkan gitar nya yang tadi ia bawa
"lo mau gua nyanyiin apa?" tanya samudra
Raina terlihat berpikir sebentar
"lagu bukti dong" ucap raina antusias
Samudra mulai memainkan gitar nya dengan sangat cekatan
"Kamu adalah bukti, dari cantiknya paras dan hati, kau jadi harmoni saat ku bernyanyi, tentang terang dan gelapnya hidup ini."
Petikan nada-nada itu terdengar indah bersama dengan suara samudra. Untuk pertama kalinya, raina dinyanyikan seperti itu oleh seorang lelaki.
Raina hanya bisa tersenyum seadanya, juga tidak mau terlalu percaya diri jika lagu itu benar-benar ditujukan untuk nya. Tapi tetap saja raina berharap lagu itu memang khusus samudra nyanyikan untuk nya malam ini.
"Gimana?" tanya samudra di akhir lagu nya.
"Bagus,"
"Ikut pencarian bakat, sana." lanjut rainaSamudra hanya terkekeh pelan, "gua ngga mau banyak orang yang dengar gimana suara gua. Orang-orang tertentu aja yang bisa menikmatinya."
"Termasuk lo," lanjut samudra
"Oh ya, lo tau, siapa perempuan tercantik versi gua?" tanya samudra
Raina menggeleng cepat.
"Ngga" ucap raina
Bukan nya menjawab samudra malah sibuk membuka ponselnya.
Raina menebak dalam hati nya bahwa samudra akan memperlihatkan foto seorang wanita yang mungkin sedang ia sukai.
Ia tidak mau terlalu berharap dan percaya diri, karena ia tau terlalu berharap dapat membuat nya sakit sendiri
"Ini." samudra menunjukkan ponselnya. Dan itu menampilkan sebuah kamera depan dari ponsel samudra, dan raina melihat wajah nya sendiri.
Wajah raina kebingungan,
"mana? Kamu salah klik layarnya, ya?". Tanya rainaSamudra menggeleng. "gua ngga mungkin salah. Yang lo lihat itu adalah perempuan tercantik menurut versi gua." ucap samudra santai.
Hening sejenak antara mereka
"ka samudra udah dong jangan bikin aku sakit jantung terus" ucap raina
"sakit jantung gimana?" tanya samudra
"yah tiap ka samudra kaya gituh aku deg-deg'an kaya sakit jantung tau" ucap raina polos
Samudra hanya tertawa renyah menanggapi kejujuran dan kepolosa seorang raina.
"Menurut lo gimana rasanya jatuh?" tanya samudra pada raina
"Ga tau kan semua orang merasakan hal yang berbeda saat jatuh. Yang aku tahu itu pasti sakit." jawab raina
"Kalau gituh gua ga pernah jatuh cinta sama lo dong."
"Maksud ka samudra?"
"Iya, karena mencintai lo ga pernah membuat gua sakit. Atau setidaknya belum. Mencintai lo itu lebih terasa seperti bermain ayunan lo tahu? Kadang di atas, kadang terjun ke bawah, terus kembali di atas. Tapi itu ngga sakit. Yang gua rasain saat mencintai lo adalah kegembiraan dan sedikit kecemasan. Seperti saat gua bermain ayunan. Saat gua melambung terlalu tinggi gua akan merasa sedikit cemas, tapi tidak sakit. Oleh karna itu gua ga jatuh cinta pada sama lo . Gua hanya mengayun cinta Bersama lo" ucap samudra panjang lebar.
"jadi jatuh cinta atau ga?" tanya raina masih bingung
****
Jadi kira-kira menurut kalian jatuh cinta atau ngga hayo?😝
Jangan lupa like dan komen yah
Jangan lupa bahagia selalu❤
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA(SUDAH TERBIT)
Roman pour Adolescents'Bagaimana bisa?' Disaat yang lain seolah bersikap hangat Kamu malah sedingin bongkahan es Saat yang lain berusaha menjadi pusat perhatian,kamu malah tidak ingin keberadaan mu ditemukan. Kamu terlihat seperti gunung es yang susah dihancurkan dan saa...