Samudra 44

2.9K 118 6
                                    

"Raga memang pergi, tapi tidak dengan cinta nya?"

-Raina-

  ****

Raina pergi menuju rumah nya menaiki angkutan umum, malam ini ia berniat akan mengindap di rumah Bela.

Raina membawa baju sekolah nya dan beberapa perlengkapan untuk besok sekolah

Sejak pulang sekolah tadi Samudra tidak ada di rumah, baguslah dengan begituh ia tidak usah repot-repot menjelaskan. Begitulah batin Raina

"lo ada apa na sama ka Samudra?" tanya Bela yang tadi sedang asik-asik memilih buku tiba-tiba saja di suruh pulang duluan karena Raina

Bela yang sudah berteman lama akhir nya memutuskan pulang duluan tanpa menceritakan kalo Raina yang meminta nya pulang duluan

"gua kecewa bel sama ka Samudra.."
Ucap Raina menjelaskan semua nya

"ko bisa yah ka Samudra bilang kaya gituh?" tanya Bela menanggapi nya

"gua ga tau bel,padahal gua sama ka Azka aja ga gimana-gimana"

"oke sekarang gua tanya sama lo na, hati kecil lo ada ka Samudra atau ada ka Azka?" tanya Bela

Raina mengigit bibir bawah nya sambil memejamkan mata nya mencoba berpikir sejenak

"Ka Azka emang belum sepenuh nya pergi bel,lo tau kan kisah gua sama ka Azka gimana? Ga semudah itu gua lupain seutuh nya,tapi ka Samudra udah buat gua jatuh cinta. Bahkan lebih hebat dari apa yang udah ka Azka buat sebelum nya" ucap Raina

"iyah na gua ngerti ko,yaudah sekarang lo dirumah gua aja dulu. Tenangin pikiran lo dan juga biarin ka Samudra berpikir dan merenungi semua kesalahan dia"

"bel nih" Ucap Raina sambil menyodorkan ponsel nya pada Bela

"ngapain?" tanya Bela

"Jauhin dari gua, gua takut khilap ngangkat telpon atau chat dari ka Samudra" jawab Raina

Bela hanya menarik nafas nya gusar sambil memutar malas bola nya

****

Hari ini Raina pergi ke sekolah bersama dengan Bela karena semalam pun ia memilih menginap dirumah Bela

"Na na ada ka Samudra tuh mau nyamperin lo" ucap Bela saat mereka ada di parkiran sekolah

Raina menarik nafas nya dalam-dalam mencoba menetralisir semua emosi yang masih ingin meledak dalam diri nya

"Raina!" panggil Samudra saat Raina ingin melangkah pergi

"kenapa?" ucap Raina tanpa berbalik sedikit pun

Samudra berjalan dan berdiri tepat di depan Raina

"Gua harus apa na? Biar lo maafin gua" ucap Samudra dengan suara serak

Raina menatap Samudra yang sangat kacau di depan nya ini, mata yang merah seperti orang yang kuranh tidur serta baju yang acak-acakan rambut yang tidak disisir

"berhenti nyiksa diri ka Samudra kaya gini, kita intropeksi diri masing-masing dulu" ucap Raina sambil berlalu pergi meninggalkan Samudra yang masih mematung di tempat nya

Hari-hari terasa amat panjang bagi Samudra tanpa Raina di sisi nya, ia sangat menyesal telah berkata seperti itu pada Raina

****

"Raina kamu bawa buku teman-teman mu itu ke meja saya di kantor yah" perintah bu Nurul

Raina hanya membalas nya dengan anggukan kepala dan segara berdiri dari tempat duduk nya

"mau gua anter na?" tanya Bela

"ga usah bel, ga sampe nyebrang lautan ko" jawab Raina sambil tertawa ringan

Ruang kantor guru memang jarak nya lumayan jauh dan terletak di lantai dua

Setelah keluar dari kantor guru ia melewati kelas Samudra dan tidak melihat Samudra di sana padahal di sana ada semua teman-teman Samudra tetapi hanya Samudra saja yang tidak terlihat, Raina pun memberanikan diri bertanya pada teman-teman Samudra yang sedang nongkrong di depan kelas

"maaf kakak-kakak semua, ka Samudra nya di mana ya?" tanya Raina

Semua teman-teman Samudra saling berpandangan satu sama lain

"eh itu na dia lagii.." ucap rio terpotong karena di sergah oleh Rian

"dia lagi di taman tadi belakang sekolah"  ucap Rian tanpa dosa

"oke makasih yah ka" ucap Raina sambil tersenyum dan berlalu pergi

"goblok sih lo" ucap Rio sambil menjitak kepala Rian

Raina hendak menyusul Samudra karena takut terjadi sesuatu pada Samudra, Raina hanya mau memastikan Samudra tidak melakukan hal yang konyol nanti nya

Raina sempat membawakan bekal nya yang berisi roti coklat untuk Samudra karena Raina yakin Samudra tidak sarapan

Raina menatap sepasang punggung dari kejauhan, perasaan nya sudah bercampur aduk. Dengan langkah yang mulai melemas ia memberanikan diri untuk memastikan siapa dua orang tersebut. Dalam hati nya terus berdoa bahwa firasat nya salah

Terlihat dari ke jauhan perempuan itu sedang menyandarkan kepala nya di bahu laki-laki itu

"Ka Samudra?" panggil Raina sambil memegang bahu laki-laki itu

Kotak makan yang Raina bawa jatuh di atas rerumputan di taman sekolah itu. Saat orang yang di panggil nya itu menoleh dan itu benar Samudra dan perempuan di samping nya itu silvi

"Raina lo ngapain di sini?" tanya Samudra sambil berdiri

Bahu Raina sudah mulai bergetar menahan tangis nya yang sudah ingin pecah mata nya menatap ke arah Samudra dan Silvi bergantian

Raina hendak berbalik namun tangan nya di cekal oleh Samudra

"na ini bukan kaya yang lo bayangin" ucap Samudra

"udah cukup ka, aku cape. Jadi di sini yang di jadiin pelampiasan siapa? Aku atau ka Samudra. Hah!" bentak Raina dengan air mata yang sudah berjatuhan

"ngga na ngga, gua tadi cuman ngobrol aja sama Silvi"

"Aku kira Tuhan kirim ka Samudra sama aku untuk menggobati aku dari sakit hati karena ka Azka. Tapi aku salah yah, ka Samudra malah buat luka yang lebih parah. Aku benci sama ka Samudra" ucap Raina dengan terisak

"Raina tolong gua cuman butuh silvi untuk menenangkan gua, gua bingung gimana cara nya agar lo maafin gua" sergah Samudra

"kalo tempat ternyaman adalah aku, kenapa harus yang lain. Ini masalah kita ka, ga seharus nya ka Samudra bawa-bawa orang lain dalam hubungan kita"

"Na tolong sekali ini aja, percaya sama gua" ucap Samudra memohon

"aku cape ka"

"aku mau..."

"plis na, jangan gua ga mau" ucap Samudra sambil menggenggam tangan Raina

"Aku mau kita putus!. Cukup ka, aku cape" ucap Raina sambil menghentakan tangan nya yang di cekal Samudra dan berlalu pergi"

•••••

Damn!!! Wkwkwk

Jangan lupa like dan komen yah:v

Jangan lupa bahagia juga🤗❤

SAMUDRA(SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang