samudra 21

4.4K 175 2
                                    

"Ga usah manis-manis, cewe samping saya udah terlalu manis"

*******

"apa?" tanya samudra

"gimana kalo malem ini kita kepasar malem, kakak traktir aku beli gulali yang banyak,udah lama ga makan gulali" pinta raina.

"lo yakin? Ini udah malem" ucap samudra meyakinkan permintaan raina.

"yakin banget ka, 1000% yakin

"oke,gua keluarin motor dulu bentar" ucap samudra sambil berdiri hendak masuk

"ga usah ka, kelamaan kita naik sepedah aku aja" ucap raina dengan senyuman lebar nya.

"lo seriusan?"

"serius ko, lagian ga jauh cuman beberapa komplek dari sinih"

"atau ka samudra ga bisa naik sepedah?" lanjut raina di sertai dengan senyum meremehkan

"oke, siapa takut. Paling lo yang ketakutan" ucap samudra sambil menaik turun kan alis nya.

Samudra pun sudah siap di atas sepedah raina, dia terus memperhatikan raina yang sedang mengunci pagar rumah nya dengan telaten, gadis di depan nya ini sangat unik, bahkan kelewatan unik.

"dingin, lo ga pake jaket" tanya samudra, yang melihat raina hanya menggunakan baju tidur bergambar beruang dengan celana dan lengan pendek.

"gapapa,udah lama ga ngerasain angin malem" ucap raina,yang masih terus fokus mengunci pager rumah nya.

Samudra turun dari sepedah raina dan menyenderkan nya pada pohon di dekat rumah raina. Perlahan ia berjalan mendekati raina yang masih berjongkok mengunci pager.

"astaga kaget yaallah"ucap raina sambil mengelus dada nya

Ketika raina selesai dan berdiri ingin berbalik, tiba-tiba samudra sudah berdiri tepat di depan nya, untung saja tubuh samudra lebih tingga dari nya, kalau tidak bisa-bisa muka nya langsung berpapasan dengan muka samudra.

Perlahan samudra membuka hodie nya yang berwarna biru dongker tepat di depan raina, raina yang melihat itu membuka mata nya lebar-lebar

"ka maaa-uu ngapain?" tanya raina gugup karena jarak mereka yang begituh dekat dan samudra yang tiba-tiba membuka hodie tiba-tiba, membuat raina reflek mengigit bibir bawah nya.

"melihat kondisi dan situasi nya oke buat khilap. Tapi ini masih lumayan terang buat khilap bareng lo" ucap samudra tepat di telinga raina.

Raina membulatkan mata nya sempurna, seperti nya samudra seperti nya setan mesum samudra sedang datang lagi.

Tak lama samudra terkekeh renyah, melihat ekspresi ketakutan di wajah raina.

Samudra memang membingungkan,  kadang dia bersikap sedingin es batu, kadang bersikap semanis oppa-oppa di drama korea, kadang bersikap menyebalkan seperti guru sejarah nya yang selalu memaksa raina mengingat masa lalu , kadang juga bersikap sangat mesum seperti sekarang ini.

"kenapa?emang lucu?"

"angkat tangan lo" . Alih-alih menjawab pertanyaan raina, samudra malah memerintah nya seenak jidat, raina hanya menurut dan mengangkat tangan nya, dari pada ia nekat melakukan hal-hal gila di luar dugaan nalar raina

SAMUDRA(SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang