Samudra 23

4.4K 168 3
                                    

" kamu itu sebenar nya bongkahan es batu atau segelas teh manis hangat? Aku kan jadi bingung mau mencairkan mu atau menetralisir manis mu. Ah sialan, kamu adalah segelas es teh manis. Udah dingin,manis pula."

*****

Suara alarm di ponsel samudra membangunkan raina dari tidur nya, ia membuka mata nya perlahan-lahan.

Mata raina membulat sempurna saat yang di lihat nya pertama kali ialah wajah samudra yang sedang tertidur pulas tepat di depan wajah raina. Bahkan jarak mereka dapat di katakan sangat dekat,hanya beberapa cm saja.

Hampir saja raina berteriak karena saking syok nya, dan ia kembali mulai mengingat apa yang terjadi semalam. Seperti nya samudra tidur larut malam, karena menunggu nya tertidur.

Perlahan ia melirik ke arah jam beker di atas meja belajar nya, dan menunjukan pukul 05.00. Raina pun bangkit dari tempat tidur nya, namun sebelum benar-benar bangun ia memandangi wajah samudra yang sedang tertidur sangat tenang. Ia mebenarkan rambut samudra yang menutup sedikit mata nya.

"ganteng" ucap raina pelan. Dan langsung bangun menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi dan mengambil wudu, ia berjalan menghampiri samudra yang masih tertidur.

Raina mengambil sapu lantai yang biasa ia gunakan untuk menyapu lantai di kamar nya, ia menggoyang-goyangkan tubuh samudra menggunakan sapu, karena ia sudah punya wudu.

"ka bangun,solat sana" ucap raina

Samudra pun akhir nya bangun dan menatap sekitar nya sebentar. Dan mata nya berhenti pada sosok raina yang masih menggunakan baju handuk dan handuk yang di belitkan di kepala nya.

"pagi-pagi udah ngegoda iman gua" ucap samudra santai,sambil mengucek-ngucek mata nya.

Raina hanya melotot mendengar ucapan samudra barusan, kenapa wajah laki-laki ini selalu terlihat tenang dan kondisi dan situasi apapun, bahkan saat hati nya di buat porak poranda, wajah nya masih tenang tanpa beban.

"apasi ka udah sana buruan keluar,aku mau pake baju" ucap raina.

"ngapain gua keluar, orang semalem gua udah liat semua" ucap samudra sambil mendekatkan wajah nya ke wajah raina dan menaik turun kan alis nya.

"ka samudraaaaaa!!!!!" teriak raina pada samudra yang kini sudah ada di ambang pintu kamar nya.

"apa?" ucap samudra sambil membalikan tubuh nya.

"mau lagi entar malem" lanjut samudra sambil terkekeh pergi meninggalkan raina yang masih menyumpahi nya.

"gua juga masih mikir sih,punya lo rata soal nya" ucap samudra dari dalam kamar nya, dan itu masih dapat di dengar raina karena kamar mereka bersebelahan.

"bodoamat" ucap raina ketus dan sedikit berteriak.

Samudra sekarang sangat banyak ngomong dan sangat menyebalkan
Dia lebih suka samudra yang dulu saja, tidak banyak ngomong seperti sekarang ini. Dan raina juga tidak suka samudra yang kadang membuat nya sakit jantung.

****

Setelah selesai dengan persiapan untuk ke sekolah, raina menuju ke dapur untuk membuatkan bekal untuk nya dan untuk samudra tentu nya,tadi ia melirik jam tangan berwarna biru yang selalu menghiasi pergelangan tangan nya dan melihat jam sudah menunjukan pukul 06.30.

"ngga bakalan keburu nih kalo sarapan dulu" batin raina

Raina berjalan sambil menenteng dua tempat makan tupperware yang sudah terisi roti sendwich".

SAMUDRA(SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang