Samudra 14

4.8K 205 6
                                    

Setelah hujan reda samudra dan raina berjalan menuju kembali ke halte, samudra melirik ke arah raina dan menatap dari atas sampai bawah lalu membuang muka kembali.

"pake jaket gua!" titah samudra masih tetap memalingkan pandangan nya.

"ga mau ah,jaket nya aja basah" tolak raina.

Pletakk...

Satu sentilan sukses mendatar di kening raina, membuat gadis itu melotot tak percaya.

"ka samudra suka banget sih sentil jidat,sakit tau" gerutu raina sambil mengelus jidat nya.

Samudra memutar bola mata nya malas

"warna biru kan lo?" ucap samudra sambil menatap lekat mata raina, ralat. Lebih tepat nya memelototi raina.

"apa nya yang biru sihh ka?" tanya raina sambil menghentak-hentakan kaki nya gemas sambil mendongkak kan kepala nya, mencoba menatap samudra yang jauh lebih tinggi dari nya.

"daleman lo, bloon amat sih. Lo mau gua khilaf di tempat umum" tanya samudra dengan senyum penuh arti dan satu alis nya di naikan.

Raina melotot tak percaya dengan ucapan samudra barusan, dia pun menatap kemeja putih nya yang sudah sangat kuyup dan tercetak sempurna di tubuh nya.

Tanpa aba-aba raina langsung merampas jaket di tangan samudra yang tadi di sodorkan pada nya.

"udah liat dari tadi yah?" tanya raina sambil jari telunjuk nya mengarah ke wajah samudra dan dengan mata yang menyipit persis orang yang sedang menyelidiki sesuatu.

"dikit doang" ucap samudra santai sambil berjalan ke arah motor nya.

Mata raina membulat sempurna,bisa-bisa nya dia bilang sedikit? Tanpa beban sama sekali?

"udah tenang aja,gua ga bakalan kasih tau siapa-siapa ko" ucap samudra sambil memakai helm full face nya. Karena melihat raina diam di tempat saja dari tadi.

"udah ayo gua anter pulang,keburu ujan lagi" ucap nya kembali.

Raina berjalan mendekati motor samudra. Bukan nya langsung naik, raina malah mengacungkan jari kelingking nya tepat di depan wajah samudra yang sudah yang memakai helm tapi belum menutup kaca nya.

"janji dulu,ga bilang siapa-siapa" ucap raina.

Samudra menautkan kedua alis nya, tahun 2018,sudah SMA namun masih percaya dengan janji jari kelingking?samudra bahkan sudah tidak inget terkahir melakukan janji seperti itu, mungkin waktu TK saat ia sengaja menabrak teman nya dengan sepeda, padahal ia sudah berjanji jari kelingking tapi dia malah menabrak nya lagi. Tidak penting, tidak menjamin apa-apa.

"tuh kan ga mau janji jari kelingking berarti mau melanggar yah?"

"buruan ka pegel nih" oceh raina kembali.

Samudra mengerjapkan mata nya beberapa kali, dan membalas uluran jari kelingking raina.

"iya iya" ucap samudra malas.

Raina pun tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi putih nya dan langsung menaiki motor samudra.

Xxx

"entar malem gausah maskeran dulu, nanti malem gua ke sinih"ucap samudra saat sudah berhenti di depan rumah raina.

"hah ngapain?" ucap raina saat sudah menuruni motor samudra.

"jagain lo,mamah lo kan mau ke luar kota, mamah lo belum bilang?"

Raina menyelipkan rambut nya ke belakang,dan menunduk sambil menganggukan kepala nya dan meringis kecil.

"udah tapi lupa" ucap raina tanpa dosa, padahl baru semalem mamah nya memberitahu nya.

Samudra memejamkan mata nya dan menarik nafas dalam-dalam, mencoba menahan diri untuk di menginstal otak baru untuk raina.

"gua balik" ucap samudra sambil berlalu pergi.

Xxx

"samudraaaa baju kamu kaya nya kurang deh, coba cek lagi" ucap mamah samudra yang sedari tadi sibuk sendiri, sedangkan samudra nyantai memainkan game online di ponsel nya.

"mamah sebener nya mau ngusir samudra yah?". Ucap samudra karena kesal dari tadi mamah nya hanya bilang 'baju kamu kurang'.

"ngga gituh sayang mana mungkin mamah usir kamu" ucap mamah nya sambil mengelus rambut anak nya.

"Samudra berangkat sekarang deh mah" ucap samudra sambil berdiri mengambil jaket nya.

"udah ga sabar ketemu raina yah" goda mamah samudra sambil mengedipkan satu mata nya.

"apa sih mah" ucap samudra sambil menyalimi tangan mamah nya.

Xxx

Samudra sudah berdiri di depan rumah raina, dia memejamkan mata nya dan menarik nafas dalam-dalam, entah kenapa ia merasa sangat grogi.

Entag sudah berapa kali samudra mengetuk pintu rumah raina, tapi tak ada tanda-tanda orang yang akan membuka kan pintu. Apa sudah tidur? Samudra melirik jam tangan nya, dan baru menunjukan 20.30.

Tiba-tiba saja pintu rumah terbuka, tapi hanya sedikit, dan yang keluar hanya seekor kucing anggora.

Samudra menautkan alis nya, tapi di tubuh kucing itu ada tangan yang mencekal tubuh kucing itu, persis seperti segaja di keluar kan hanya untuk mengintip ke adaan luar.

Samudra sedikit mendorong pintu itu, untuk melihat siapa yang ada di balik pintu itu.

"awwww kejepitt" teriak seseorang dari dalam.

"raina?" panggil samudra.

Mata samudra melotot sempurna saat melihat raina sedang melakukan sikap tiarap dan yang tadi mencekal kucing adalah raina.

Rain pun bangun dan berdiri membuka pintu dan tersenyum tanpa dosa pada samudra.

"ngapain lo, udah bosen jalan? Mau coba ngerayap? Terus ngapain tadi kucing lo suruh ngitip gituh"

"ihh banyak nanya" ucap raina

"bela tuh pernah bilang kalo ada yang bertamu malem-malem , bisa jadi itu bukan orang, bisa jadi dia setan, kan aku takut nya bukan ka samudra. Nah terus kan yah kata nya kucing itu biaa mendeteksi antara manusia dan setan, jadi tadi aku suruh aja si picul ngintip duluan, kan kalo kucing liat setan bakalan meow-meow tuh, yaudah gituh" jelas raina panjang lebar.

Samudra hanya melotot tak percaya atas penjelasan raina. Dan memijit pelipis nya pusing dengan semua penjelasan raina

"aaaaa siyapppp, urat saraf lo putus gua lupa."

Raina hanya mengedikan bahu nya tak peduli dan berlalu masuk begitu saja.

Dan samudra pun mengekor di belakang nya.

"loh raina lama banget samudra nya baru di ajak masuk" tanya mamah raina.

"tapi abis si picul deteksi dulu, dia bener ka samudra atau setan mah" ucap raina tanpa dosa.

"udah samudra jangan jadi gila kaya si raina yah, ayo makan malem dulu" ajak mamah raina

Selama makan malam mamah raina terus menceritakan bagaimana keanehan raina dan tingkah tidak jelas anak nya, samudra hanya sesekali tertawa dan sisa nya tersenyum kecil. Dan yang di bicarakan hanya manyun-manyun bebek.

Xxx

"kamar kamu di atas yah samudra samping kamar nya raina" ucap mamah raina" ucap mamah raina.

Samudra berjalan menaiki tangga menuju kamar yang di tunjukan oleh mamah raina, sesampai nya di depan pintu kamar nya, samudra melihat ke arah pintu kamar raina.

Yang membuat samudra tertarik adalah, selembar kertas buku gambar yang tertempel di depan pintu kamar raina, kertas itu bertuliskan nama seseorang yang seperti nya tidak asing dan di tulis menggunakan krayon dengan tulisan khas seperti anak TK sangat warna warni dan berantakan.


HALLO I COME BACK WKWKW

Itu nama siapa yah kira-kira? Dan apa ada hubungan nya sama masa lalu raina?😋

JANGAN LUPA BAHAGIA YAH😍😬






SAMUDRA(SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang