Kringgg.... Kringggggggg....
Bel istirahat sudah berbunyi dengan nyaring menyebar ke seluruh antero sekolah, murid-murid pun langsung berhamburan menuju kantin.
Sama hal nya dengan murid lain nya samudra dan ke tiga sahabat nya berjalan menuju kantin dan memilih untuk duduk di pojok saja,karena di situ lebih tenang, menurut samudra.
"es jeruk sama nasi goreng 1 ya". Ucap Samudra pada Rio yang hendak memesan makanan mereka.
Mereka memang selalu bergantian memesan makanan sudah ada jadwalnya.
Samudra baru saja membuka lock hpnya terdengar suara yang selalu Samudra minta sehari saja tidak ia dengar saat di kantin
"Misi-misi liat Samudra pacar gua ga?". Teriak seorang cewe dari ujung pintu kantin
Samudra mendengus sebal dan langsung berdiri meninggalkan tempat duduk nya mendekati Rio yang masih menunggu kembalian
"Bu es coklat satu ya". Ucap Samudra kepada salah satu penjaga warung
"lo kan udah pesen sama gua dra". Ucap Rio
"es gua udah?". Tanya Samudra
"nih". Jawab Rio sambil memberi es milik Samudra
Samudra berjalan menuju lorong sekolah menghindari kerumunan sambil menenteng 2 minuman dingin.
'''
Ternyata Samudra sedang berjalan ke kelas Raina yang ia dapat info dari salah satu anak di kantin yang kebetulan mengenal Raina
Raina sedang asyik makan bekal miliknya di kelas dengan lahap nya sambil earphone yang terpasang di kedua telinga nya, saking asyik nya raina sampai tidak menyadari kedatangan samudra di depannya.
Kesel kehadirannya belum juga di sadari raina, samudra langsung menarik sebelah earphone raina dan membuat perempuan itu terlonjak kaget.
"astagaaa kaget banget" pekik nya.
"buat lo" ucap samudra datar.
Raina mengerutkan dahi nya saat yang ia lihat adalah Samudra yang sudah duduk di sampingnya
"malah begong, salah gua bawain minum ini?". Ucap Samudra lagi
Tidak-tidak bukan itu, tapi Raina bingung dari mana ia tau kalo Raina ada dikelas dan dari mana ia tau kelas Raina. Batin Raina.
"Udah ga usah banyak pertanyaan yang cuman ada di otak lo, gua ga perlu banyak nanya kalo cuman mau tau apa yang gua mau".
Raina menelan savila nya, bagaimana Samudra tau apa isi kepala Raina
"Thank ka". Ucap Raina sambil mengambil es coklat nya
Raina tidak mau banyak bicara karena ia tidak mau menambah pertanyaan di dalam otaknya
Selama raina makan samudra hanya diam menikmati lagu yang di putar di ponsel milik raina. Iyah, tadi samudra sudah memasang sebelah earphone milik raina ke telinga nya.
Samudra beberapa kali tertangkap basah oleh raina karena memperhatikan nya yang sedang makan"lo mau liat setan?". Tanya Samudra memecahkan keheningan
Raina hanya menggelengkan kepalanya ngeri
" kaya nya ga lama bakalan ada setan kesini". Ucap samudra sambil memandang lurus ke depan.
"hah serius?" ucap raina dengan mata yang terbuka lebar.
Samudra hanya terkekeh ringan melihat perubahan raut wajah raina yang menjadi pucat pasi.
Tak lama kemudian terdengar suara cempreng memanggil nama samudra.
"ya Allah Samudra lo kemana aja sihhh kata nya tadi lo di kantinnnn sekarang ko lo ada disini? Dan lo siapa gatel banget berdua-duaan sama ayang bepp gua samudra hah". Cerocos Jenny sambil mendorong bahu raina cukup keras.
Bukan nya menjawab samudra malah memegang pergelangan tangan raina dan menarik nya keluar kelas menjauh dari gerombolan Jenny.
"stop ka" ucap raina ketika mereka berjalan lumayan jauh dari jenny.
"mana setan nya" tanya raina polos
"yang tadi barusan" datar
"oh jadi maksud kaka tadi setan nya itu ka Jenny" tanya raina.
"iyah" ucap samudra datar.
"ihhhh es coklat nya ketinggalan di kelas" kesel raina pada diri nya sendiri.
📍📍📍📍
Setelah kejadian tadi siang dengan Samudra, Raina dan samudra memilih duduk-duduk di taman sekolah sambil menunggu bel masuk berbunyi, dan setelah itu samudra dan raina berpisah masuk kembali ke kelas mereka masing-masing.
Dan sekarang Raina sedang menikmati freeclass di jam terkahir nya dengan membac novel nya, tiba-tiba saja ponsel nya yang ia simpan di atas meja berbunyi bertanda ada pamggilan masuk, kening nya berkerut, panggilan tanpa nama.
Raina pun mengangkat panggilan masuk dari nomor yang tidak ia kenal itu,takut-takut penting.
Perlahan aliran darah raina membeku raina diam membisu mendengar suara berat milik seseorang di sebrang sana dia sudah sangat hafal siapa pemilik suara itu,suara yang sudah menghilang dan berhenti menggema di lorong telinga nya satu tahun lalu, kini kembali datang ke kehidupan nya, suara yang dulu nya sangat ia rindukan namun suara itu kini mati-matian raina lupakan.
Suara pemilik senyum sedingin air hujan yang selalu membuat raina menjadi jatuh berkali-kali ke dalam nya, bukan hanya sekedar jatuh tapi juga mencintanya.
Suara milik seorang penulis aksara terindah di dunia ini, yang berhasil meluluh lantahkan semesta raina dengan keindahan tulisan bait demi bait yang setiap hari nya orang itu kirim untuk nya.
Namun raina salah, salah mengartikan setiap kata-kata indah itu.
Bukan, bukan raina lah orang nya.
Suara itu telah kembali membuka luka lama raina..
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA(SUDAH TERBIT)
Teen Fiction'Bagaimana bisa?' Disaat yang lain seolah bersikap hangat Kamu malah sedingin bongkahan es Saat yang lain berusaha menjadi pusat perhatian,kamu malah tidak ingin keberadaan mu ditemukan. Kamu terlihat seperti gunung es yang susah dihancurkan dan saa...