Samudra 16

4.6K 206 0
                                        

Jam beker di meja di samping tempat tidur sudah menunjukan pukul 02.00. Tapi samudra masih tak bisa memejamkan mata nya, ia masih terjaga. Ia pun mengambil ponsel nya yang ada di atas meja di samping nya, samudra menghidupkan jaringan data ponsel nya, dan pertama kali membuka aplikasi whatsapp, seperti biasa hanya ada beberapa chat dari nomor tidak di kenal dan pasti nya dari grup tidak jelas.

Samudra beralih ke dalam aplikasi galeri nya, di sana ada beberapa album yang kebanyakan hanya foto-foto teman-teman nya yang numpang foto di ponsel nya. Sisa nya ada video animasi film naruto.

Namun ada satu album yang sangat amat sangat berharga di ponsel nya, album itu ia beri nama "about Nana" album itu sengaja ia sembunyikan di ponsel nya.

Hanya ada 2 foto dalam album itu, foto yang pertama ialah foto seorang anak kecil perempuan dengan seorang anak laki-laki sekitar umur 3 tahun yang sedang tertawa riang menghadap kamera, dengan mulut yang penuh dengan coklat yang belepotan di pipi mereka.

Foto yang ke dua adalah foto anak yang sama sekitar 5 tahun. Seorang anak perempuan dengan rambut yang selalu pendek dan senyum semanis coklat, serta mata coklat yang selalu terlihat berbinar memancarkan kebahagiaan.

Tidak terasa air mata samudra menetes begituh saja, seorang samudra yang terkenal dingin tak tersentuh,dapat menangis dengan begituh mudah hanya dengan melihat foto yang lebih berarti dari apapun dalam hidup nya.

Kelemahan samudra hanya ada dua yaitu, ketinggian dan Nana. Anak perempuan yang tak pernah menampilkan wajah sedih sedikitpun, walaupun samudra hanya sedikit mengingat kenangan bersama nana,bahkan samudra baru ingat jika alasan nya memanggil raina nana ialah karena dahulu samudra sangat kesulitan dengan huruf 'R' jadilah ia selalu memanggil raina hanya dengan nama belakang nya saja. Samudra menyesal karena sewaktu kecil ia tidak mengingat nama panjang Nana.

Ia bahkan masih sedikit mengingat wajah sok kuat raina saat terjatuh dari sepedah, samudra tau pasti raina sakit karena lutut nya sedikit mengeluarkan darah, tapi ekspresi wajah raina memaksakan tersenyum sambil mengigit bibir bawah nya,sambil menahan tangisan nya padahal samudra sudah melihat air mata nya terjatuh.

  Sedang asik-asik nya bernostalgia, tiba-tiba saja pintu kamar nya terdengar ada yang mengetuk.

"ka samudra udah tidur belum?" ucap seseorang dari luar.

Samudra menautkan kedua alis nya, apa ia tidak salah dengar yang mengetuk pintu nya adalah raina?

"yaudah kalo udah tidur, aku ambil minum sendiri" lanjut nya.

Samudra segara bangun dari tempat tidur nya,dan langsung membuka pintu kamar nya. Pemandangan yang pertama kali ia lihat dan membuat jantung nya terasa akan jatuh ke lantai adalah raina dengan baju tidur kartun nya, dengan rambut acak-acakan serta cengiran lebar memperlihatkan deretan gigi nya sedang berada tepat di depan muka nya.

"allahu akbar!!" pekik samudra pertama kali melihat raina.

"ih apaan si ka,emang aku setan" celetuk raina.

"ngapain lo,tidur sana" ucap samudra masih memegang dada bidang nya.

"mau minum, tapi takut di bawah gelap takut ada zombie" ucap raina dengan nada sok serius

"zombie juga pilih-pilih orang kali" ucap samudra datar.

"ayolah ka,nanti film nya keburu jauh" ucap raina sambil mengoyang-goyangkan lengan samudra.

"emang ga lo pause dulu?"

"astaga lupa,kenapa tadi ga di pause aja yah" ucap raina  langsung berlari kembali ke dalam kamar nya.

Samudra hanya memutar malas bola mata nya, entah mamah nya raina sedang kemana saat pembagian otak,sehingga anak nya kebagian otak yang sudah konslet

"nonton film apa emang lo?" tanya samudra saat raina sudah kembali ada di depan nya

"Train to Busan" ucap raina tersenyum tanpa dosa

"film nya sedih tau,mau liat ga, tapi sebelum kita nonton anter aku minum dulu"

Samudra dan raina pun berjalan berdampingan menuju anak tangga,raina terus-terusan memegang ujung bawah kaos samudra, baru saja samudra ingin berjalan mendahului di depan raina dan menuruni anak tangga yang pertama, tetapi kaos samudra di tarik oleh raina dan membuat samudra tertahan.

"apa?" ucap samudra datar

"nyalahin senter hp kakak,gelap takut" ucap raina

"hem" ucap samudra.

"lo masih nana yang dulu" batin samudra dan langsung menyalakan senter di ponsel nya.

Xxx

"lo masih takut gelap aja" ucap samudra santai sambil meminum soda dan duduk di atas kasur raina.

Raina menautkan alis nya, ia merasa bingung, kenapa samudra seperti sudah tau kalo raina dari dulu takut akan gelap.

Samudra yang mengerti perubahan ekspresi kebingungan di wajah raina langsung mengalihkan pembicaraan.

"buruan lanjut film nya,keburu gua berubah pikiran mau nemenin lo" ucap samudra datar.

  Raina tidak mau ambil pusing lagi atas ucapan samudra dan langsung memutar kembali film nya yang sempat tertunda.

"astaga mulut gua lemes bawaan siapa ini" batin samudra dalam hati.

Mohonn maap dikit pegel soal nya

JANGAN LUPA BAHAGIA:)





SAMUDRA(SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang