Samudra 40

3.5K 143 5
                                    

"Lo ga perlu sempurna,kalo lo sempurna lalu bagian mana yang bisa gua isi untuk bisa menyempurnakan nya?untuk apa gua disamping lo kalau lo sudah sempurna tanpa perlu gua menyempurnakan nya."

-Samudra-

ΔΔΔΔ

"na sumpah yah ini sih lo wajib banget traktir kita-kita" oceh bela sambil memasukan buku-buku nya kedalam tas

"apaan sih bel ya allah cerewet banget ,iyah-iyah nanti deh" jawab raina kesal karena sedari tadi bela terus heboh saat tau raina sudah resmi berpacaran dengan samudra

"ah ga usah minta sama raina deh,sama raina mah paling mentok juga jajan baso di kantin sekolah" ucap athala ikut nimbrung

"minta ka samudra aja, uang jajan dia kan 10 kali lipat uang jajan kita berempat" lanjut athala

"nah bener tuh" jawab ibel yang sedari tadi hanya diam menyimak saja

"Ah terserah lo semua deh, gua duluan yah takut ka samudra nunggu kelamaan" ucap raina sambil berlari keluar kelas

****

Saat sampai di depan kelas samudra raina melihat samudra sedang duduk bersama seorang perempuan di depan pilar kelas samudra

Ia menatap lekat-lekat siapa perempuan itu dan ternyata itu adalah silvi

Raina menyembunyikan tubuh munggil nya di balik tembok yang tidak jauh dari tempat samudra dan silvi duduk dan mendengarkan percakapan mereka

"Samudra plis balik kaya dulu dra, gua butuh lo" ucap silvi lirih

"sil,gua ga kemana-mana jadi gua ga perlu balik. Walaupun lo udah jahatin raina, raina sendiri yang bilang buat ga benci sama lo. Gua cuman menjaga jarak sama lo buat jaga hati raina yang sekarang udah jadi cewe gua, lo terlalu asik berlari sampe ga tau kalo gua udah terluka parah dan berhenti, dan saat gua ketemu raina dan berbalik sama raina yang udah nyembuhin gua lo malah balik ngejar gua. Lo itu egois" ucap samudra panjang lebar.

Hati raina tersentuh mendengar semua ucapan samudra barusan, rasa nya ia sangat beruntung mempunyai samudra di samping nya

Silvi mulai terisak dengan mendengar semua ucapan samudra.

"gua nyesel dra,gua mau lo balik kaya dulu dra" ucap silvi lirih dan mencoba memeluk samudra

"maaf sil, sekarang pelukan dan pundak gua cuman buat raina" ucap samudra sambil menjauhkan diri nya

Silvi hanya mengigit bibir bawah nya merasakan sakit yang menusuk ke hati nya atas semua ucapan samudra barusan

Raina pun memberanikan diri menghampiri samudra dan silvi yang masih sama-sama diam

"ka samudra masih lama?" tanya raina gugup

"ngga ko na,lo lama nunggu gua?" tanya samudra sambil berdiri dan menuntun raina untuk duduk di samping nya

"ngga ko barusan aja"

"sil lo kalo mau ngomong sekarang aja, sekalian raina tau dan biar ga salah paham"  ucap samudra sambil menoleh ke arah silvi.

SAMUDRA(SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang