"Senang bersama-sama, sulit bersama-sama. Tertawa dan menangis bersama-sama, kamu hanya butuh menemukan satu orang yang bersedia bersama-sama, untuk bersama."
-Raina-
*****
"huftt...". Entah sudah keberapa kali Raina menghela nafas nya seperti ini, ia mengetuk kuku nya pada meja cafe hanya untuk menghilangkan gugup nya.
Ia harus menjelaskan semua nya pada Azka hari ini juga.
Azka datang dengan senyum tipis nya saat sudah menangkap sosok Raina yang sudah duduk manis di kursi pojok cafe.
"maaf lama yah?". Tanya Azka sambil mengelus puncak kepala Raina
"ngga begitu lama ko". Jawab Raina sambil tersenyum.
"Ada apa?". Tanya Azka bingung
"Aku mau minta maaf sebelum nya sama ka Azka". Ucap Raina lirih
"Buat?"
"semua nya?"
"Aku ga ngerti loh na maksud kamu apa?". Jawab Azka bingung.
"Aku udah jahat sama ka Azka, maaf kalo aku terkesan hanya cari ka Azka saat aku sedih dan butuh sandaran, saat aku udah ketemu ka Samudra lagi aku dengan bodoh nya mengabaikan ka Azka dan semua kebaikan ka Azka sama aku selama ka Samudra ga ada".
Azka memegang tangan Raina yang bergetar itu, ia tau Raina cukup sedih mengatakan itu semua.
"kamu udah semakin dewasa yah na" ucap Azka sambil tersenyum tipis
"tapi kamu harus tau satu hal. Aku sama sekali ga merasa terbebani sama apapun itu selama itu menyangkut kamu. Ada beberapa hal di dunia ini yang ga bisa kita ubah na. Yaitu takdir, kita ga bisa ubah takdir kita mau kaya gimana dan mengganti nya sesuka hati kita seperti apa yang kita mau yang kita harus lakuin itu bukan mengubah nya tapi menjalani nya dengan iklas dan tulus. Tuhan kasih aku perasaan sama kamu itu juga takdir, coba kamu pikir kenapa dari sekian juta manusia di dunia ini kenapa aku yang tuhan kasih perasaan sama cewe cerewet kaya kamu? Itu nama nya takdir na, dan setiap apa yang Tuhan beri pada setiap hamba nya pasti terselip pembelajaran,yang suatu saat nanti kita akan bersyukur karena sudah ditakdir kan seperti itu". Lanjut Azka panjang lebar sambil menatap lekat-lekat Raina dan mengelus tangan Raina.
Raina menangis dengan semua ucapan Azka barusan, kenapa ia sangat terdengar tulus dan itu semakin menyakiti hati Raina dan membuat nya semakin merasa bersalah.
"Kita pulang na, udah malem". Ucap Azka sambil menggenggam tangan Raina.
****
"Makasih ka". Ucap Raina saat mereka sudah sampai di depan rumah Raina
"Sama-sama, jangan tidur terlalu malam na".
"Aku bingung kenapa aku ga bisa jatuh cinta lagi sama orang sebaik ka Azka". Ucap Raina sambil memeluk Azka
Azka mengusap rambut Raina sambil tersenyum getir
"Karena aku terlalu ganteng mungkin buat kamu". Goda Azka, sambil melepaskan pelukan Raina dan mengusap pipi Raina yang sudah penuh dengan air mata.
![](https://img.wattpad.com/cover/167467771-288-k140451.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA(SUDAH TERBIT)
Teen Fiction'Bagaimana bisa?' Disaat yang lain seolah bersikap hangat Kamu malah sedingin bongkahan es Saat yang lain berusaha menjadi pusat perhatian,kamu malah tidak ingin keberadaan mu ditemukan. Kamu terlihat seperti gunung es yang susah dihancurkan dan saa...