"Ada beberapa hal di dunia ini yang ga bisa kita paksain. Sekeras apa pun kita paksakan, tetap akan ada yang terlepas. Terkadang, iya-nya kita adalah tidak nya Tuhan"
-Azka-
*****
"Kenapa aku ka? Kenapa aku yang dia ga inget. Kenapa?". Rancau Raina sambil menangis tersedu-sedu di parkiran rumah sakit
Azka tidak memberikan jawaban apapun, ia sendiri pun tidak tau apa yang sebenar nya terjadi pada Samudra sehingga ia tidak dapat mengenal Raina.
"Gua juga ga tau na kenapa Samudra ga inget sama lo,kita nanti sama-sama tanya sama dokter yah". Ucap Azka sambil memeluk Raina.
"Tapi kenapa aku ka!". Sergah Raina sambil terus terisak
Azka tidak menjawab, ia masih terus memeluk Raina dengan erat. Ia sendiri pun tidak tau harus seperti apa sekarang ini.
"Udah lo tenangin diri lo dulu yah, kita sekarang masuk dan dengerin penjelasan dokter oke?". Bujuk Azka sambil memegang kedua bahu Raina
Raina masih tertunduk sambil menangis, jari-jari nya masih terus mengepal dengan kuat menahan pedih hati nya.
Dengan lemas ia menganggukan kepala nya
****
"Kamu beneran kuat na mau ikut tante denger semua nya?". Tanya mamah Samudra
Raina hanya membalas nya dengan senyuman tipis di sudut bibir nya yang sudah memucat
Mamah Samudra hanya menghela nafas nya dengan gusar dan memeluk Raina.
"Baik kalo begitu, kamu harus kuat yah". Ucap mamah Samudra sambil terisak
Semua orang berkumpul di depan kamar rawat Samudra untuk mendengarkan penjelasan dokter spesialis yang menangani Samudra.
"Ini benar-benar di luar dugan kami, setelah operasi terakhir itu. Samudra kehilangan beberapa memori nya di masa lalu, lebih tepat nya memori yang baru terjadi beberapa tahun kemarin. Jadi inti nya adalah Samudra tidak bisa mengingat sesuatu yang cenderung terjadi beberapa tahun kemarin atau yang masih sangat baru". Jelas dokter sambil memperlihatkan wajah penuh penyesalan
Air mata Raina terjatuh satu persatu membasahi pipi nya yang dulu bulat dan kini sudah menjadi kurus kerena beberapa minggu ini ia sibuk menjaga Samudra hingga telat makan dan istirahat.
"Apa itu akan selama nya dok?". Tanya Raina sambil terisak
"Saya tidak bisa memastikan itu sekarang, karena hanya Samudra lah yang dapet mengusahakan ia ingin ingat atau tidak nya. Semakin ia berusa mengingat maka semakin cepat ia akan ingat. Tapi, saya saran kan kalian jangan terlalu memaksa Samudra, karena itu dapet menurunkan kondisi nya". Jawab dokter tersebut.
Bela,Ibel dan Athala langsung memeluk Raina yang duduk di tengah-tengah mereka.
"Tenang yah Raina, kita bakalan buat Samudra inget lagi sama kamu". Ucap mamah Samudra menenangkan.
Ayah Samudra menatap sendu ke arah Raina yang sedang terisak, bagaimana pun semua orang tau bagaimana perjuangan Raina untuk kesembuhan Samudra, ia bahkan rela melewatkan makan nya hanya untuk sekedar mengajak bicara Samudra saat koma. Dan kini Samudra bahkan tidak dapat mengingat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA(SUDAH TERBIT)
Teen Fiction'Bagaimana bisa?' Disaat yang lain seolah bersikap hangat Kamu malah sedingin bongkahan es Saat yang lain berusaha menjadi pusat perhatian,kamu malah tidak ingin keberadaan mu ditemukan. Kamu terlihat seperti gunung es yang susah dihancurkan dan saa...