Samudra 26

4K 148 4
                                    

Mata coklat milik raina berbinar-binar saat melihat aneka jajanan di depan nya ini,bahkan jajanan-jajanan yang sudah lama tidak ia lihat ada disini.

"cubit aku ka cubit,ini bukan lagi disurga kan?" ucap raina sambil menggoyang-goyangkan lengan samudra.

Samudra hanya memutar bola mata nya malas,karena mendengar ke lebay-an raina.

"bukan,ini tuh dineraka" ucap samudra sambil menarik hidung raina gemas.

Raina mencak-mencak sendiri di tempat sambil mengerucutkan bibir nya.

Samudra yang melihat itu hanya terkekeh pelan melihat ekspresi raina yang bagi nya sangat-sangat lucu.

"jangan manyun" ucap samudra

"kenapa emang?bibir aku,ya terserah aku lah" ucap raina sewot

"nanti orang ga bisa bedain mana bibir mana idung,soal nya kalo lo manyun mancungan bibir lo dari pada idung lo" ucap samudra dengan tawa dengan santai dan tanpa beban mengeluarkan kata-kata nya.

"ka samudra mendingan diem yah,banyak ngomong juga malahan ngeledek" ucap raina kesal.

"eh tapi lo punya lebihan" ucap samudra serius.

"Apa?" tanya raina antusias

Bukan nya menjawab samudra malah berjalan mendahuli raina yang masih diam di belakang nya menunggu jawaban.

Raina sedikit memperbesar langkah nya untuk menyamakan langkah nya
dengan samudra.

"apa ka?" tanya raina lagi

"apa? Apanya yang apa?" beo samudra

"kelebihan aku" tanya raina yang masih berjalan dengan kesulitan menyamakan langkah nya dengan samudra.

samudra berhenti sejenak, memperhatikan raina dari atas sampai bawah.

"kelebihan lo itu cuman satu,kelebihan lebar jidat. Udah itu aja" ucap nya santai.

Harapan raina mendengar ucapan-ucapan gombal seperti di drama-drama korea pupus sudah

Ia pun menyesal karena telah berharap lebih pada samudra yang sebenar nya tidak waras ini.

"percuma lo cantik dan perfect, kalo bukan pacar gua" ucap samudra

"ko gituh?"

"yah emang aturan nya gituh,kalo cantik harus pacar gua"

****

Raina terus mendatangi setiap penjual dagangan tradisional yang ia lalui, ia menganggap ini adalah kesempatan nya untuk makan gratisan.

Samudra yang melihat itu hanya dapat bersabar dan dengan telaten mengikuti setiap langkah gadis di depan nya ini.

Sampai saat raina melihat kedai bertuliskan makan korea ia pun langsung menyeret samudra untuk masuk karena sejak tadi ia hanya jajan berbagai jenis eskrim saja.

Mata raina langsung berbinar saat melihat daftar menu dan melihat
Tteobokki, makan khas korea tertulis di sana.

"yakin lidah lo cocok?" tanya samudra

"yang penting niat kan?" jawab raina dengan senyum nya.

Samudra hanya membiarkan gadis itu melakukan apapun sesuka nya, jujur dari hati nya yang paling dalam ia sangat menyukai setiap inci senyum raina.

Setelah selesai dengan semua makanan nya, raina melirik samudra yang sedari tadi hanya memperhatikan nya makan,sedangkan ia sudah makan lumayan banyak.

SAMUDRA(SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang