Samudra 15

4.6K 208 1
                                    

Samudra masih diam terpaku di depan pintu kamar raina, mata nya tak lekat terus memandangi tulisan di atas kertas gambar yang tertempel tepat di depan pintu kamar raina, seperti nya samudra tidak asing dengan nama yang tertulis di kertas gambar itu.

Ceklekk..

Suara pintu terdengar terbuka dari dalam, dan terlihatlah sosok raina dengan baju tidur bergambar kartun seperti biasa nya, raina menautkan ke dua alis nya menatap samudra bingung.

"ngapain begong di depan situh ka?" tanya raina.

"sok tau" ucap samudra datar, sambil mengalihkan pandangan nya.

Raina hanya manggut-manngut saja meng'iya kan.

"lo dapet dari siapa tulisan di depan pintu lo itu" tanya samudra sambil menunjuk ke arah pintu kamar raina.

Alih-alih menjawab raina malah diam tak bergeming, menatap lurus ke arah depan, yah lebih tepat nya melamun.

"Dia cinta pertama aku,sekaligus patah hati terhebat". Ucap raina tanpa mengalihkan pandangan nya.

Samudra terdiam membeku, dia mencerna semua perkataan raina dengan baik. Samudra merasa tidak asing dengan nama kecil laki-laki dan perempuan yang tertulis di kertas gambar yang tertempel di pintu kamar raina.

"gua izin pulang dulu sebentar, ada barang yang ketinggalan" ucap samudra dan langsung menuruni anak tangga.

Raina bingung dengan perubahan ekspresi wajah samudra, seperti seseorang yang sedang mengingat sesuatu, tetapi raina langsung membuang pikiran nya itu jauh-jauh.

Xxx

Hanya satu tujuan samudra saat ini, yaitu pulang dan bertanya pada mamah nya.

Sesampai nya samudra di rumah nya ia segera memakirkan motor nya dan langsung mencari ke beradaan mamah nya, dan ternyata mamah nya masih asik maraton drama korea di kamar nya. Ini adalah pertama kali nya samudra bersyukur karena mamah nya menyukai drama korea sampai harus begadang setiap saat.

"loh samudra, ada yang ketinggalan yah? Kan mamah udah bilang tadi tuh cek dulu ada yang kelupaan ngga? Cerocos mamah samudra.

"mah samudra mau nanya" tanya samudra sambil menatap lekat mamah nya

"apa sayang?"

"Apa raina itu Nana mah? Apa raina itu anak kecil yang dulu samudra pernah tinggalin mah? Kalo iyah, kenapa mamah ga bilang dari dulu mah? Mamah tau kan samudra itu sayang sama dia mah, bahkan samudra ga bisa menerima perempuan lain selama ini karena dia adalah satu-satu nya alasan samudra membeku kan hati samudra, bertahun-tahun mah samudra nyari nana, yang bahkan samudra ga tau nama panjang nya dia siapa, bahkan mamah ga pernah kasih tau samudra. Satu-satu nya yang samudra tau dan yang samudra inget adalah nama kecil dia 'Nana' dan bola mata coklat terang milik nya.

  Samudra masih menatap lekat mamah nya dengan nafas yang memburu, menunggu penjelasan  dari mamah nya.

Mamah samudra hanya tersenyum tipis, dengan mata yang berkaca-kaca, ia menatap samudra lekat- lekat dan mulai menjelaskan apa alasan nya ia tidak memberitahu dari awal bahwa nana ialah raina.

Xxxx

Samudra memacu motor nya dengan kecepatan tinggi, menuju kembali kerumah raina karena sebentar lagi orang tua nya akan pergi ke luar kota.

  "gua ga akan biarin lo pergi lagi na" batin samudra.

.

  Sesampai nya samudra di depan rumah raina, pemandangan yang tersaji adalah, raina yang memeluk lengan mamah nya sambil menangis terisak di menenggelamkan wajah nya.

"Masyallah" batin samudra dalam hati, saat pertama kali melihat ke lebay'an menangis raina, dengan rambut kusut, hidung memerah dan mata sembab.

  Samudra tersenyum geli melihat ke arah raina. Dan sedetik kemudian tersenyum manis ke arah orang tua raina.

"apa yang tinggalan samudra" tanya mamah raina ramah.

"flashdisk tugas tante" ucap samudra sambil menyalami mamah dan papah raina.

"oh gituh, yasudah tante dan om langsung berangkat yah. Kami titip raina, maaf kalo nanti dia sering menyusahkan kamu" ucap mamah raina ramah.

"iyah dia kadang suka manja ga atau waktu loh ndra, kamu sabar-sabar yah sama dia" ucap papah raina lagi.

Raina yang mendengar itu hanya mendengus kesal, dan mengerucutkan bibir nya.

" iyah om tante, samudra pasti bakalan jagain raina" ucap samudra seramah mungkin.

  Samudra pun dan raina pun melambaikan tangan dan tersenyum ramah ke pada mamah dan papah nya raina. Setelah itu mobil mereka tak terlihat lagi.

Samudra menatap lekat raina yang berada di samping nya.

"apa lo akan tetap benci gua,saat lo tau semua nya" batin samudra

"apa ka samudra liat-liat" ucap raina ketus, dengan wajah di majukan serta muka sok galak nya.

"apa si lo, udah masuk sana. Jangan di luar, gua ga mau kerokin lo kalo masuk angin" ucap samudra sambil berlalu masuk ke dalam rumah.

Mata raina membulat sempurna, seorang samudra yang terkenal dingin,dan most wanted di sekolah nya ternyata tau kerok kan juga yah.

  Baru beberapa langkah samudra berjalan ingin memasuki rumah raina tiba-tiba saja gadis di belakang nya ini sudah berteriak nyaring.

"ka samudra tunggu,jangan melangkah lagi" ucap raina bernada serius.

Samudra diam masih sambil membelakangi raina dan menautkan alis nya.

"kenapa" ucap nya tanpa menoleh

Bukan nya menjawab, raina malah sudah berlari menyalip medahului samudra, yang masih berdiri dengan keheranan.
 
Saat jarak raina cukup jauh dengan samudra, raina pun berhenti di atas anak tangga pertama menuju kamar nya dan berteriak kembali

"yang terakhir kunci pintu,tutup jendela yah" ucap raina sambil menjulur kan lidah nya dan kedua jari telunjuk di letakan di atas kepala membentuk sebuah tanduk.

Walaupun jarak mereka jauh tetapi samudra masih bisa melihat raina yang sedang berlari sambil meledek nya.

"ginih nih kalo masih embrio udah berevolusi jadi anak SMA". Ucap samudra pelan sambil tersenyum tipis.

"tapi ini juga yang buat gua gagal moveon dan jomblo bertahun-tahun" batin samudra sambil berlari menyusul raina.

Hallo semua nya.
Jangan lupa bahagia yah
Jangan lupa like dan komen juga😍




SAMUDRA(SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang