Jangan lupa vomment~
Pagi ini gue ada kuliah dan dosennya benar-benar susah kalau mau ijin ga kuliah, badan gue ga tau kenapa dari kemarin sore ga enak. Gue mau nangis rasanya, apalagi gue tinggal di apartemen sendirian.
Mau ngehubungin Jeongin, tapi katanya hari ini dia ada acara jadi panitia acara apa gitu di fakultasnya. Mau ngehubungin temen-temen gue, tapi kayaknya ga bisa deh. Temen gue pasti sibuk semua, mana rata-rata mereka kuliah pagi.
Jadi yang bisa gue lakukan adalah tidur dengan menahan rasa pusing di kepala gue.
•--•
"Jeongin, lo tau (y/n) dimana ga??? Tadi pas kuliah pagi dia ga masuk. Ini mau kuliah sore, dia masih ga ada ngasih kabar sama anak kelasnya. Gue barusan dikasih tau sama Felix."
Alis Jeongin mengkerut bingung. "Dari tadi pagi gue sibuk sama acara fakultas Min."
Seungmin menganggukkan kepalanya paham. "Udah lo coba chat?"
"Hmm," Jeongin nganggukin kepalanya. "Cuma ga dibales dari tadi pagi, sebenernya gue khawatir parah. Tapi gue harus tanggung jawab sama pekerjaan gue jadi panitia."
Seungmin nepuk bahu Jeongin. "Ga papa, hari ini terakhir. Biar tugas lo gue yang kerjain, sana datengin pacar lo. Kalo dia kenapa-napa lo malah nangisnya ke gue lagi."
"Beneran ga papa?" Tanya Jeongin memastikan.
Seungmin terkekeh, ia menganggukkan kepalanya. "Santai kalo sama gue,dah lo sana cepetan liat pacar lo. Gue harap semoga dia baik-baik aja."
"Oke, sekali lagi terima kasih ya."
Setelah itu Jeongin langsung membereskan semua barangnya dan pergi menuju motornya yang ada di parkiran.
Pikirannya sebenarnya sedari tadi pagi sangat kacau, ditambah gadisnya yang masih tidak memberikannya kabar.
Ketika ia sampai di depan pintu apartemen gue, Jeongin langsung masuk karena ia tau sandi pintu masuk gue.
Jeongin celingak-celinguk mencari kekasihnya yang sama sekali tidak memunculkan diri.
Akhirnya, ia melangkahkan kakinya ke kamar, dan betapa terkejutnya Jeongin ketika melihat gue tergeletak tak berdaya di atas kasur.
"Yang, kamu kenapa?"
Dengan panik, Jeongin mendekat dan tangan kirinya mengecek suhu badan gue.
"Panas," Jeongin segera keluar dari kamar dan berlari menuju dapur untuk mengambil kompresan. Dengan telaten ia mengompres dahi gue, "kamu kenapa ga ngabarin aku kalo lagi sakit hmm?"
Gue cuma gelengin kepala lemah, dengan suara serak gue menyahut. "K-kasian kamu sibuk."
Helaan nafas terdengar dari Jeongin. Tangan Jeongin yang tadinya mengompres dahi gue kini mengelus pelan pipi gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine ft. Stray Kids [TAMAT]
Short Story[FOLLOW SEBELUM BACA] "Imagining is as good as reality" imagine story using (your/name) bahasa -shortstory Started : 26-04-2018 Ended : 28-08-2020 aesthetic cover by @GYUWOOST ©Marklipss,2018