[Felix] - Jealous

13K 1.2K 119
                                    

Gue dari tadi nunggu Felix. Katanya cowok itu mau jemput gue, tapi mana bangsat dakinya aja ga keliatan.

Gak lama muncul Jisung yang tiba-tiba berhentiin motornya di depan gue.

"Gak balik lo? Bentar lagi hujan."

Gue gelengin kepala terus senyum. "Masih nungguin pacar gue."

Jisung ngerutin alisnya bingung. "Lo yakin pacar lo bakal dateng? Lo buta apa, tuh liat bentar lagi hujan deras."

Gue menghela napas, kemudian menatap Jisung lalu tersenyum meyakinkan. "Iya gak papa, lo pulang duluan aja."

"Enggak." Jisung turun dari motornya, kemudian duduk di samping gue. "Gue bakal mastiin kalau Felix beneran jemput lo."

Akhirnya gue cuma bisa membiarkan Jisung yang kini memainkan ponselnya.

Sekitar sepuluh menit setelahnya, hujan mulai turun dengan derasnya. Gue refleks merapatkan jaket yang gue pakai karena serius ini dingin banget.

Tiba-tiba Jisung nyerahin hoodienya buat gue mandangin dia bingung.

"Pake, dari pada lo mati kedinginan."

Gue natep dia bingung, "Tapi... Lo juga kedinginan kalau cuma make baju itu."

Jisung tetep nyerahin hoodienya, membuat gue mau gak mau menerimanya dan tersenyum tulus. "Makasih ya."

"Sama-sama."

Kemudian pas gue udah make hoodie Jisung, tiba-tiba mobil Felix berhenti di depan kita. Dia buka kaca jendelanya terus natep gue tajem.

"Masuk."

Gue menghela napas, seharusnya gue yang marah kan?

Kenapa jadi dia yang tiba tiba marah sama gue.

Gue lupa kalau Felix itu pencemburuan.

Gue noleh ke Jisung, "makasih ya jaketnya. Nanti gue kembaliin."

Jisung nganggukin kepalanya, "gampang." Terus nunjuk ke arah Felix make dagunya. "Buruan gih masuk ke mobil, ditungguin Felix tuh."

Setelah itu gue masuk ke dalam mobilnya Felix, walau akhirnya rambut gue harus basah karena nekat menerobos hujan dan duduk di sebelah Felix.

Felix dari tadi gak ngomong, gue juga gak berani memulai percakapan duluan.

Gue tau alasan dia marah sama gue.

Felix tau kalau Jisung itu suka sama gue, makanya dia gak suka kalau liat Jisung cari perhatian ke gue atau berusaha mendekati gue.

Tapi bukannya alasan Jisung tadi masih bisa dipertimbangkan?

Mengingat Felix yang telat menjemput gue di halte depan fakultas gue, dan membiarkan gue menunggu dengan ditemani dinginnya hujan.

Bukannya itu masih bisa dimaafkan?

Gue tersentak ketika Felix membuka dan menutup pintunya kasar kemudian meninggalkan gue yang masih duduk termenung di dalam mobil.

Gue berusaha mengejar langkah Felix, tapi dia sama sekali gak mau memperdulikan gue.

Bahkan ketika gue gak sengaja jatuh karena terinjak tali sepatu sneekers yang gue pakai, dia sama sekali gak perduli.

Gue jalan tertatih tatih mengikuti Felix yang ternyata sudah memasuki apartemennya duluan.

Iya, apartemen gue dan Felix itu sebelahan. Alasan yang membuat gue dan Felix yang menjadi dekat dan juga sepasang kekasih.

Gue menatap nanar ke arah pintu apartemen Felix, kemudian menunduk lesu dan berjalan menuju apartemen gue.


☘️


"Kenapa gak ganti baju? Kamu juga belum makan malam kan?"

Gue membuka mata secara perlahan, yang gue lihat pertama kali adalah wajah khawatir Felix.

Refleks gue duduk dan meringis ketika sadar kalau ternyata pergelangan kaki gue keseleo.

Tatapan Felix kini beralih ke kaki gue. Tanpa aba aba dia gendong badan gue ala bridal style dan membawa gue masuk ke dalam kamar.

Pas Felix mau ninggalin gue, gue langsung nahan tangan dia.

"Felix, aku sama Jisung itu gak ada apa-apa."

Felix senyum, terus nyium bibir gue. "Aku tau, bentar aku mau kompres kaki kamu."

Gue cuma bisa menatap diam ke Felix yang dengan telaten mengompres kaki gue yang keseleo tadi. Setelah selesai Felix keluar kamar membereskan semuanya dan kembali lagi masuk ke dalam kamar gue.

"Ganti baju, sebentar aku cari baju tidur kamu."

Setelah dia nyerahin baju tidur, dengan santainya Felix rebahan di kasur gue. Gue cuma bisa mandangin dia bingung dan ternyata dia juga ikut mandangin gue.

"Kenapa?" Felix menatap gue datar, kemudian menyeringai. "Gak usah malu... Lagian aku udah sering lihat."

Sial. Gue udah yakin banget kalau pipi gue memerah gara-gara denger apa yang barusan Felix ucapkan.

Dengan bodo amatnya gue lepasin baju atasan yang gue pakai tadi, dan sekarang gue cuma pakai tanktop doang.

Gue tau dari tadi Felix sama sekali gak ngalihin pandangannya dari gue.

Tiba tiba badan gue terdorong ke belakang, membuat gue telentang dan mata gue membulat sempurna ketika melihat Felix yang ternyata sudah menindih gue dengan mata menatap gue tajam.

Wajahnya mendekat ke telinga gue lalu mengecupnya, kemudian bisikan dari suara serak khasnya tiba-tiba membuat dada gue berdesir.



"Damn baby, i want you tonight."













🍀🍀
felix lu kalau mau buat gue balik lagi sama lu ngomong dong, jangan pamer abs lagi. lu sengaja buat gue mati? bgst bgt sih itu muka gantengnya buat kewarasanku hilang hshshsh

 lu sengaja buat gue mati? bgst bgt sih itu muka gantengnya buat kewarasanku hilang hshshsh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Imagine ft. Stray Kids [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang