•--•
"Sayang?"
"Nggak mau ngomong sama Kak Hyunjin. Kakak udah nggak sayang aku lagi!"
Hyunjin mengusap wajahnya kasar. Dia sangat frustasi dengan ngidamnya sang istri. Bagaimana tidak, hari ini wanitanya meminta hal hal aneh dari yang masih masuk akal sampai yang tidak masuk akal.
Kalau kata Han sekertaris kantornya, bayi yang tengah di kandungnya positif anaknya melihat dari permintaan absurdnya. Kurang ajar memang.
"Sayang... Jangan teriak nanti kepala kamu sakit lagi."
"Kak... Tapi baby mau seblak yang pedes banget..."
Hyunjin mengusap kepala sang istri dengan sayang. "Kasian dedeknya nanti kepedesan di dalam, makanan yang lain aja ya? Sekalian jalan jalan, gimana?"
"Nanti anak kita ngileran gimana?"
Hyunjin menarik pelan tubuh (Y/n) lalu mendudukannya di atas pangkuannya. Sebelah tangannya memeluk pinggang ramping yang tengah mengandung anaknya itu. "Makan yang lain aja ya?"
"Tapi baby nya mau makan yang pedes pedes." Rengeknya.
Hyunjin terkekeh, gemas dengan sifat manja dan keras kepala istrinya. "Baby yang pengen apa bundanya yang pengen nih?"
"Kak Hyunjin...."
"Hmm?"
(Y/n) mengalungkan kedua tangannya di leher Hyunjin "Gak jadi seblak."
Alis Hyunjin mengkerut bingung, menunggu sang istri melanjutkan perkataannya.
"Mau masakan ayah, masakin ya?"
Akhirnya Hyunjin bisa bernapas lega. Setidaknya istrinya tidak memakan makanan aneh yang bisa membuat bayi di dalam perutnya terkena efeknya.
"Tunggu di kamar ya, kakak ke dapur dulu."
"Nggak mau. Dedeknya mau lihat ayahnya masak di dapur," (Y/n) menundukkan wajahnya kemudian bercicit. "Katanya ayah sexy kalau lagi masak."
Hyunjin tidak tahan lagi. Tangannya yang bebas terulur untuk memegang pelan dagu wanitanya kemudian mencium bibir manis milik istrinya.
"Nggak percaya deh kalau babynya yang bilang kayak gitu, bundanya nih pasti."
(Y/n) hanya menyembunyikan rona wajahnya yang memerah karena malu di perpotongan leher Hyunjin, membuat pria itu tersenyum karena berhasil menggodanya.
"Ayo ke dapur, pake jaket ya? Biar dedeknya nggak kedinginan."
(Y/n) hanya menganggukkan kepalanya ketika Hyunjin memakaikan jaket milik lelaki itu.
•••
"Gimana enak nggak?"
Gue menganggukkan kepala terus senyum manis ke Kak Hyunjin. "Masakan Kak Hyunjin selalu enak, kapan-kapan ajarin ya?"
Kak Hyunjin mendengus geli, dia menganggukkan kepalanya kemudian berdiri. "Habiskan makanannya ya, kakak mau buatin kamu susu dulu."
Setelah menghabiskan makanan gue langsung disodorin susu khusus wanita hamil yang barusan Kak Hyunjin buatkan.
"Kak... Minum susunya di skip ya? Rasanya aneh gak suka."
Kak Hyunjin mencium pelipis gue, "Nggak boleh egois sayang. Kamu nggak sendiri loh di sini."
Benar juga... Walau ogah-ogahan gue meraih gelas dihadapan gue kemudian meminumnya. Kak Hyunjin tersenyum, kemudian mengecup bibir gue setelah gue menghabiskan susu bumil tadi.
"Bobo ya?"
"Ih... Masa baru selesai makan langsung tidur?"
Kak Hyunjin terkekeh, "Ya sudah... Kita cuddle aja sampai kamu ngantuk sambil cerita cerita gimana?"
Gue mengerucutkan bibir, "Sama aja kalo rebahan."
"Terus maunya gimana sayang..." Kak Hyunjin menatap gue gemas. "Jangan begadang, oke?"
Gue akhirnya menganggukkan kepala pasrah. Kemudian setelah membantu Kak Hyunjin mencuci piring bekas makan tadi, kita berdua langsung masuk ke dalam kamar dan rebahan di kasur.
Gue mencari posisi nyaman di dalam pelukan Kak Hyunjin, kemudian mendongak yang langsung dihadiahi kecupan ringan dari dia.
Refleks gue mencubit pinggangnya, membuat Kak Hyunjin meringis padahal gue yakin cubitannya pasti nggak berefek di dia.
"Jangan modus mulu."
"Mudusin istri sendiri halal kok."
Bener juga sih.
Kemudian Kak Hyunjin mengeratkan pelukannya, bahkan tangannya mengelus perut gue dengan sayang karena posisinya dia memeluk gue dari belakang.
"Galak banget, kasian dedeknya kalau bundanya galak gini."
Kemudian kita sama sama terdiam. Saling menikmati irama detak jantung masing masing.
"Kak."
"Kenapa hmm?"
"Aku sayang kakak, maaf ya seharian ini rewel banget minta ini itu. Pasti kakak capek banget punya istri kayak aku."
"Hey," Kak Hyunjin menarik dagu gue pelan, membuat gue mendongak ke arahnya. "Udah kewajiban kakak jadi suami siaga pas kamu lagi ngidam kayak gini. Jangan nyalahin diri kamu lagi ya sayang, kakak nggak apa-apa asal bunda sama dedeknya sehat."
Entah kenapa gue malah nangis denger apa yang barusan Kak Hyunjin bilang, "Bunda sama dedek sayang ayah."
Kak Hyunjin tersenyum kemudian mencium kening gue, "Ayah juga sayang dan cinta sama kalian berdua. Sehat terus ya, ayah nggak sabar nunggu dedeknya lahir."
End.
•••
wkwkw siapa yang ketipu judul,
etapi bener aja si gada yang
salah kan emang di sini
Hyunjin as daddy:v
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine ft. Stray Kids [TAMAT]
Short Story[FOLLOW SEBELUM BACA] "Imagining is as good as reality" imagine story using (your/name) bahasa -shortstory Started : 26-04-2018 Ended : 28-08-2020 aesthetic cover by @GYUWOOST ©Marklipss,2018