Imagine ft. Stray Kids [TAMAT]

[Bangchan] - Sugar

Ting

Bunyi pintu apartemen terbuka membuat atensi gue yang sebelumnya menatap ke arah buku tebal materi kuliah gue beralih ke Kak Chan yang berjalan mendekati gue.

"Dari mana?"

Kak Chan menghentikan langkahnya, kemudian dia menunjukkan cengirannya, dia menghampiri gue yang duduk di sofa dan langsung menarik gue ke dalam pelukannya.

"Ke klub lagi?"

Pelukan Kak Chan semakin mengerat, bahkan dia menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher gue. Diamnya Kak Chan membuat gue menghela napas.

"Mandi dulu sana, kakak bau."

Bohong, padahal Kak Chan selalu wangi. Dan aroma tubuh Kak Chan itu selalu menjadi favorit gue.

Kak Chan melonggarkan pelukannya, kemudian menatap gue. "Bau gini juga kalau kakak ngeue kamu minta tambah ronde."

Gue menatap Kak Chan tajam, kemudian mencubit pinggangnya berkali-kali. "Mulutnya ya!"

Kak Chan hanya terkekeh geli sampai matanya yang sipit itu tinggal segaris, rupanya cubitan gue tidak mempan untuknya. Gue melepaskan pelukannya, kemudian berdiri dari sofa.

"Kakak mandi ya, aku siapin air hangatnya."

"Berdua."

"Mandi sendiri."

"Sayang..."

Grep-Kak Chan menggendong tubuh gue ala bridal style. Membuat gue memekik kaget dan langsung mengalungkan kedua tangan gue ke lehernya.

"Kakak kangen banget sama kamu."

Gue hanya memutar mata malas, kemudian Kak Chan membawa tubuh gue ke kamar mandi lalu menutup pintunya.

Gue sama Kak Chan itu udah tunangan dari dua bulan yang lalu. Gue juga gak mengerti kenapa tiba-tiba gue disuruh tinggal sama Kak Chan di apartemennya padahal kita berdua belum menikah.

Kalau gue tanya ke mama pasti dia bilangnya, "biar terbiasa sama Chan, lagian kalian baru kenal gara-gara perjodohan ini kan?"

Gue emang tinggal berdua sama dia, tapi Kak Chan lebih memilih buat tidur di kamar tamu dan membiarkan gue tidur di dalam kamarnya. Pernah sekali gue tanya alasannya kenapa, Kak Chan tersenyum terus mengusap kepala gue. "Biar kakak bisa jaga diri, gak lost control sama kamu."

Padahal dia kalau berdua sama gue, dia suka kelepasan terus.

"Kak..."

Gue masuk ke dalam kamarnya, ternyata Kak Chan masih tertidur di atas kasurnya. Gue pun melangkah masuk mendekatinya dan duduk dipinggiran kasur.

Tangan gue terulur untuk mengelus rambutnya. "Kak bangun, kakak ada rapatkan pagi ini?"

Kak Chan mengerang, kemudian dia membalik posisi tidurnya menghadap ke gue lalu memeluk perut gue.