[Hyunjin] - Toxic

11K 1K 69
                                    

Kak Minho
|Yang
|Pulang jam berapa?

Y/N
Nggak tau nih |
Kayaknya sore kak |

Kak Minho
|Aku nggak bisa jemput kamu hari ini
|Chan ngajak main sm anak2 kampus
|Nggak apa-apa kan?

Y/N
Nggak masalah kok kak🙂 |

.

.










"Siapa?" Tanya Ryujin.

Gue senyum terus masukin hp ke dalam tas. "Kak Minho."

Terdengar helaan napas dari Ryujin, dia natep gue tajem. "Sampai kapan lo mau pura-pura bego?"

Gue diam, kemudian menggelengkan kepala. "Nggak tau."

"Lo nggak percaya sama bukti foto yang gue dan Yeji kasih kemaren?"

"Ryu, udah..."

Ryujin menggelengkan kepalanya. "Sumpah ya, lama-lama gue kesel sama lo."

"Kenapa sih?" Jisu yang baru gabung menatap gue dan Ryujin secara bergantian.

"Tanya aja sama temen lo itu."

Ryujin langsung berdiri dari bangku kantin fakultas terus dia pergi ninggalin gue dan Jisu.

Jisu yang masih bingung langsung duduk di tempat yang Ryujin dudukin tadi.

"Masalah Kak Minho lagi?" Tebak Jisu yang langsung gue anggukin.

Jisu tersenyum tipis. "Dan lo masih nggak percaya?"

"Gue bukannya ngga percaya..." Rengek gue frustasi. "Tapi... Akhh nggak tau pokoknya kasih gue bukti nyata baru gue percaya."

Jisu menarik tangan gue lalu menggenggamnya erat. Dia tersenyum mencoba memberi gue kekuatan.

"Gue, Ryujin, sama Yeji sayang sama lo. Kita nggak mau sahabat yang kita sayangin sakit hati sama orang yang nggak layak sama dia."

"Gue nggak papa, Ji."

Jisu menggelengkan kepalanya, "No. Lo kenapa-napa, mata lo udah kelihatan banget kalo lo sakit gara-gara dia."

"Terus mau lo kayak gimana lagi, Ryujin udah kesel sama lo." Tanya Jisu kemudian.

"Kalau gue minta lo buat anterin gue ke tempat Kak Minho gimana?"

Jisu menatap gue dalam diam, kemudian dia buka suara. "Lo yakin?"

Gue nganggukin kepala walaupun gue ragu.

"Oke, gue anterin. Bentar gue hubungin Yeji juga."

***

Gue menekan kode apartemen milik Hyunjin yang udah gue hapal diluar kepala. Kemudian masuk ke apartemen Hyunjin dengan perasaan yang campur aduk, gue nggak tau intinya gue butuh dia. 

"Hyun?" Panggil gue.

Kemudian terdengar Hyunjin nyaut, "Di kamar."

Gue langsung jalan ke kamarnya Hyunjin dengan air mata yang udah mulai mengalir di kedua pipi gue.

Bruk

Gue naik ke atas kasur terus langsung meluk Hyunjin yang lagi rebahan dan nangis dipelukan dia.

Awalnya Hyunjin kaya panik gitu, tapi sedetik kemudian tangannya terulur buat ngusap-ngusap punggung gue buat nenangin gue.

Pas tangisan gue mulai mereda dia mulai berani buka suara. "Kenapa?"

Imagine ft. Stray Kids [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang