"Ayo pacaran."
Gue hanya menatap Kak Minho dengan pandangan bingung.
Iya kita memang dekat, tapi gue sama sekali nggak ngerasa kalau dia suka sama gue. Malah gue ngiranya Kak Changbin temannya yang suka sama gue.
"Kak... Kakak sehat?"
Kak Minho dengan wajah datarnya menganggukkan kepalanya. "Kenapa, nggak mau?"
Bukannya nggak mau. Tapi ngerti nggak lo kalau orang yang lo suka tiba-tiba datang ke kelas lo pas masih sepi anak-anak belum pada datang dan dia nyatain perasaannya ke elo.
DENGAN WAJAH DATAR. Jadi wajar dong kalau gue nggak yakin kalau dia serius nyatain perasaannya ke gue?
"Kalau kakak nggak serius mending kakak pergi aja, gue mau ke kantin nyari sarapan."
"Gue serius Jung (Y/n). Gue serius nembak lo, perasaan gue serius ke lo."
Gue menatap lurus ke mata Kak Minho. Mencari titik kebohongan yang sialnya nggak gue temukan di matanya.
Kemudian gue menghela napas. Ini kan yang gue mau dari dulu?
"Kakak serius kan?"
Kak Minho menganggukkan kepalanya. "Gue serius, jadi gimana?"
"Ya sudah deh."
.
.
.
Kalau dipikir pikir, agak konyol memang. Apalagi gue bisa bertahan pacaran sama orang sedingin dan sebodo amat Kak Minho selama tiga bulan.
"Lo sama Minho pacaran tapi kayak orang nggak pacaran anjing."
Gue menatap malas ke arah Hyunjin. "Gue yang pacaran kenapa lo yang ribet sih? Coba deh diam, pusing kepala gue dengerin bacotan lo."
Gue nggak bohong. Emang badan gue lagi nggak enak dari tadi pagi. Kayaknya demam, tapi dasar gue nya aja yang bandel jadi maksain berangkat sekolah.
Gue di rumah sendiri. Mama sama papa gue kerja di luar negeri, makanya nggak ada yang tau kalau gue lagi sakit.
Kak Minho?
Mungkin kalau gue tadi pagi berangkat bareng dia, gue nggak bakalan diijinin berangkat sekolah. Hari ini Kak Minho ngisi acara pensi.
Makanya gue sama Hyunjin duduk leha leha di kantin tanpa perduli jam berapa ini.
"Heh nyet, bibir sama muka lo pucet banget anjir. Lo sakit kenapa nggak bilang ha?!"
Tiba-tiba Jisung nyamperin gue, terus tangannya dia tempelkan di kening gue dengan manusiawinya. Kalau tangannya yang lain nggak nahan punggung gue udah ngejengklang ke belakang kayaknya ini gue.
"Tuh kan demam! Sinting emang lo kebanyakan gaya pake sekolah segala."
Gila emang ini gue lama lama. Punya sepupu sekali ngomong kayak tupai kejepit sama tupai di rukiyah.
"Gue nggak papa elah. Lebay amat lo berdua."
"Mending lo duduk yang anteng, sebentar lagi yayang beb lovey dovey lo dateng."
Gue menatap datar ke arah Hyunjin. "Gila lo kenapa laporan sih?!"
"Bodo amat, kita nggak mau ngurusin orang manja. Hehe... Kan mau caper ke adek kelas habis ini. Ya nggak mble???"
Hyunjin menatap Jisung kesal. Kemudian tangannya melayang indah tepat mengenai punggungnya hingga membuat Jisung menjerit kesal.
"GUE DOAIN TAMBAH DOWER BIBIR LO ANJIR?!!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine ft. Stray Kids [TAMAT]
Short Story[FOLLOW SEBELUM BACA] "Imagining is as good as reality" imagine story using (your/name) bahasa -shortstory Started : 26-04-2018 Ended : 28-08-2020 aesthetic cover by @GYUWOOST ©Marklipss,2018