Imagine ft. Stray Kids [TAMAT]

[Changbin] - Special Gift

Hari-hari gue sebelumnya sangat tenang dan damai. Gue bisa melakukan rutinitas apapun tanpa harus memperdulikan suatu hal.

Namun, semuanya luluh lantak ketika dia datang menghubungi gue untuk meminta sebuah temu.

"Changbin beneran udah balik dari Amerika?" Tanya Yuna.

Gue menghela napas, padahal gue sudah berusaha untuk bersikap biasa saja ketika mendengar namanya, dan ternyata gue sama sekali nggak bisa.

"Lo tau dari siapa dia balik?"

Yuna mengangkat ponselnya. "Gue barusan liat snapgram temen-temennya, terus ada dia di sana. Dia nggak ada ngehubungin lo apa?"

"Ada." Gue tersenyum kecut ke arahnya, "Dia minta ketemuan."

"Alasan lo betah sendiri karena nungguin dia kan?" Tanya Yuna ragu.

Gue menatap kosong ke arah lantai, "Gue juga nggak tahu."

Gue mengabaikan semua perasaan aneh hari ini dan lebih memilih fokus dengan kuliah gue. Yuna juga berperan banyak membuat gue untuk tidak memikirkan keberadaan Changbin saat ini.

Ketika jam kerja berakhir Yuna mulai mengajak gue untuk jalan-jalan berdua, tetapi urung gue iyakan mengingat Changbin yang sangat ingin menjemput gue pulang.

"Nggak bisa, gue minta maaf ya. Changbin ngotot banget pengen jemput gue." Ucap gue dengan tidak enak.

Yuna hanya terkekeh, sahabat gue yang satu ini memang sangat pengertian.

"Nggak apa-apa lah, lagian niat gue ngajak jalan kan emang biar lo nggak kepikiran. Eh ternyata yang dipikirin malah mau jemput jadi ya udah deh."

Kita berdua pun segera meninggalkan kelas karena posisinya yang lain sudah keluar duluan. Asik berbincang dengan Yuna, kita berdua menoleh kaget ketika ada suara cowok memanggil nama gue.

Dia Seo Changbin, tersenyum lebar melambaikan tangan ke gue sebelum datang menghampiri.

Gue nggak mengerti, apa memang ketika kita putus dengan kekasih pesona seorang mantan akan bertambah mengingat ia tidak kita miliki lagi?

Changbin bertambah tampan dan dewasa saat ini. Berbeda dengan Changbin saat menjadi milik gue beberapa tahun yang lalu.

Yuna yang paham situasi ijin pamit meninggalkan gedung kuliah, menyisakan gue yang tersenyum kaku ke arah lelaki yang berada di dekat gue saat ini.

"Ayo." Ajak Changbin seraya tersenyum ke arah gue.

Saat ini kita berdua berada tepat di cafe yang dulu di masa kita masih menjalin hubungan sering sekali ke sini. Kita berdua memilih duduk di rooftop cafe itu untuk menikmati langit sore yang sangat sayang untuk dilewatan.

"Gimana kabar kamu?"

"Baik aja." Gue tersenyum masih menatap lurus ke arah langit senja, kemudian menoleh balas menatap Changbin. "Kalo kamu?"