[Jeongin] - Selamat Ulang Tahun

8.8K 707 13
                                    

Percayalah, aku belum terbiasa menulis baku jadi kalau agak aneh maafkan aku:(











Besok Jeongin ulang tahun. Seharusnya aku sudah menyiapkan kejutan untuknya jauh-jauh hari. Tapi semuanya gagal tidak sesuai rencana gara-gara Kak Seungmin yang tiba-tiba demam parah dan harus rawat inap di rumah sakit selama beberapa hari.

"Kamu kalau mau pergi menyiapkan kejutan untuk Jeongin tidak apa-apa pergi duluan. Nanti aku hubungi Kak Mina untuk menemaniku di sini."

Aku hanya bisa memasang senyuman untuk menghilangkan kekhawatiran Kak Seungmin. "Tidak apa-apa, Kak... Aku kan adik yang baik, jadi aku harus mengutamakan kakak terlebih dahulu dari yang lainnya."

"Tapi kamu gak takut kalau nanti Jeongin akan kecewa denganmu?"

Mendengar ucapan Kak Seungmin yang seperti itu membuatku terkekeh lalu mengacak puncak kepalanya dengan gemas. "Aaaaaaa Kak Seungmin ternyata sangat memperhatikanku."

"Aish, bocah ini!"

Aktifitas kita berdua terhenti ketika mendengar decitan pintu yang terbuka, sehingga membuat atensi kita berdua teralihkan.

"Selamat pagi Kak Seungmin, bagaimana keadaanmu hari ini?"

Jeongin datang dengan senyum manisnya, kedua tangannya kini menenteng dua kantong plastik yang dapat dipastikan adalah sarapan untuk kami.

"Selamat pagi Jeongin, hari ini aku lebih baik dari kemarin. Jadi kau boleh membawa adikku pergi jauh-jauh. Tapi jangan lupa untuk segera mengabari Kak Mina ke sini."

Mendengar omongan Kak Seungmin membuatku menatapnya tajam, "JADI KAKAK MAU MENGUSIRKU??!"

Kak Seungmin hanya menunjukkan cengirannya yang membuatku tidak jadi marah kepadanya.

"Kak jangan menggoda adikmu seperti itu, mukanya merah tuh... Btw, kalian sudah makan?"

Baru saja Kak Seungmin ingin buka suara, tapi langsung kupotong. "Mana mau dia makan makanan rumah sakit. Katanya tidak ada rasanya sama sekali..."

"Sudah kuduga." Jeongin terkekeh.

Ia membuka kantong plastik yang ia bawa tadi dan meletakkan kotak makan tersebut di atas nakas.

"Mamamu yang masak?"

Jeongin menatapku sebentar lalu menganggukkan kepalanya, "Hmm... Aku sudah menebak kalau Kak Seungmin tidak akan mau memakan masakan rumah sakit. Jadi aku meminta mama memasakkan sarapan untuk kalian."

"Aku bersyukur kalau calon adik iparku itu kau, Jeongin."

•--•

"Apakah tidak apa-apa ya kalau Kak Seungmin malam ini Kak Felix dan Kak Jisung yang menjaga?"

"Hah?"

Jeongin mendengus, dia mencubit hidung gadisnya dengan gemas. "Aku rasa kau tadi mendengarkan dengan cukup baik tentang apa yang aku katakan."

"Hehe, tidak masalah sih... Lagi pula mereka kan sudah besar, tidak mungkin melakukan hal aneh di rumah sakit."

"Kecuali Kak Jisung."

Aku mengangguk, "Benar... Kecuali Kak Jisung."

Yang dapat (Y/n) lakukan sekarang hanyalah menganggukkan kepala paham dan mulai menghabiskan makanan yang ada di hadapannya saat ini dengan tidak berselera.

"Aku mau minta maaf. Aku merasa payah menjadi kekasihmu." Ucap kekasihnya itu dengan lirih.

"Jangan merendahkan dirimu seperti itu... Justru aku sangat bersyukur karena memilikimu saat ini."

Jeongin tersenyum. Tangannya terulur untuk mengelus puncak kepala gadisnya. Baginya keberadaan Kim (Y/n) sudah cukup membuatnya merasakan kebahagiaan dikala ia merasakan kesendirian atau hal buruk lainnya.

Perlahan gadis itu mengangkat wajahnya, ia menatap Jeongin dengan memiringkan kepalanya. "Benarkah?"

Jeongin terkekeh, lalu menganggukkan kepalanya.

•--•

"Jadi bagaimana, apakah kalian akan berkencan malam ini?" Tanya Seungmin tepat ketika Jeongin dan (Y/n) memasuki kamar inapnya.

Seungmin tidak sendiri, ada Felix, Jisung dan juga Bangchan disini.

"Kalau jadi kenapa, kalau tidak kenapa?" Tanya Jeongin balik.

"Tidak apa-apa sih, aku hanya penasaran saja."

•--•

"Jadi kita mau ke mana?"

Jeongin menolehkan kepalanya menatap gadis yang kini berada di sebelahnya. Ia menyerahkan tangan kirinya yang langsung dibalas tatapan bingung oleh gadis tersebut.

"Apa?"

"Tidak mau mengisi sela-sela jariku yang kosong?"

Gadisnya tentu saja terkekeh, ia langsung menautkan jari-jarinya yang kecil ke jari milik Jeongin. Melihat hal tersebut membuat Jeongin tersenyum senang, ia mengangkat tangan mereka yang bertautan dan memandangnya.

"Pas sekali di tanganku."

"Berhenti menggodaku."

"Aku tidak menggodamu. Aku mengatakan hal yang sebenarnya."

Karena malas berdebat dengan Jeongin, akhirnya gadis itu memilih diam. Tujuan mereka sebenarnya bukan taman yang saat ini mereka singgahi, sebenarnya mereka akan kencan di restoran milik ayah dari teman Jeongin. Tetapi gadisnya ini ingin sekali singgah di taman yang ada di dekat restoran itu. Jadilah mereka berdua duduk manis di kursi panjang yang ada di taman tersebut.

"Aku tau ini terlalu awal... Tapi bibirku gatal sekali ingin mengucapkannya agar aku menjadi yang pertama kali memberimu ucapan selamat. Selamat ulang tahun, Yang Jeongin! Semoga di umur yang sekarang kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya, semua keinginanmu tercapai, sehat selalu, dan juga terima kasih karena telah memberikanku banyak cinta. Aku beruntung memilikimu... Hehe, aku mencintaimuuuuuu."

Jeongin tersenyum, dia langsung menarik (Y/n) masuk ke dalam pelukannya. Lalu yang ia lakukan selanjutnya adalah mengecup kening gadisnya berkali-kali.

"Aku juga sangat mencintaimu dan merasa beruntung memilikimu, Kim (Y/n). Tunggu aku sampai aku benar-benar layak untuk memintamu ke kedua orang tuamu ya..."






"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Imagine ft. Stray Kids [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang