•••
"Siapa yang menelponmu tadi?"
"Eh..." Changbin terkejut, kemudian tersenyum melihat aku yang rupanya duduk dipinggir kasurnya. "Pacarku... Katanya dia kehabisan uang."
Alisku terangkat sebelah. Aku menatapnya dengan tatapan curiga. "Dia mengemis lagi?"
"Bukan!" Changbin menyentil keningku pelan sebelum duduk tepat di sebelahku. "Katanya dia sedang tidak ada uang. Mobil milik Soodam yang dia pinjam gak sengaja dia bocorin, jadi aku transfer aja uang ke ATM dia."
"Kamu pinjamkan?" Aku menatapnya penasaran. "Memangnya berapa yang kamu transfer ke Chaeyoung?"
"Aku kasih."
"Cuma-cuma?" Pekikku yang langsung dibalas geraman kesal oleh pemuda di sampingku ini.
"Jangan berteriak di kamarku." Ucapnya kesal.
Aku kemudian mengerucutkan bibir sebal karena Changbin yang masih saja bersikap dingin denganku. Karena merasa tidak mendapatkan sambutan yang hangat dari tuan rumah aku pun memutuskan untuk pulang saja.
Aku paling tidak suka kalau dibentak seperti itu. Aku kira Changbin sudah mengetahuinya selama dua tahun terakhir.
"Eh, mau ke mana?"
Aku yang sudah berdiri dan akan melangkah ke pintu langsung menoleh ke Changbin. "Pulang."
Changbin menghembuskan napas pelan kemudian dia mendekatiku. "Jangan pulang sekarang atau aku yang akan disemprot oleh Nyonya Seo."
"Tidak akan," Aku memaksakan tersenyum untuknya. "Lagi pula yang datang ke sini kan atas keinginanku sendiri. Bukan disuruh Ibumu."
"Tetap saja." Changbin malah mengunci pintu kamarnya, lalu mengamankan kunci tersebut di kantong celananya. "Duduk di kasur sana."
Aku menatapnya kesal. Yah, walau pun dia selalu bersikap seperti itu tetap saja aku menyukainya. Aku yakin Changbin juga tau kalau aku sangat menyukainya. Tapi aku tidak berharap lebih kok, lagi pula Changbin sudah memiliki pacar.
Tapi aku sangat tidak suka dengan pacar Changbin. Chaeyoung itu terlihat seperti memanfaatkan kekayaan Changbin. Bodohnya Changbin mau-mau saja dibodohi seperti itu. Aku pun tahu kalau sebenarnya Chaeyoung.
"Aku bosan Changbiiiiiiin."
Changbin menatapku datar. "Terus?"
"Kamu gak mau jalan-jalan denganku?" Aku tersenyum manis untuknya. "Aku bosan loh..."
Tiga minggu lagi aku ikut pertukaran mahasiswa ke London. Aku takut merindukanmu karena tidak bisa mengganggumu dan melihatmu nantinya.
"Aku sibuk."
Senyumku luntur seketika. Tapi aku sama sekali tidak menyerah kali ini. "Kamu sibuk apa sih, ayo Changbin kita jalan-jalan..."
Tentu saja Changbin tidak punya pilihan lain. Walaupun dia kesal karena aku selalu menempelinya, dia tidak akan bisa menolak permintaanku selama itu masih masuk akal. Karena Changbin takut aku akan mengadu ke Mamanya yang punya kuasa penuh di rumah ini. Padahal, asal dia tahu saja aku sama sekali tidak pernah mengadu ke Nyonya Seo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine ft. Stray Kids [TAMAT]
Nouvelles[FOLLOW SEBELUM BACA] "Imagining is as good as reality" imagine story using (your/name) bahasa -shortstory Started : 26-04-2018 Ended : 28-08-2020 aesthetic cover by @GYUWOOST ©Marklipss,2018