Bagaimana rasanya kalau memiliki empat saudara laki-laki tampan yang selalu saja menjadi incaran para wanita di sekitarmu?
Awalnya mungkin kau akan bangga karena memiliki saudara laki-laki yang super duper tampan. Karena pada kenyataannya mereka hanya akan merepotkanmu.
"Sudah kubilang dia tidak akan menerima bungamu!"
Aku melanjutkan langkahku dan menghindari Ryujin yang terus saja mengusikku.
"Kau bahkan belum memberinya tapi selalu mengatakan kalau dia tidak akan menerima bungaku?!"
Aku menghentikan langkahku lalu menatapnya tajam, "Ini bukan sekali atau dua kali atau bahkan 50 kali orang yang memintaku untuk memberikan sesuatu untuk Kak Minho."
Gadis di depanku ini hanya menatapku dengan tatapan memelas, "Sekali ini saja aku mohon."
"Kenapa tidak kau saja yang memberikannya sendiri."
Ia terus menunduk, lalu menyampirkan rambut ke telinganya. "Aku malu, Kak Minho sangat tampan sekali."
Jika saja ia tau kalau Kak Minho sangat menyebalkan, aku pastikan dia akan kesal dengannya. Tapi yang harus ku sesalkan adalah visual kakak keduaku yang mampu menutupi sifat menyebalkannya itu.
"Kak Minho tidak suka wanita pemalu. Dia sangat menyukai wanita agresif."
Setelah mengatakan itu, aku benar-benar pergi meninggalkan Ryujin.
Persetan dia akan mencelaku nanti.
Baru jam 3 sore, aku bersyukur perpustakaan masih buka, jadi cepat-cepat aku masuk dah mencari buku yang aku cari. Setelah meminjamnya rencananya aku akan langsung pulang.
Baru saja aku keluar dari perpustakaan tiba-tiba seseorang menarik pergelangan tanganku ke koridor yang cukup sepi. Merasa asing dengan wajahnya aku menatapnya bingung.
"Maaf ada apa ya? Saya rasa saya tidak punya masalah apa-apa dengan kalian."
Kedua wanita ini menatapku remeh. Yang satu memiliki rambut kriting gantung dengan badan semampai dan lipstik merah menyala di bibirnya, sedangkan yang satu memiliki rambut sebahu dan badan kurus tinggi tapi dengan penampilan lebih kalem dari temannya.
"Dasar tidak tahu malu, gadis murahan. Bisa-bisanya kau menggoda dua lelaki sekaligus."
Aku makin bingung. "Maksudnya?"
"Aku tau kau menggoda Minho! Kau bahkan dengan centilnya mencium pipinya kemarin." Ucap si rambut sebahu.
"Kau juga kemarin datang ke fakultas Bangchan dan memeluknya seenak jidat di depan umum." Tambah si lipstik merah.
"Aku adik perempuannya!"
Ekspresi wanita yang berlipstik merah ini sempat terkejut beberapa saat tapi dengan cepat dia mengubah ekspresinya.
"Aku tidak percaya sama sekali, bisa jadi kau membohongin kami."
Mendengarnya aku merotasikan mata malas. "Terserah kalau orang yang tidak percaya itu, bukan urusanku."
Baru saja aku melangkah untuk menjauhinya tiba-tiba saja mereka menarik rambutku.
"Akhhhh...!"
"Jangan lari bodoh! Kami masih ingin berbicara denganmu."
Wanita yang lain yang berpenampilan lebih kalem yang sepertinya menyukai Kak Minho pun menyahut. "Dasar tidak punya malu ya! Sudah mengganggu pacar orang, masih tidak mau mengaku."
"Sudah kubilang kalau mereka kakak laki-lakiku!"
Tanpa sadar air mataku mengalir, sial tempat ini sangat sepi dan tidak ada yang membantuku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine ft. Stray Kids [TAMAT]
Historia Corta[FOLLOW SEBELUM BACA] "Imagining is as good as reality" imagine story using (your/name) bahasa -shortstory Started : 26-04-2018 Ended : 28-08-2020 aesthetic cover by @GYUWOOST ©Marklipss,2018