Hari ini gue ada janji sama Changbin. Entahlah, gue juga ga mengerti hubungan seperti apa yang saat ini gue dan dia jalanin.
Dia yang selalu datang ke gue kalau dia perlu. Sedangkan gue selalu saja dengan bodoh menerima dia tanpa perduli kalau posisi gue disini cuma selingkuhan dia.
"Maaf lama ya sayang, tadi habis nganterin Chaeyoung dulu baru bisa ke sini."
Gue cuma bisa menganggukkan kepala, lalu memaksakan seulas senyum tipis. Gue cukup sadar diri sama posisi gue yang sekarang.
"Gak papa kok, aku juga baru datang ke sini lima menit yang lalu."
Bohong. Gue menunggu Changbin dari setengah jam yang lalu.
Changbin menganggukkan kepalanya paham. Lalu dia duduk di sebelah gue dan bersandar di bahu gue.
Sudah gue bilang kan, cinta sama bodoh itu cuma beda tipis.
"Kamu habis dari mana?"
Gue hanya memandang sekilas ke arah Jisung yang tiba-tiba aja ada di dalam rumah gue. Pasti ulah Jeongin nih yang ngebiarin dia masuk ke dalam rumah.
"Bukan urusan lo."
Pas gue pengen naik ke tangga tiba-tiba lengan gue di tarik bikin gue langsung berhadapan dengan Jisung yang kini menatap gue tajam.
"Aku tau semuanya, Jeongin yang cerita. Berhenti dari semua hal yang malah bikin kamu sakit, jangan malah bertahan dimana kamu berjuang sendirian."
"Kalau lo gak tau apa-apa mending diam aja." Gue langsung melepaskan tangan Jisung lalu pergi meninggalkannya memasuki kamar.
Pas udah sampai di dalam kamar gue langsung merebahkan badan gue di atas kasur. Sumpah, gue itu bingung banget sama apa yang selalu Jisung lakukan ke gue. Akhir-akhir ini pas dia tau gue jadi selingkuhannya Changbin dia selalu aja datang dan marah-marah. Padahal sebelumnya enggak.
Gue menghela nafas panjang, lalu memainkan ponsel gue. Tiba-tiba chat Jisung mengalihkan fokus gue.
Jisung
| Ayo ngomong baik-baik
| Jeongin td kt nya lg tanding
basket
| Org tua kamu lg keluarDengan langkah gontai gue berjalan keluar dari kamar. Sekarang gue bejalan menuju tv, dimana tempat Jisung tengah duduk menonton tv.
Sebenarnya gue dan Jisung itu tetangga, tapi walau pun begitu gue dan dia dekeeet banget. Bahkan kalau kemana-mana pasti gue, Jeongin, sama Jisung itu gak bakal bisa dipisah. Tapi karena sekarang Jisung lagi disibukkan dengan skripsiannya, jadi selama itu pula hubungan kita kian merenggang.
"Duduk sini."
Jisung menepuk tempat di sebelahnya, yang langsung gue dudukin saat itu juga.
"Kamu kenapa sih jadi kayak gini sekarang?"
Gue cuma diam menatap tv tanpa mau menoleh ke arah Jisung.
"Gak mau cerita?"
Lagi-lagi gue cuma diam, akhirnya Jisung hanya menarik nafas dalam dan kini mengubah posisi duduknya menghadap gue.
"Kamu beneran cinta sama Kak Changbin?"
"...."
"Aku gak yakin kamu beneran cinta sama dia. Kamu itu cuma suka, ga cinta. (Y/n) pikirin baik-baik, kamu itu bukan gadis yang kayak gini kenapa kamu mau-mau aja jadi selingkuhan kaya gin--"
"KENAPA SIH LO ITU SELALU AJA NGURUSIN HIDUP GUE? GILIRAN GUE YANG PEDULI SAMA LO TAPI LO SELALU AJA GAK PERNAH NGANGGEP GUE ADA!"
Oh, Jisung sekarang mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine ft. Stray Kids [TAMAT]
Short Story[FOLLOW SEBELUM BACA] "Imagining is as good as reality" imagine story using (your/name) bahasa -shortstory Started : 26-04-2018 Ended : 28-08-2020 aesthetic cover by @GYUWOOST ©Marklipss,2018