Beginilah resiko bertunangan dengan anak gamers. Kalian gak tau seberapa keselnya jadi gue yang selalu aja di nomor duakan setelah hp.
Gue gak tau motivasi Kak Minho tuh apa sehingga gue yang notabene pacar sekaligus tuangan dia tapi selalu aja dicuekin kalau dia lagi main.
"Kak Minho mau dimasakin apa?"
Gue berkunjung ke apartemen Kak Minho pagi-pagi sekali untuk memastikan dia udah sarapan apa belum.
Dan benar dugaan gue sebelumnya, Kak Minho habis begadang tadi malam gara-gara mabar sama temen-temennya.
Sebenernya gue juga gak ngerti sama game yang dia bucinin itu... Karena kesal gak ada sahutan dari dalam kamar, akhirnya gue mulai memasak tanpa menanyakan dia mau sarapan apa terlebih dahulu.
Disaat gue sibuk mengaduk sup yang gue buat, tiba-tiba sepasang tangan kekar melingkar indah di pinggang gue. Kak Minho mengecup bibir gue sekilas lalu meletakkan dagunya di bahu gue.
"Jam berapa kamu ke sini?"
"Jam enam aku udah ke sini."
Gue mengecap rasa sup yang gue buat, terus memberikannya pada Kak Minho juga.
"Enak, aku tunggu di meja makan ya."
Setelah mengecup pipi kanan gue sekilas, Kak Minho duduk manis di meja makan.
Gue bersyukur pagi ini Kak Minho tidak memegang ponselnya, setelah gue menyelesaikan masakan gue Kak Minho langsung menolong gue untuk menyajikan sarapannya.
Kita berdua menghabiskan makanan dalam diam. Memang udah jadi kebiasaan kalau gue dan Kak Minho makan gak boleh ada percakapan satu pun. Barulah ketika makanan yang kami santap habis, kita bisa memulai obrolan.
"Kak...."
"Hmm?"
"Kakak kuliah pagi apa siang?"
"Pagi... Kenapa?"
Gue gelengin kepala lalu tersenyum. "Nanti aku sama anak-anak mau jalan."
"Ke mana?"
"Kayaknya mau ke mall yang baru di buka deket kampus deh."
"Siapa aja yang ikut?"
"Aku, Yeji, Jisu, Ryujin, Felix, Hyunjin, sama Jisung."
"Gak, kamu gak kakak ijinin."
"Loh... Tapi kan kak,"
"Kakak bilang jangan, ya jangan Kim (Y/n)."
Gue hanya menatap punggung lebar Kak Minho yang udah pergi ninggalin dapur. Padahal selama jadi tunangan Kak Minho, gue sama sekali gak pernah melarang Kak Minho melakukan apapun.
Selama yang dia lakukan masih dalam batas wajar, gue maklum sama dia.
Dia mengabaikan gue dengan dunia game-nya pun gue maklumi. Sedetik kemudian gue tersadar, ada Hyunjin di sana. Dan posisinya sebelum gue tunangan sama Kak Minho, Hyunjin itu gebetan gue.
Kak Minho itu orangnya pencemburu. Gue tersenyum tipis kemudian mulai mencuci piring bekas kita sarapan tadi.
Pas dapur sudah beres gue bersihin gue bersiap-siap mau pulang ke apartemen gue. Bertepatan itu pula Kak Minho keluar kamarnya dengan menggunakan boxer tanpa memakai baju.
Kak Minho menyampirkan handuk di lehernya lalu menarik gue ke dalam pelukannya.
"Jadi pergi?"
Gue menggelengkan kepala panik, berusaha melepaskan kedua lengan Kak Minho yang masih betah memeluk pinggang gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine ft. Stray Kids [TAMAT]
Storie brevi[FOLLOW SEBELUM BACA] "Imagining is as good as reality" imagine story using (your/name) bahasa -shortstory Started : 26-04-2018 Ended : 28-08-2020 aesthetic cover by @GYUWOOST ©Marklipss,2018