2

1.9K 56 1
                                    

"Kenapa ngikuti aku?" Tanyanya sambil berjalan pelan.

"Buat memastikan kalau kamu udah sampai dikelas dengan selamat."

"Oke, tapi kamu gak harus jalan di belakang aku kan."

"Gak papa, ini salah satu cara cowok untuk menghargai cewek, yaitu membiarkan cewek jalan didepannya." Jawab Alfa dengan cuek.

Ia yang mendengarnya terperangah tidak percaya. Ia melihat ada sisi baik dari lelaki yang ada dibelakangnya saat ini. Menit berlalu hingga akhirnya Ia tibat didepan kelasnya. Tak lupa ia berterima kasih kepada Alfa.

"Makasih ya." Ucapnya dengan tersenyum.

Alfa hanya mengedipkan kedua matanya lalu berlalu. Ia pun masuk ke kelas. Baru saja masuk Ia langsung mendapat sorak sorai dari teman-temannya.

"CIEEEEEE.."

"EHEMMMM EHEMMM..."

"Kenapa?"

"Demi apa Aulia Putri diantar sama Alfa sampai depan kelas." Celetuk Dani.

"Maksud kamu?" Tanya Ia dengan tatapan sinis.

"Gak papa kali Alfa ngantar Ia sampai depan kelas. Toh Alfa tadi kan udah ngelempar bola ke Ia sampai pingsan. Itung-itung permintamaafan kali." Kata Icha.

Ia pun memberi dua jempolnya.

"Hari gini Alfa Danendra minta maaf." Kata Dani.

"Udah-udah, jangan rame. Guru gak ada tapi bukan berarti kita bisa rame ya." Sahut Andi, sang ketua kelas.

"Emang apa tugasnya?" Tanya Ia.

"Merangkum bab 2 sampai selesai, nanti dikumpulkan." Jawabnya.

Ia mengangguk-angguk dan menuju tempat duduknya.

Jam berganti, waktunya istirahat. Ia, Icha & Dani sudah di kantin. Mereka menyantap mi ayam. Ia begitu lahap karena tadi belum sarapan.

"Pantas aja Ia pingsan, soalnya belum sarapan." Kata Icha.

Ia mengangguk.

"Ia yang kuat akhirnya kalah sama semangkok mi ayam." Celetuk Dani.
"Aku sedang makan, jangan pada ngomong." Keluh Ia.

Baru saja Ia melanjutkan makan, tiba-tiba Andi datang menghampiri mereka.

"Dan, ngumpul di ruang OSIS." Ajak Andi.

"Oh ya, ngapain?" Tanya Dani.

"Bentar, kan bisa whatsapp, jadi kamu gak perlu kesini. Aku baru lanjut makan, udah pada ngomong lagi." Keluh Ia.

"Aku gak bawa HP , Ya." Balas Dani.

Dani pun berdiri.

"Lanjut makannya, aku pergi." Pamit Dani pergi, diikuti Andi.

Tak berselang lama, Ia baru memasukkan satu suapan ternyata ada lagi yang datang sambil meletakkan sebotol minyak aromaterapi roll on.

"Apalagi." Keluh Ia tanpa mau melihat siapa orangnya.

"Olesin ke lengan lo supaya sakitnya berkurang." Katanya.

Ia yang mengenal suranya menatap kaget ke arah Icha. Icha hanya melotot sambil sesekali mengkode agar Ia melihat siapa lelaki yang baru datang. Ia pun akhirnya melihat orang yang ada disampingnya. Ternyata itu Alfa. Alfa hanya melihat Ia dengan datar.

"Jangan lupa di pake." Ucapnya lalu pergi.

Beberapa murid di kantin melihatnya dan Alfa berbalik menatap mereka dengan tatapan dingin.

"Bentar, Alfa tadi kan ngelempar bola ke kepala kamu, kok kasih minyak roll on suruh di olesin ke lengan?" Tanya Icha.

Ia tak mau menceritakan kejadian tadi pagi di depan UKS karena dia tidak mau menceritakan hal-hal buruk dari orang yang ia kenal.

"Cha, aku lanjut sarapan dulu ya." Balas Ia yang berbanding terbalik dengan pertanyaan Icha.

Icha hanya nyengir dan menggembungkan pipinya.

Waktunya pulang sekolah, para murid beramai-ramai berjalan sekolah. Salah satu murid lelaki berlari terburu-buru dan menyenggol Alfa. Alfa yang emosi langsung melempar tasnya dan tepat mengarah ke murid itu. Murid itu langsung tersungkur ke lantai dan jatuh tepat di depan kelas Ia. Ia yang melihatnya langsung keluar kelas. Terlihat Alfa menghampirinya dengan emosi. Ia melayangkan bogem mentahnya . BUUKKK.. Pukulannya terhalang lengan Ia. Alhasil Ia lah yang menerima bogem mentah Alfa. Seketika para murid memperhatikan kejadian itu. Untuk kedua kalinya Ia harus merasakan sakit karena ulah Alfa. Alfa yang menyadarinya melihat Ia dengan raut wajah bersalah. Suasana seketika hening ketika mengetahui Ia yang menjadi korban.

Ia nampak menahan rasa sakitnya karena ia ingin terlihat kuat.
"Ayo berdiri." Kata Ia kepada murid lelaki yang masih tersungkur dilantai.

Dia yang melihat lengan Ia yang menjadi korban langsung meminta maaf.

"Aku minta maaf." Ucapnya dengan rendah diri.

"Gak papa, lain kali kalau jalan hati-hati." Balas Ia dengan sedikit senyum.

Lelaki itu berdiri , tak lupa meminta maaf kepada Alfa lalu langsung pergi.

"Woyy, jangan kabur." Teriak Alfa sambil berniat untuk mengejar.

Namun niatnya terhalang karena Ia langsung berdiri di depannya. Ia menatapnya dengan tatapan dingin. Alfa tersadar dari kesalahannya.

"Gue gak berniat pukul lengan loe." Kata Alfa.

"Kamu jangan suka main tangan."Balas Ia.

"Dia yang salah, nyenggol gue. Ya gue marah."

"Tapi gak harus main pukul kan."

"Ngapain juga elo lindungin dia, elo gak usah ikut campur."

"Karena aku gak suka yang namanya kekerasan." Balas Ia sambil mengelus-elus tangan kanannya yang terkena bogem mentah Alfa.

Alfa diam tak menjawab. Ia langsung meninggalkannya bersama Icha dan Dani yang membawa -tas Ia. Murid-murid pun juga ikut bubar. Alfa merasa bersalah, ia ingin meminta maaf dan mengejarnya tapi ia urungkan.

Sesampainya di rumah Ia langsung mengoleskan balsam pada lengan kanannya. Tangannya sudah mulai terlihat memar. Ia menahan rasa sakitnya karena perih setelah di olesi balsam.

"Ia ayo makan." Panggil Ayah dari balik pintu.

Ia segera menyembunyikan tangannya, takut jika ayahnya mengetahui.

"Iya ayah."

Ia segera bangkit dari ranjangnya.

Keesokan harinya di sekolah, Ia berjalan seorang diri menuju kelasnya. Suasana masih sepi dan membuatnya bisa berjalan santai. Namun langkahnya melambat saat ada Alfa di depannya. Ia tak mau ambil pusing dan melanjutkan jalannya. Alfa tiba-tiba berdiri di tengah jalan dan menghentikan langkahnya.

"Gimana lengan elo?"

"Gak papa." Jawab Ia singkat dan berniat melanjutkan langkahnya.

Namun Alfa menarik lengan kanan Ia bermaksud untuk menghentikannya.

"Aaaaaaaa..." Keluh Ia.

Alfa yang mendengarnya langsung melepas kancing lengan Ia dan membuka. Alfa terkejut karena lengan Ia memar dengan warna merah dan ungu.

"Kayak gini kamu bilang gak papa?" Kata Alfa dengan sedikit membentak.

ALFA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang