18

611 21 0
                                    

Sore harinya Ia duduk santai di depan rumahnya. Suasana sore membuatnya betah di depan rumah setelah sholat asar. Tak lupa memakan buah jambu yang sudah di kupas bibinya. Ia berhenti memakan buahnya saat sebuah sedan merah memasuki pekarangannya. Dia berdiri saat mengetahui siapa yang turun dari mobil itu. Senyum manis terukir di bibirnya menyambut tamunya sore itu.

"Kak Ia.." Ucap Caca dan langsung berlari menghampiri.

"Hay, selamat datang di rumah kakak. Benarkan rumah kakak cuma satu lantai." Balas Ia.

Caca tertawa mendengarnya. Tak lama Alfa turun dari mobil.

"Kata Kak Al tadi di sekolah Kak Ia sakit, makanya aku pengen kesini. padahal aku pengen banget kakak ke rumah aku." Kata Caca.

"Kalau begitu mainnya disini aja." Pinta Ia.

"Tapi main apa?" Tanya Caca.

"Terserah main apa. Yang penting jangan suka mainin perasaan orang." Jawab Ia senyum.

Caca tersenyum malu mendengarnya karena teringat waktu lalu Caca pernah curhat tentang cinta monyetnya kepada Ia. Sementara Alfa tersenyum melihat tingkah adiknya.

"Kak, toilet kakak dimana?"
"Di belakang, masuk aja ke dapur. Ada bibi disana." Jawab Ia.

Caca langsung berlari ke dalam.

"Bilang aja takut di interogasi sama Kak Al." Teriak Ia.

"Hey.." Panggil Alfa.

"Hemmm." Balasnya singkat.

"Lo masih pucat, istirahat di dalam , jangan duduk di luar."

"Aku cuma diare, gak demam."

"Elo pulang dalam keadaan baju elo yang basah. Gak baik."

"Terserah aku lah. Oh ya, Dani bilang kamu cari aku waktu istirahat, terus kamu ke UKS ya?"

Alfa mengangguk.

"Ada niat apa kamu lihat aku di UKS?" Lanjut Ia.

"Ya cuma pengen lihat keadaan elo, lo gak mau kalau ada temen elo perhatian sama elo." Balas Alfa.

"Sejak kapan kamu mulai perhatian sama aku?" Tanya Ia dengan senyum kecilnya.

Alfa terdiam mendengar pertanyaan Ia. Ia terus memberikan senyum penasarannya. Alfa pun menjauh darinya dan mengamati pekarangan rumah Ia yang didominasi tanaman hijau.

"Gak asik." Celetuk Ia melihat sikap Alfa lalu duduk dan memakan kembali buahnya.

Pagi menyapa, kali ini Ia dan dan Icha sudah ada di kantin menunggu Dani yang sedang mengantri bakso. Tak lupa mereka saling berbincang sambil menunggu kedatangan Dani. Tak lama Dani datang dengan tiga mangkok bakso dan 3 gelas es jeruk. Tak butuh waktu lama mereka saling menuang sambal dan kecap di mangkok masing-masing.

"Ia, jangan pakai sambel lho." Pesan Dani.

"Dikit aja." Balas Ia.

"Baru sembuh, Ya." Kata Dani sedikit tegas.

"Gak papa."

Dani hanya mendengus kesal melihat sahabatnya.

"Udah satu sendok aja sambalnya." Pinta Dani saat melihat Ia menuang satu sendok sambal.

Ia menggeleng dan justru menuang sambal yang kedua kalinya.

"Ia.." Kali ini Dani marah melihatnya.

Ia pun langsung menutup sambelnya setelah menuang sambelnya . Alfa yang baru datang langsung menghampiri mereka.

"Ada apa? Elo kok marah?" Tanya Alfa kepada Dani.

ALFA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang