39

379 16 0
                                    

Hari libur datang, Ia sudah ada janji dengan Caca untuk jalan-jalan ke mall. Dia menunggu Caca dengan berdiri didepan mall dengan memainkan ponselnya. Menit berlalu namun yang di tunggu belum kunjung datang. Hingga akhirnya sebuah motor berhenti didepannya.

"Hay cantik.." Sapanya sambil melepas helmnya.

"Rey.." Ia sapa balik.

"Kok sendirian, lagi nunggu siapa?" Tanya

"Kalau aku bilang lagi nunggu kamu, kamunya ke PD-an." Jawab Ia dengan tersenyum.

"Ya gak papa kali, gue juga baru selesai kumpul sama temen-temen. Kalau elo ajak jalan gue pasti menerimanya dengan senang hati."

"Itu mah maunya situ." Balas Ia dengan masih tersenyum.

"Ya udah gue serius nih." Kata Rey dengan tampang seriusnya.

Ia pun juga serius menanggapinya.

"Serius kalau gue mau kok jadi pacar elo." Lanjutnya dengan diakhiri tawa kecil.

"Resek yaaa.." Balas Ia yang dibuat kesal mendengarnya.

Rey tertawa geli melihatnya.

"Okey, kali ini beneran serius. Elo lagi nunggu siapa?" Tanyanya selesai tertawa.

"Nunggu teman, tapi belum datang-datang." Jawab Ia.

"Ya udah, karena gue yang datang, kita aja yang jalan. Temen lo di tinggal." Balas Rey dengan menaikan alisnya.

"Iya kali aku mau.."

"Apalah daya gue yang kalah saing sama temen elo. Padahal jelas-jelas gue ganteng, keren, elonya masih gak mau dan masih memilih seseorang yang tak kunjung datang memberikan kepastian." Celoteh Rey.

"Aku iyain aja." Jawab Ia sambil menahan senyumnya.

"Baiklah, abang ganteng pergi dulu ya. Adek cantik hati-hati disini." Tutur Rey sambil memakai kembali helmnya.

Ia membalasnya dengan senyuman.

"Gue pergi ya, Bye bye." Pamit Rey dengan melambaikan tangan kanannya.

Ia pun membalas lambaian tangan Rey. Akhirnya Rey pun pergi dengan motornya. Kali ini Ia kembali menunggu Caca yang masih dalam perjalanan. Tak merasa malu karena harus berdiri sendirian di tengah keramaian orang yang hilir mudik masuk ke mall. Menit berlalu tiba-tiba ada yang menghampirinya dari dalam mall.

"Nunggu siapa, Ya?"

"Eh, Andi. Nunggu teman." Jawab Ia sambil melirik orang yang kini sudah ada disampingnya.

"Sendirian aja nunggunya?" Tanyanya lagi.

"Iya, kamu sendiri ngapain disini?" Ia tanya balik.

"Lagi jalan sama teman, tapi aku harus pamit karena ada urusan." Jawabnya.

"Oh." Balas Ia singkat.

"Kalau gitu aku pergi dulu ya." Pamit Andi dengan diiringi senyum.

"Iya, hati-hati." Pesan Ia.

Andi pun pergi dari sana. Tinggalah Ia seorang diri dan masih menunggu kedatangan Caca. Tak butuh waktu lama, akhirnya Caca datang dengan diantar sopirnya. Ia pun menyambutnya dengan tersenyum. Caca langsung menghampirinya dan meminta maaf karena membuatnya harus menunggu lama. Akhirnya mereka berjalan bersama memasuki mall itu.

Hari berganti, kali ini Ia sedang sarapan di kantin seorang diri. Dia menyantap nasi goreng dengan lahabnya. Tanpa Ia ketahui ternyata Alfa memperhatikannya dari jauh. Alfa berniat menghampirinya namun sayang Andi sudah berjalan ke arah Ia. Alfa pun mengurungkan niatnya.

ALFA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang