"Ya anak-anak, pembelajaran hari ini sudah selesai. Sekarang, kita akan bagi kelompok untuk tugas semester ganjil." Ucap bu Wendy, guru bahasa Inggris di SMAN Produce X.
Untuk menghindari hal-hal yang "diinginkan," kelompok tersebut diatur dan dipilih oleh bu Wendy. Mengapa? Karena jika murid-murid di kelas XII IPS 1 yang memilih kelompok sendiri, bisa dipastikan tugas tersebut tidak akan selesai.
Orang-orang bilang, XII IPS 1 adalah "aib angkatan." Lebih dari setengah jumlah murid yang terdaftar di kelas ini adalah murid pemalas dan bermasalah. Kemarin, Mahiro selaku salah satu siswa kelas XII IPS 1 terciduk saat sedang meloncat dari atap sekolah untuk kabur dari pelajaran matematika. Belum selesai kasus Mahiro, sudah ada skandal lainnya. Somi, Yunjin, dan Minju, ketiga siswi dari kelas yang sama ketahuan mem-bully adik kelas dengan memaksanya meminum air deterjen. Hal ini dilakukan karena adik kelas tersebut dekat dengan Guanlin, teman sekelas mereka yang hobi tidur saat pelajaran. Dari deskripsi di atas, benar kata mantan wali kelas mereka. "Kelas ini isinya anak-anak dajjal."
Minkyu, selaku ketua kelas XII IPS 1 sudah putus asa untuk membimbing teman-temannya. Kalau disuruh memilih untuk berurusan dengan teman sekelasnya atau menjadi pawang buaya, mungkin Minkyu akan menjadi pawang buaya. Beruntungnya, masih ada beberapa siswa yang mudah diatur, dan Lareina termasuk salah satunya. Ya, Lareina masih tergolong "waras," biarpun dia berisik dan gemar tertawa terbahak-bahak.
"Ibu akan membacakan pembagian kelompok untuk tugas ini." Ujar bu Wendy sambil membuka buku primbonnya.
"Kelompok pertama. Kim Dongbin, Honda Hitomi, Heo Yunjin, dan Lai Guanlin."
"Aduh Rei......... mampus gue, satu kelompok gabut semua........." Bisik Hitomi, teman sebangku Lareina di kelas.
Melihat reaksi Hitomi, Lareina deg-degan. Masalahnya, tugas ini memiliki bobot nilai yang tinggi, dimana kalau nilainya jelek, maka jelek pula nilai keseluruhan Lareina di mata pelajaran bahasa Inggris. Sementara, ini adalah pelajaran favorit Lareina.
"............"
"Kelompok terakhir, kelompok lima. Hidaka Mahiro, Ennik Somi Douma, Lareina Alodia Hakim, dan Kim Minkyu."
Glek.
Lareina langsung menelan ludah. Hitomi meliriknya sambil menahan tawa. Astaga, mimpi apa Lareina semalam? Bisa-bisanya dia sekelompok dengan Minkyu, orang yang selama ini dia sukai?
"Waduh Rei, kesempatan emas tuh." Celetuk Hitomi.
"Petrus Hutabarat."
"Apaan tuh?"
"Pepet terus sampe hubungan bertambah erat!"
*******
"Guys, waktunya singkat banget nih. Kerjain dari hari ini yuk." Ajak Minkyu kepada Lareina, Somi, dan Mahiro.
"Ayo. Rumah gue kosong sampe malem, kalo mau ngerjain di rumah gue aja." Balas Lareina.
"Yuk—"
"Harus sekarang banget ya? I mau jalan sama my boyfriend........." Potong Somi beralasan.
"Sama nih, gue juga ada urusan." Mahiro ikut-ikutan.
"Deadline-nya minggu depan loh, sebelum ujian. Bahannya juga banyak, ada tujuh materi yang harus dibahas. Takutnya ga ngejer. Apalagi kan lo pada bakal sibuk nyiapin UAS." Minkyu menjabarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Insight | Kim Minkyu
FanfictionMurid teladan yang menyembunyikan rasa sakitnya dari ruang publik....... Achievements: #1 in #2001 (31/08/2019) #2 in #01L (24/8/2019) #16 in #kpop (28/08/2019) #11 in #kimminkyu (17/08/2019) COMPLETED [01/08/2019 - 28/06/2020]