18. No One Knows

1.2K 195 42
                                    

Hari ini adalah hari yang melelahkan, terutama bagi siswa kelas XII IPS 1. Dari pagi hingga sore, semua guru yang masuk ke kelas mereka selalu marah-marah. Ketua kelas kesayangan mereka tidak masuk sekolah hari ini, oleh karena itu, suasana kelas menjadi lebih gaduh dari biasanya. Hmm....... di saat Minkyu masuk sekolah saja, keributan mereka sudah tidak bisa ditoleransi. Apalagi tidak?

"Udah, kalian pulang sana! Ibu udah cape ngajarin kalian." Ucap bu Yoonjung, guru geografi di kelas mereka.

"Yoon Junghwan, ibu kecewa sama kamu. Kamu sama sekali nggak bisa mengayomi teman-temanmu."

Seisi kelas langsung bubar tanpa terkecuali. Hati mereka kacau. Hanya wajah-wajah kusut yang terlihat dari ambang pintu XII IPS 1.

"Hit, lo pulang duluan aja. Gue mau nganterin bukunya bu Chanmi yang ketinggalan tadi." Ucap Lareina sambil melangkah menuju ruang guru.

Di tengah perjalanannya, Lareina tidak sengaja mendapati segerombolan anak perempuan yang sedang mengobrol. Obrolan itu terdengar intens. Spontan, Lareina sengaja mengupingnya dari lorong kelas IPA.



"Eh, gue nyesel deh nolak Minkyu." Ucap salah satu anak perempuan di dalam kelas XII IPA 3.

"Minkyu? Kim Minkyu?" Tanya anak lainnya.

"Napa, Sit? Kok tiba-tiba nyesel? Dulu kan lo anti banget sama itu bocah."




"Sit? Fix, ini Siti Maemunah featuring geng cewe hits angkatan yang lagi ngobrol di dalem." Batin Lareina.

Lareina langsung menajamkan indra pendengarannya. Kim Minkyu menjadi topik penting baginya sejak beberapa bulan lalu.







"Gimana gue nggak nyesel? Waktu itu gue liat dia main futsal bareng anak-anak IPS, ganteng banget. Udah ganteng, anak ranking paralel pula." Siti heboh sendiri.

"Alah, Sit. Kemaren aja, lo jijik-jijikin. Katanya dia ga sekaya mantan lo? Terus dia broken home? Atau apalah itu?"

"Ya........ iyasih......."

"Tapi ya Sit, kalo ga salah, sebulanan yang lalu gue liat Minkyu bonceng cewe!"

"Hah siapa???"

"Gue lupa namanya. Itu, anak IPS yang sering menang lomba story telling! Yang katanya mau kuliah di Aussie itu loh......"

"Oh??? Lareina Alodia???"

"Iya itu!!"

"Alah, dia mah nggak sepinter lo, Sit. Lo ranking satu seangkatan. Dia cuma ranking delapan. IPS pula, kan gampang."

Hati Lareina mencelos saat mendengar kalimat tersebut. Ini bahasan yang terlalu sensitif untuknya, namun Lareina tetap memilih untuk mendengarkan.

"Gue se-SMP tuh sama Lareina. Anaknya SKSD banget najis." Ini suara Ningsih, teman SMP Lareina yang sempat mem-bullynya dulu.

"Setau gue si Lareina bisa kuliah di Aussie kan karena orang tuanya kaya. Dianya mah nggak pinter-pinter amat."

"Iya tuh, di IG-nya jalan-jalan ke luar negeri mulu."

"Kalo ga salah si Lareirei abis gagal test IELTS deh? Ketauan banget aslinya bego, ngandalin duit orang tua doang."

"Sini mana, gue itungin deh biaya kuliahnya Lareina!"

"HAHAHAHA, YAAMPUN SIT!"

Lareina segera mengantarkan buku bu Chanmi ke ruang guru, lalu cepat-cepat meninggalkan sekolah. Hatinya hancur saat mendengar ungkapan Siti dan gengnya tadi. Lareina tidak menyangka, ternyata selama ini selera Minkyu seperti itu. Cantik, pintar, populer, namun brengsek.

Insight | Kim MinkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang