O8. Dark Side

1.2K 198 17
                                    

Lareina masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Ia sangat mengenal anak laki-laki yang tersungkur di luar pagar rumah tadi. Mata mereka sempat bertemu sejenak, dan anak itu hanya menatap Lareina lemas. Ingin rasanya Lareina menolong, namun apa daya, langkah kakinya kalah cepat dari gerakan sang bapak yang memukulinya.

Belum sempat anak itu bangkit, tubuh kurusnya sudah diseret secara kasar ke dalam rumah. Lareina sempat mendengar suara rintihan, sebelum disusul dengan berbagai macam kata umpatan dan makian. Tidak hanya itu, berkali-kali pula suara pecahan kaca menggelegar hingga penjuru permukiman, dan tentu tertangkap pula oleh telinga Lareina.

PRANG!

"Anak kurang ajar!" Teriak bapak itu.

"Pak, udah......... Kasian kakak, jangan dipukul lagi, Pak......" Samar-samar, terdengar suara anak kecil dari dalam rumah yang pagarnya masih terbuka itu.

"Heh, Hyeongjun. Kamu itu cuma anak hasil zina. Tau apa kamu? Sana, masuk! Tidak usah ikut campur!"

"Tapi pak—"

"MASUK! DASAR ANAK HARAM!"

BRUK!

"Ampun, Pak....... Hiks........ Hiks........."

Lareina menutup kedua matanya, dan mengalirlah bulir-bulir bening dari sana. Memang bukan dirinya yang dihina dan dipukul, namun hati Lareina terasa sakit. Ia tidak menyangka, ada orang tua yang sekejam itu kepada anaknya. Terlebih, yang menjadi korban adalah orang yang dia sayangi.

Sesaat sebelum Lareina beranjak pergi, ia sempat mendengar suara pagar rumah yang ditutup dengan keras, dilanjutkan dengan pintu yang dibanting. Lareina segera berlalu, sambil mengelap air matanya.

"Kalo pas pagernya kebuka aja bapaknya berani sekasar itu, gimana di dalem rumah ya? Gue nggak kuat bayanginnya, pasti lebih agresif lagi......" Batin Lareina sambil masuk ke dalam mobil, tanpa melepas pandangan dari rumah itu.

*****

Keesokan harinya, di sekolah........

"Rei, bagi dong." Ucap Hitomi sambil melirik isi tas Lareina.

"Apa? Bekal? Gabawa."

"Tugas bahasa Inggris yang kemaren, gue mau nyontek. Kemaren kan lo ngerjain contoh soal di depan bener semua tuh."

"Oalah. Nih, tapi jangan sama persis ya."

"Okelah. Eh, ke kantin yuk! Gue mau makan sambil nyalin PR. Abis ini kan pelajarannya bu Wendy."

"Lo aja, Hit. Gue ga laper."

"Bener nih? Lo mau titip sesuatu nggak?"

"Nggak usah. Eh, ada deng. Ambilin jedai gue di Ryujin ya, kemaren dia minjem."

"Siap. Gue ke kantin yaa!"

Setelah Hitomi dan beberapa siswa lainnya pergi ke kantin, tinggallah Lareina dan Minkyu di dalam kelas. Mereka duduk berjauhan, Minkyu di depan, sementara Lareina agak ke belakang. Lareina bergegas menghampiri Minkyu yang duduk sendiri, karena kebetulan Junghwan tidak masuk sekolah hari ini.

"Ming?"

"............"

Minkyu tidak menjawab. Ia hanya membalas panggilan Lareina dengan senyum manisnya.

Insight | Kim MinkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang