54. Untuk Lareina

926 177 19
                                    

"YA ANAK-ANAK, BERHENTI MENULIS!" Sahut bu Rahayu dari depan kelas.

Seluruh siswa di ruang ujian itupun mematuhinya. Bu Rahayu segera mengambil kertas ulangan mereka satu persatu, sebagai tanda bahwa ujian bahasa Inggris telah selesai. Di hari ini pula, kegiatan UAS di SMAN Produce X itu berakhir. Setelah ini, mereka akan libur selama hampir tiga minggu.

"Silahkan ambil tas kalian. Kalian boleh pulang ke rumah masing-masing."

Tentu saja, Mahiro selaku siswa yang paling tidak betah di sekolah langsung keluar dari ruang ujian. Kepergian Mahiro disusul oleh Lareina, yang sepertinya tidak ingin berlama-lama dengan Minkyu dalam jarak sedekat itu.

"Kenapa sih, Lareina perginya cepet banget? Nggak biasanya dia kayak gitu." Gumam Minkyu.

"Bahkan dia belum maafin gue, soal jedainya yang gue patahin tadi."

Setelah hampir semua siswa keluar dari ruang ujian, barulah Minkyu pulang. Tunggu—sebenarnya, Minkyu tidak langsung pulang. Ia tampak ingin menghampiri seseorang di ruang ujian sebelah.

"Nah, pas banget orangnya belum pulang."

"Oy, Nako!" Panggil Minkyu dari kejauhan.

"Kenapa, Kyu?"

"Gimana UAS tadi?"

"Bisa Kyu, hehehe. Lo?"

"Yaa....... Gitu deh. Btw, gue mau nanya nih, Ko."

"Apa tuh?"

"Lo masih jualan jedai ga? Jaman kelas sebelas kan bisnis lo laku banget tuh di IPS 4."

"Masih kok, Kyu. Tapi palingan pre-order dulu, soalnya gue mau liburan. Emangnya kenapa?"

"Gue mau beli."

"Buat lo? Hahaha......."

"Engga, buat orang."

"Oh. Tau gue."

"Siapa? Jangan sotoy deh lo."

"Nyai Siti Maemunah?"

"Tuh, sotoy kan. Udah, pokoknya gue mau beli yang warna pink."

"OOOOOOH! IYA IYA GUE TAU!"

"Sssst, berisik banget lu Ko. Siapa coba, siapa?"

"Buat mba bule Aussie ya?"

"Hehehe........ Tuh tau."

"Gue inget, soalnya tadi dia curhat ke Hitomi. Jedainya dipatahin orang."

"Ya gue yang matahin, Ko. Makanya gue pengen beliin yang baru, sebagai permintaan maaf."

"Cie ileh....... Bucin amat bos besar! Gapapa kalo jedai yang dipatahin mah, asalkan jangan hati aja."

"Masalahnya gue matahin dua-duanya."

"Oalah, lagi berantem nih ceritanya? Tenang aja, Lareina mah lo alusin juga luluh. Dia kan juga bucin sama lo."

"Iya dah iya. Pokoknya gue mau beli. Berapa?"

"Kalo satu lapan ribu, kalo dua limabelas ribu. Kalo lo mau beliin satu paket lebih murah lagi, Kyu. Kapan lagi ngasih hadiah tambahan ke mba bule? Keburu dia pergi ke Aussie loh."

Insight | Kim MinkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang