75. Quality Time

945 167 26
                                    

"Ming........"

Dalam keadaan setengah sadar, Lareina memanggil nama Minkyu. Kedua matanya pun masih tertutup rapat, namun dia bisa merasakan keberadaan Minkyu di kamarnya. Lareina juga ingat, Minkyu sudah berjanji untuk menemaninya sampai dia bangun.

"Lareina udah bangun, hmm?"

"Minkyu........"

Minkyu hanya menoleh ke arah Lareina yang terbaring lemas, lalu tersenyum tulus kepadanya. Rupanya, sedari tadi Minkyu duduk di meja belajar Lareina sambil mengerjakan buku soal latihan SBMPTN. Sifat rajin dan gigih memang sudah mendarah daging pada diri Minkyu.

"Yaampun, Ming......... Daritadi lo belajar?"

"Iya, Na. Sambil nunggu lo bangun tidur, mendingan gue ngerjain soal aja. Target gue kan sehari bisa ngerjain lima paket."

"Minkyu....... Lo tuh baru sembuh. Kenapa sih, lo selalu maksain diri?"

"Karena gue pengen keterima di jalur undangan, Na. Gue pengen bikin orang tua gue bangga."

"Gue tau kok, Ming. Gue tau banget. Tapi badan lo kan juga butuh istirahat. Nanti kalo lo sakit lagi gimana?"

Lagi-lagi, Minkyu tidak memberikan respon apapun. Minkyu tidak mau membuat Lareina khawatir, sehingga ia langsung menutup buku soalnya dan menghampiri Lareina. Dicubitnya pipi anak perempuan itu kuat-kuat sebelum mengacak-ngacak rambut panjangnya.

"Ih, Minkyu! Sakiiiit!"

"Abisnya gemes sih, bawel banget kayak ibu-ibu."

"Iyalah Ming, gue kan cewe. Masa disuruh kayak aki-aki??"

"Kenapa lo cerewet banget kalo gue maksain badan sendiri? Hmm?"

"Y-ya........ Gitu........."

"Gitu gimana? Takut ditinggal berminggu-minggu lagi? Kangen yaa, selama gue nggak masuk sekolah? Iyaa?"

"Ih, apaan sih!"

"Tuh kan salting, cubit lagi nih!"

"Jangaaan!"

Lareina terus menghindar sambil menutupi wajahnya dengan bantal. Sebenarnya ia senang kalau Minkyu mencubit pipinya, tetapi ia sengaja menggunakan trik ini untuk bersandiwara. Sementara itu, Minkyu masih berusaha keras untuk menyentuh wajah Lareina.

"Kena!!!"

"Aduh, jangan kenceng-kenceng......"

"Sakit yaa? Mau gue cium pipinya—"

"Mbak Lala........." Panggil Jinwoo yang tiba-tiba muncul di depan pintu.

Tentu saja, Minkyu langsung bergerak mundur ketika tertangkap ingin mencium pipi kakak dari anak itu. Sempat terjadi keheningan sesaat, sampai akhirnya Lareina mengeluarkan dialog khasnya untuk menyerang sang adik.

"Ini bocah dari tadi kayak jelangkung ya, datang tak diundang, pulang tak diantar?"

"Mau nanya doang elah, tadi mbak Lala udah makan belum?"

"Udah kok, gue dibeliin bubur sama Minkyu."

"Cuma setengah, Jinwoo. Kakak lo makannya dikit banget." Jawab Minkyu yang langsung diikuti cubitan pelan dari Lareina.

Insight | Kim MinkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang