Suasana bahagia setelah pengumuman siswa berprestasi berubah menegangkan dalam hitungan detik. Hadirin acara wisuda terbelalak, seisi panggung langsung mengerubungi Minkyu yang tak sadarkan diri, bahkan kepala sekolah pun sampai meninggalkan podiumnya.
"Yohan, Minkyu kenapa???"
"Saya nggak tau, Pak. Tadi dia tiba-tiba megangin saya, terus langsung pingsan." Balas Yohan sambil memegang wajah Minkyu.
"Buat temen-temen yang lain, tolong jangan dikerumunin ya, kasian nanti Minkyunya nggak bisa nafas."
Di tengah keramaian itu, dokter Minhyun langsung berlari menerobos tamu lain yang menghalangi jalannya. Beliau benar-benar panik dan harus segera menolong Minkyu.
"Permisi, permisi!"
"Tolong beri saya jalan!!"
Tanpa menaiki tangga yang ada di sisi kanan dan kiri panggung, dokter Minhyun langsung meloncatinya dari depan. Dibubarkannya kerumunan itu, yang tersisa hanya Yohan yang sedang memangku tubuh Minkyu di lantai.
"Nak, boleh tolong lepaskan Minkyu sebentar? Saya ayahnya Minkyu sekaligus dokternya, saya mau memeriksa keadaan Minkyu." Pinta dokter Minhyun kepada Yohan.
"Oh, iya-iya! Silahkan, Om."
Berpasang-pasang mata tertuju pada dokter Minhyun. Mereka menaruh asa pada beliau, berharap tidak terjadi apa-apa pada Minkyu dan ia bisa sadar secepatnya.
"Pak kepala sekolah!!"
"Iya, Pak??"
"Saya izin membawa Minkyu ke rumah sakit!! Anak saya dalam keadaan darurat!!"
Tak peduli dengan balasan dari sang kepala sekolah, dokter Minhyun langsung mengangkat tubuh Minkyu dan membawanya keluar dari venue. Beliau tak bisa menahan tangisannya saat melihat wajah Minkyu yang semakin memucat. Bahkan, liptint Lareina tadi sudah tidak dapat menyembunyikannya.
Para siswa yang masih di atas panggung langsung melirik Lareina. Hati gadis itu hancur, tetapi ia berusaha menahan rasa sakitnya agar tidak menangis di depan orang banyak. Kebahagiaan yang baru ia dapatkan beberapa menit lalu sirna seketika.
"Kok tiba-tiba banget ya, Rei? Minkyu sakit? Apa gimana?" Tanya Minju.
"Rei..... Sabar ya......" Ucap Daehwi lirih.
"Lareina jangan khawatir, semoga Minkyu nggak kenapa-napa......" Bisik Nako sambil memeluknya.
******
Sore harinya, Lareina memesan ojek online dari gedung wisuda menuju rumah sakit tempat Minkyu dirawat. Berbagai macam pengorbanan ia lakukan untuk bisa pergi kesana. Mulai dari membohongi orang tuanya dengan alasan akan singgah di rumah Hitomi, duduk di atas motor dengan kain batik panjang dan hak tinggi, bahkan melewati jalur yang penuh dengan truk besar. Sebuah perjalanan yang mengorbankan nyawa, dan semua ini ia lakukan agar cepat bisa melihat keadaan Minkyu.
"Makasih banyak ya, Pak!" Ucap Lareina sambil turun dari motor.
"Mbak, helmnya—"
"Oh iya, Pak!"
Lareina berlari memasuki UGD dan mencari kamar Minkyu. Seisi rumah sakit menatapnya dengan penuh rasa heran, karena ia masih mengenakan kebaya dan make up lengkap. Lareina tidak mempedulikannya. Ia terus berlalu.
Tok tok tok tok......
"Permisi suster, apa benar, ini kamar pasien Kim Minkyu??"
"Iya, benar mbak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Insight | Kim Minkyu
FanficMurid teladan yang menyembunyikan rasa sakitnya dari ruang publik....... Achievements: #1 in #2001 (31/08/2019) #2 in #01L (24/8/2019) #16 in #kpop (28/08/2019) #11 in #kimminkyu (17/08/2019) COMPLETED [01/08/2019 - 28/06/2020]