27. Trauma

1.1K 158 30
                                    

[!!!] CHAPTER INI DAPAT MENGANDUNG KONTEN SENSITIF BAGI SEBAGIAN ORANG

Keesokan harinya, Minkyu tidak masuk sekolah. Dia memilih untuk tetap di perpustakaan sampai hatinya tenang. Karena sinar matahari sudah mulai menyorot bangunan tersebut, Minkyu berbaring mendekati jendela untuk mendapatkan kehangatan. Semalam, badannya menggigil hebat, karena dia sempat demam setelah kehujanan.

"Gue kabur dari rumah nggak bawa paracetamol ya?" Tanya Minkyu pada dirinya sendiri, sambil mencari benda itu di kantong celananya.

"Hhhh......... Yaudah deh, dibawa tidur aja. Ntar juga ilang."

*****

Sementara itu, di sekolah..........

"Sit, tau nggak???" Tanya Wulan, salah satu siswi kelas XII IPA 3 yang juga teman satu geng Siti.

"Apaan?"

"Kemaren tuh ya, gue lagi di perpustakaan umum."

"Oh, tumben lo rajin?"

"Ih, dengerin dulu! Mau tau nggak?"

"Iya iya!! Apa??"

"Terus, gue liat Minkyu lagi mojok sendirian gitu. Tapi nggak belajar, dia cuma ngelamun. Kayaknya dia lagi sedih deh......."

"Oh, iya. Kemaren kan dia kena kasus sama guru barunya IPS. Lo nonton live IG-nya Somi nggak?"

"Nonton. Gila, parah banget sih itu."

"Tapi salah Minkyu juga lah. Kenapa dia nggak nyuruh orang buat ngambil rapotnya? Gue tau dia anak broken home, tapi masa nggak ada sodara yang deket gitu?"

"Ya nggak tau juga, Sit."

"Oh iya, gue punya ide."

"Apa tuh, Lan?"

"Lo kan pengen bisa dapetin hatinya Minkyu lagi, Sit. Ini kesempatan emas. Gini deh, lo ikut ke perpustakaan sama gue ntar sore. Moga-moga, Minkyu masih disitu. Semalem sih dia sendirian, lo langsung duduk aja di sebelahnya. Lo comfort dia, pasti dia luluh sama kebaikan lo."

"Boleh tuh."

*****

KRIIIIIIIIIING!

Bel pulang sekolah berbunyi. Seluruh siswa langsung bersiap untuk meninggalkan ruang kelas masing-masing.

"Ya, pokoknya minggu depan ulangan. Ayo bangun, udah jam pulang sekolah nih." Ucap pak Jisung kepada seisi kelas XII IPS 1 yang tengah terlelap.

"Hit, gue duluan yak. Mau bikin rangkuman di perpustakaan kota." Pamit Lareina sambil membawa tasnya.

"Iya, Rei! Hati-hati yaa!"

Lareina langsung bertolak menuju perpustakaan umum kota, namun kali ini ada kemacetan yang tidak biasa.

"Yah, Mbak. Harusnya saya lewat belakang tadi." Sesal supir Lareina.

"Gapapa, Pak. Saya juga nggak buru-buru kok."

Tanpa sepengetahuan Lareina, Siti dan Wulan sudah terlebih dahulu sampai di perpustakaan. Wulan berjalan di depan, sementara Siti mengekorinya.

"Tuh, Sit. Minkyu masih ada. Buruan kesana!" Bisik Wulan sambil menunjuk sudut ruangan.

"Gue deg-degan anjir......"

"Ih, cepet! Gue liatin dari sini!"

Siti mengendap-endap menuju tempat Minkyu duduk, sambil memikirkan bahan obrolan yang pas agar mereka tidak kikuk nantinya.

Insight | Kim MinkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang