"Dokter......."
"Apa, Minkyu?"
"Saya mau keluar dari rumah sakit......"
"Sabar yaa....... Nanti kalau sudah sehat boleh kok!"
"Tapi kapan, Dok?"
"Saya pengen kayak Lareina dan anak-anak lainnya, yang bisa ikut ujian praktek. Semisal penyakit ini bikin saya nggak bisa kuliah, seengganya kan saya lulus SMA, Dok."
Dokter Minhyun menatap Minkyu lirih. Kata-kata itu persis seperti apa yang pernah diucapkan almarhum anaknya dulu. Jinyoung dan Minkyu itu sama-sama anak berprestasi, dan mereka masih sempat memikirkan sekolah ditengah perjuangannya melawan penyakit mematikan.
"Dokter, beberapa hari yang lalu saya mimpi kondisi saya membaik. Dari situ, saya balik ke sekolah dan ketemu temen-temen."
"Pertanyaan saya, kapan mimpi itu jadi kenyataan, Dok?"
"Minkyu........."
Sejenak, dokter Minhyun membelai rambut pasiennya itu sambil tersenyum. Hati Minkyu terasa hangat, apalagi saat beliau memeluknya.
"Kamu perlu tau, bahwa kondisimu yang membaik itu bukan mimpi."
"Hah?? Serius, Dok???"
"Iya, Minkyu. Pemulihanmu ini termasuk cepat."
"Jadi, saya boleh beraktivitas seperti biasa kan??"
"Boleh...... Faktanya, pasien saya yang udah stadium akhir aja masih banyak kok yang bisa pergi bekerja. Tapi saya selalu pesen, mereka nggak boleh terlalu stress."
"Dok, saya mau pulang hari ini......."
"Saya anter ya?"
"Boleh. Terima kasih banyak, Dokter....."
Hari itu juga, mimpi Minkyu untuk kembali ke kehidupan nyata terwujud. Minkyu sendiri belum bisa mempercayainya. Biarpun Minkyu belum dinyatakan sembuh total, setidaknya ia masih diberi kesempatan untuk mengikuti ujian praktik seperti teman-temannya yang lain.
"Eunsang, bang Wei, bang Mogu, gue pamit ya!" Ucap Minkyu sambil melangkah keluar dari kamar perawatan.
"Iya, Kyu! Hati-hati yaa, doain kita cepet sembuh!!" Balas Eunsang.
"Sukses ujiannya, Kyu. Jangan terlalu diforsir!!" Kata Wei mengingatkan.
"Nanti kalo kita berempat udah sembuh, main bareng boleh lah....." Ujar Mogu.
Jujur, Minkyu sedih harus berpisah dengan ketiga pasien yang selalu ada untuknya selama berminggu-minggu. Status Minkyu telah berubah dari anak sulung menjadi anak tunggal sejak kematian Hyeongjun, oleh karena itulah dia sudah menganggap Eunsang, Mogu, dan Wei sebagai saudaranya sendiri.
"Setelah ini, kamu masih harus mengikuti rangkaian kemoterapi. Kamu boleh kok, ke kamar ini lagi buat nengokin mereka." Ucap dokter Minhyun lembut.
"Iya, Dok. Saya nggak sabar, pengen liat mereka sehat."
*******
Minkyu belum tahu bahwa rumahnya yang lama telah disita oleh pihak bank, sehingga dokter Minhyun mengantarnya menuju rumah tersebut. Tentu saja, Minkyu kaget ketika melihat spanduk besar yang terpasang di pagar rumahnya.
"Dok........... Kenapa saya nggak pernah tau soal ini?" Tanya Minkyu sambil berusaha menahan tangis.
"Saya pun baru tau, Minkyu......"
"Saya emang nyusahin, Dok. Kalo saya nggak penyakitan, kayaknya rumah warisan keluarga bapak nggak akan sampe disita kayak gini."
"Bukan begitu, Minkyu—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Insight | Kim Minkyu
FanfictionMurid teladan yang menyembunyikan rasa sakitnya dari ruang publik....... Achievements: #1 in #2001 (31/08/2019) #2 in #01L (24/8/2019) #16 in #kpop (28/08/2019) #11 in #kimminkyu (17/08/2019) COMPLETED [01/08/2019 - 28/06/2020]