20. U Got It

1.2K 177 13
                                    

Pada umumnya, rasa ingin menyakiti diri sendiri kerap muncul di saat penderitanya sedang sendirian. Oleh karena itu, semenjak kejadian kemarin, Lareina selalu mencari tempat yang ramai. Ia sudah bertekad untuk berhenti melakukan self-harming. Lareina sadar bahwa perilaku itu berbahaya jika dibiarkan, apalagi kalau sampai keluarganya tahu.

Sudah banyak upaya yang Lareina lakukan untuk menghentikan perilaku tersebut, salah satunya adalah jalan-jalan bersama keempat sahabatnya. Namun, sahabat-sahabatnya itu tidak mungkin ada di sisi Lareina selama 24 jam penuh, bukan?

Akhirnya, Lareina menemukan cara lain yang lebih ampuh. Selama dua minggu menjelang test IELTS, dia lebih banyak menghabiskan waktu belajar di luar rumah, seperti sekolah, tempat les, atau perpustakaan umum. Dengan kata lain, dia hanya pulang ke rumah untuk mandi dan tidur. Terkadang, Lareina pun tidur di perpustakaan yang hanya beralaskan karpet.

Kebetulan, Minkyu juga sedang gencar-gencarnya berkunjung ke perpustakaan kota. Ia ingin mulai menyicil materi untuk UTS nanti. Minkyu tidak bisa belajar di rumah, karena orang tuanya terus-terusan ribut dan membuat kepalanya pusing.

"Kok tumben rame? Biasanya jam segini udah sepi." Gumam Minkyu sambil melirik jam tangannya.

Saat Minkyu memasuki tempat khusus belajar, dia melihat Lareina yang sedang tertidur pulas di karpet. Dari jauh, Lareina terlihat seperti orang pingsan. Rambutnya acak-acakan, tubuhnya terbaring lemas. Buku dan barang elektroniknya pun berserakan dimana-mana. Di sekeliling Lareina banyak laki-laki dewasa, dan salah satu dari mereka tertangkap sedang mengamati Lareina dengan tatapan yang tidak senonoh.

"Wah, mau macem-macem tuh orang. Kayaknya Lareina cape banget, makanya dia sampe tidur gitu. Gue samperin aja deh, biar Lareina aman."

Benar saja, orang itu langsung berhenti memandangi Lareina saat Minkyu mendekat. Minkyu duduk membelakangi orang itu, dan menghadap ke kepala Lareina. Tepat saat itu juga, Lareina terbangun.

"Eh.......... Maaf, Na. Lo jadi kebangun kan. Tidur lagi aja." Ucap Minkyu sambil membuka isi tasnya.

Lareina sempat linglung, lalu menatap sekeliling.

"Lo hati-hati sama orang di belakang gue. Daritadi, dia ngeliatin lo terus." Bisik Minkyu.

Lareina memandangi orang itu dengan tatapan lemas, lalu kembali bertempur dengan soal-soal IELTS-nya. Dari wajah Lareina, jelas sekali kalau sebenarnya dia sudah letih.

"Na, lo ujian kapan sih?" Tanya Minkyu.

"Lusa."

"Kok hari ini lo masih nginep? Istirahat aja, Na. Nanti pas hari H lo sakit loh."

"Besok gue tidur seharian kok, Ming. Tenang aja."

Jawaban Lareina terdengar santai, namun sebenarnya dia senang bukan main. Bagaimana tidak, dia mendapatkan perhatian dari orang yang dia sukai. Kelelahan Lareina kali ini sangat membantunya untuk mengontrol ekspresi.

"Lo? Ngapain nginep disini?" Lareina balik bertanya.

"Oh, nggak boleh nih? Yaudah gue pulang."

Seketika, rasa kantuk Lareina hilang. Ia gemas sendiri melihat tingkah Minkyu yang pura-pura ngambek.

"Ish, gue cuma nanya."

"Belajar lah, Na. Nyicil buat UTS."

"Oh iya. Gue terlalu fokus sama persiapan kuliah, sampe UTS terbengkalai. Hhhh gimana ya?"

"Gapapa, Na. Selesain satu-satu. Jangan terlalu dibawa stress. Lo bisa kok, gue percaya sama lo."

Lareina semakin deg-degan. Ia berusaha fokus sambil menahan senyum.

Insight | Kim MinkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang