23. Heavy(est) Rotation

1.1K 180 43
                                    

Pagi itu, semua murid kelas XII IPS 1 masuk sekolah seperti biasa. Namun, kegiatan belajar dan mengajar belum dimulai. Masing-masing anak masih sibuk dengan ritual paginya.

"GAIS GAIS!!! NEW GOSSIP GAIS!!!!" Teriak Somi, siswa yang terakhir masuk kelas.

"Paan sih Som? Baru dateng kok heboh amat. Pagi-pagi tuh tadarus kek, nonton mamah dan Aa kek, gimana mau jadi calon istri yang baik kalo ngegosip mulu?" Balas Mahiro sambil mengedipkan mata.

"Bacot lu Ro, gue bilangin cowo gue nih!"

"Iya iya ampun nyai!"

"Gosip apaan sih Som? Bahi-bafi lag, jangam dimajan semdiri!" Sahut Minju sambil mengunyah roti tawarnya.

"Bu Cheetah.........."

"Kenapa bu Cheetah?" Nako, sebagai salah satu anak kesayangan wali kelas langsung penasaran.





"Bu Cheetah kena rotasi, Guys........"

Istilah rotasi sangat umum digunakan dalam lingkup sekolah negeri, dimana salah satu atau beberapa orang guru akan dipindahkan ke sekolah negeri lainnya, dan ditukar dengan guru baru dari sekolah tersebut.

"Serius Som? Lo tau darimana?" Tanya Minkyu.

"Gue denger dari kelas sebelah, pagi-pagi pada nangis gitu, Kyu."

Wajah seluruh siswa XII IPS 1 berubah muram. Secerewet apapun bu Cheetah, beliau adalah guru yang sangat disayangi oleh anak didiknya. Kalau sedang serius, beliau akan serius, tetapi di luar itu, beliau tidak pernah sungkan untuk bercanda bersama murid-muridnya.

"Terus, hari ini bu Cheetah masih ke sekolah ga?" Tanya Choerry.

"Katanya sih enggak, Ry. Udah diganti sama guru baru."

Bertepatan dengan jawaban tersebut, seorang bapak berkumis tebal dan bertubuh besar memasuki ruang kelas XII IPS 1. Somi yang masih berdiri di depan kelas pun kena imbasnya.

"Kamu ngapain disini? Yang lain pada duduk, kamu pecicilan." Tegur bapak itu.

"Ya maap, Pak. Saya kan baru dateng." Balas Somi santai.

"Dibilangin malah ngejawab?"

"Loh, tadi kan si bapak nanya, saya ngapain disini? Ya saya jawab dong? Bapak waktu sekolah nilai bahasa Indonesianya merah ya?"

Seisi kelas langsung tertawa. Dalam kamus kelas XII IPS 1, tidak ada istilah guru killer, karena perilaku mereka lebih killer.

BRAK!

Guru baru yang bernama pak Sadikin itu langsung memukul papan tulis sekuat tenaga. Minkyu menjadi orang yang paling terkejut, karena dia memang punya trauma dengan gebrakan sekeras itu. Dia sudah sering mendengarnya di rumah. Lareina peka ketika gestur Minkyu berubah, namun ia tidak berani angkat bicara.

"Pak, gausah gebrak-gebrak bisa nggak?" Ucap Junghwan sambil merangkul Minkyu.

"Kamu berani sama saya? Siapa nama kamu? Biasanya yang nyolot kayak kamu nggak dapet ranking di kelas."

"Saya Yoon Junghwan. Saya ranking berapa? Ranking lima, Pak. Masuk dua puluh besar paralel juga."

"MAMPUS, KICEP BANGO!" Teriak Mahiro dari baris paling belakang, yang langsung diiringi gelak tawa dari teman satu gengnya.

Insight | Kim MinkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang